2

11.8K 318 7
                                    


HAPPY READING!
VOTE & KOMEN NYA GUYS!


2. TRAGEDI KANTIN

Senang duduk dengan Bella sampai pada jam pelajaran kedua. Bella anaknya baik. Dan benar dengan ucapan Doni serta Ujang, Bella demen ngobrol tapi, sejauh ini Anya belum mendengar Ghibahan dari dia. Mungkin belum.

Bel istirahat sudah berbunyi lima menitan yang lalu. Anya baru saja diajak sholat Dhuha lalu ke kantin. Wajib bagi yang beragama islam untuk melaksanakan nya disekolah ini.

Walaupun bukan sekolah berbasis Agama. Tapi guru Agama islam mereka sangat menerapkan. Apalagi anak osis serta beberapa seksi kelas menunggu didepan pelataran Masjid untuk melakukan pengabsenan nilai Ibadah.

Setelah duduk dikursi kantin. Anya melirik sekitar dengan pandangan canggung. Beberapa orang yang tak dikenalnya memberikan sapaan yang Anya balas dengan senyum kikuk. Karena memang ia tak kenal tapi, berusaha berlaku sopan.

"Oh iya.. Lo mau pesen apa? Biar sekalian." Bella berdiri dan hendak memesan makanan. Pilihan Bella jatuh pada seblak Bu Yayang. Apalagi ada es kelapannya juga disamping. Sangat pas untuk suasana terik sekarang ini.

Anya melirik beberapa makanan dikantin. Ia bingung harus makan apa karena makanan- nya sangat terjaga. Ia tak bisa sembarang makan kalau tak mau sakit lagi.

Tapi kalau bilang seperti itu, Anya takut dianggap lebay dan sok Higenis. Ia menatap Bella lagi. "Yang enak apa?"

"Seblak mau? Biar samaan kaya gue. Level lima mentep banget dah pokonya. Gimana, mau itu juga?"

Anya menggeleng ngeri membayangkan nya saja sudah mulas. Apalagi kalau ia benar benar memakan nya. Tamat.

"Somai aja deh sama es teh anget."

Bella ketawa. "Serius?"

"Kenapa?" Anya balas bertanya bingung sambil mengeluarkan pecahan dua puluh ribu dari saku depan.

Bella menggeleng. "Nggak suka pedes ya?" tebak Bella cepat. Anya balas menggeleng karena itu bukan faktanya.

"Suka. Tapi perut aku nggak kuat. Maghnya takut kambuh lagi," mendengar itu Bella mengangguk mengerti. Setelah Anya memberikan uangnya, Bella melenggang pergi dan memesan.

Ditinggal sendiri membuat Anya celingukan menatap sekitar. Pandangan nya jatuh pada sekumpulan pria dan ada satu wanita ditengah tengah mereka. Dia! Pria galak yang ia temui pagi tadi dilorong sekolah ikut disana.

Anya menduga, pasti itu ceweknya. Bodynya mantep sangat. Apalagi rambutnya yang dicurly gantung seperti itu makin kelihatan badai. Tapi dari sorot mata yang Anya lihat, sepertinya pria itu agak risih dan ngomel.

Suara Dara yang terdengar manja namun kencang menarik perhatian yang ada dikantin. "EH BURUNG DARA SONO DAH PERGI! KEVIN UDAH ENEG BAT NGELIAT MUKA LO MULU!" bukan nya Kevin yang mengusir wanita itu. Melainkan Doni lah yang lebih peka maksud Kevin.

Dara menggeleng dan makin dekat dengan Kevin. "Nama gue DARA! Gak pake Burung segala. Gue nggak mau PERGI! Kevin nya aja nggak marah wle! Doni lo sirik amat sih sama gue. Gue tau gue cantik ya! Tapi sori, gue nggak demen sama lo." Dara memandang Doni sambil bergidik.

"Aluss.." Steven terkekeh pelan disampingnya.

Dara merupakan salah satu mantan Steven, tepatnya baru sekitar satu bulanan hubungan mereka berakhir. Dara yang menerima Steven kala itu punya niat tersendiri.

Ia mau dekat dengan Steven agar bisa mengorek informasi mengenai Kevin. Steven hanya dijadikan bayangan saja.
karena sejatinya, Dara tergila gila dengan Kevin.

K E N Y A (REVISI MENYELURUH) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang