34 : [ Reality ]

3.7K 544 94
                                    

Aku harap kalian menikmati
Karena udah The End, mohon di baca baik-baik

||

Happy Reading

||

And see you again

Wanita itu tertawa meremehkan. Ia berbalik dan menatap seseorang yang sudah mengancam akan membunuhnya.

"Minji-ah,, apa kau tahu kenapa bayanganmu masih ada di dunia ini,,?"

Minji menatap wanita itu dengan sinis, tak berniat untuk menjawab sama sekali.

"Aku kasihan padamu. Biar aku jelaskan, kau lihat bunga ini,,? Bunga mawar putih dan mawar merah. Kedunya berada di kotak yang sama. Bunga warna merah adalah Jimin dan yang putih adalah Yoongi..." wanita itu berjalan memutari kotak bunganya.

"Kedua bunga ini adalah mereka. Kotak ini adalah perlindungan bunga, yang artinya keduanya dilindungi oleh dinding agar tidak terjerat ke masa lalu. Ah, kau ingin tahu yang mana dirimu,,?"

Minji tetap tak bergeming namun tangannya sudah terkepal dengan kuat. Wanita itu menyadari perubahan raut wajah Minji.

"Dirimu adalah,, dedaunan di luar kotak ini. Serpihan masa lalu, yang mana pasti kau tahu kan, daun yang kering harus di sapu dan di buang. Itulah dirimu, kau terbuang. Tak di pedulikan. Padahal, kau juga pantas hidup. Seperti saudara kembarmu Park Jimin."

"Hentikan celotehmu, Jalang! Kau tidak tahu apapun yang terjadi antara aku dan Yoongi. Tutup mulutmu, Biadab!"

"Wae,,? Kau merasa tidak terima,,? Silahkan saja, tapi bayangan sepertimu apa yang bisa dilakukan selain terbang tertiup angin."

Minji tertawa dengan keras hingga tertawanya memenuhi isi mansion. Tawa yang terdengar begitu banyak kepedihan. Minji menghapus satu titik air mata di pipinya.

Ia menghela nafas panjang, "Kau,, kau munafik. Sial aku baru sadar kalau ternyata ini adalah ulahmu. Kau dalang di balik kematianku selama ini."

"Ah, jadi kau sudah mengetahuinya." wanita itu tersenyum pada Minji.

"Dari awal, aku sudah menduganya. Lee Ahjumma."

Lee ahjumma nampak tenang tenang saja saat Minji menyebut namanya, tak ada ekspresi terkejut sama sekali.

Minji berdiri dan menunjuk tepat ke arah lee Ahjumma, "Aku menyadarinya saat pertama kali aku menemani Yoongi ke rumah Jungkook. Dimana hari itu Jungkook meninggal di apartemennya. Saat aku ke belakang aku bertemu namja dan ia tiba-tiba memukulku tanpa alasan yang jelas. Namja itu memakai gelang yang sama denganmu,,"

",, awalnya aku pikir itu hanya suatu kebetulan. Tapi, saat di mansion kau seolah olah menjaga gelang itu dengan baik. Bahkan saat pelayan lain hampir tak sengaja memutusnya kau sangat marah. Ku pikir kau baik hati namun nyatanya tidak. Kau wanita dengan hati yang lebih jahat ketimbang ibu Yoongi, Hyorin."

Lee ahjumma tertawa kecil merasa topengnya sudah terbuka di depan Minji.

"Hari-hari berikutnya aku makin curiga. Hingga aku menanyai Changsub tentang gelang milikmu. Dan ternyata aku benar, kau memang tak pernah melepas gelangmu itu. Rasa penasaran ku kian bertambah saat aku melihatmu ke kamar YOONGI DAN MENGGANTI MP3 MILIKNYA! KAU MEMBUAT SEOLAH OLAH JUNGKOOK TIDAK MATI DALAM REKAMAN! Entah sihir apa yang kau gunakan, kau bisa meniru suara Jungkook dan mengatakan di rekaman itu seolah olah jungkook tidak mati." lanjut Minji.

I am Stuck [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang