17

5.4K 977 78
                                    

Changsub menatap bingkisan itu dengan curiga. Niatnya dia ingin buka namun Lee ahjumma melarangnya. Dia sendiri memiliki firasat yang aneh dengan bingkisan ini.

"Ini semakin membingungkan. Apa ada cerita di masa lalu yang aku tidak tahu,,? Aku yakin Lee Ahjumma menyembunyikan sesuatu." batinnya. Changsub menaruh bingkisan itu diatas meja dapur dan melangkahkan kakinya menuju lantai atas.

Sebenarnya changsub sendiri ragu untuk melakukan ini namun, rasa penasaran memenuhi dirinya. Dengan langkah pelan changsub melangkah menuju kamar Lee Ahjumma. Berterima kasihlah pada Nyonya Park karena berkat dirinya hari ini Lee ahjumma tak ada di mansion.

Changsub sudah berdiri di depan pintu kamarnya. Sebelum memutar kenop pintu ia mengambil nafas dan membuangnya.

Cklek

"Tidak terkunci..?"

Pintunya ternyata tidak terkunci. Perlahan ia masuk dan menutup pintu itu. Changsub menatap isi kamar Lee ahjumma yang nampak biasa-biasa saja. Changsub mulai mencari apapun yang bisa menjawab rasa penasarannya. Tentang Jimin, Yoongi, dan wanita yang baru ia lihat itu.  Changsub mulai mencari di seluruh lemari yang ada dikamar itu.

"Aku harap aku menemukan sesuatu. Kertas, buku, atau album. Apapun itu." gumamnya. Changsub mencari dengan teliti. Dua lemari sudah ia buka dan tutup dan hanya mendapat kertas dan foto keluarga Lee Ahjumma.

Changsub kembali mengedarkan pandangannya ke seluruh penjuru ruangan.

"Jika ini sesuatu yang penting maka tempatnya ialah,, dimana orang berfikir tak ada apapun disana." batinnya. Changsub terlebih dahulu mengunci pintunya. Dirinya mulai memeriksa beberapa celah-celah yang berada dalam ruangan itu.

Namun, nihil tak ada apapun. Kamar Lee ahjumma terlalu bersih tak ada yang mencurigakan. Meskipun begitu changsub tak akan membuang kesempatannya ini. Changsub duduk sebentar di kasur dalam kamar itu dan mengadahkan kepalanya ke atas untuk berfikir. Changsub menatap langit-langit kayu kasur itu. Karena model kasur lee ahjumma memiliki atap dan terbuat dari kayu.

Matanya berpindah ke arah sandaran kasur. Detik kemudian mata changsub memicing begitu melihat secari kertas yang timbul di sandaran itu. Dada changsub bergemuruh menjadi tak enak. Tangannya mengetuk sandaran itu dan kedengaran seperti ada lubang dibaliknya.

Tak

Tak

"Apa disini,,?" batinnya. Changsub mulai mencari pintu kecil yang bisa membukanya. Tangannya meraba bagian belakang sandarannya dan mendapati pintu kecil. Changsub sedikit mendorong kasur Lee ahjumma agar ia bisa melihatnya dengan jelas.

Dan ternyata di sandaran itu ada kayu yang bisa digeser seperti pintu.

"Apa-apaan ini ?" gumamnya.  Dengan tak sabaran changsub membukanya. Detik itu juga matanya membelalak kaget. Didalamnya ada Map coklat yang berlumuran darah. Tiba-tiba, nafas changsub menjadi tercekat. Ia merasa seharusnya ia tak membuka ataupun mengikuti rasa penasarannya. 

"Haruskah aku membukanya atau tidak ?"

Changsub menjadi pusing. Namun, kembali rasa penasaran menyelimuti dirinya. Tangannya meraih map itu dan dengan ragu membukanya. 

Sret













"Sial. kenapa kosong,,?"

~ I am Stuck ~

"Appa sudah merasa mendingan,,?"

"Yah seperti itulah. Bagaimana pertunangan mu dengan Jimin,,?"

"Sepertinya Jimin tidak mau denganku, Appa."

I am Stuck [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang