5

7.7K 226 7
                                    

HAPPY READING!
VOTE & KOMENTARNYA GUYS!

5. SUPERMARKET

Setibanya dirumah, Kevin langsung menjatuhkan tubuhnya dikasur. Tak tau kenapa moodnya hari ini tidak bersahabat.

Kevin menatap langit langit kamarnya, memijat pangkal hidungnya sesaat. Pikirannya melayang pada obrolan yang diwarung Pok Odah tadi.

Sepatu yang ia kenakan sedari pulang sekolah belum terlepas. Dibiarkan menggantung begitu saja. Bahkan seragamnya pun masih berada ditubuhnya, sudah lecak sekali akibat ia tiduran dengan rasa tak tenang.

Kevin memikirkan obrolah Steven yang membahas tentang Anya. Entah kenapa, pria itu tidak ingin Anya menjadi korban Steven selanjutnya.

Kembali berfikir, mengapa ia harus perduli? Biarkan saja. Toh bukan siapa siapanya juga kan.
Tetapi tidak bagi Kevin. Ia percaya bahwa Anya berbeda dengan yang lain. Kenapa bisa seyakin itu, apakah Kevin cenayang? Sayangnya tidak. Sudahlah pria itu tak ingin memikirkanya kembali.

Saat mata pria itu mulai terpejam dan nafasnya teratur, sudah jelas bahwa Kevin tertidur. Tak berlangsung lama, pria itu dikejutkan dengan ketukan pintu kamarnya.

SHIT!

Pria itu terlonjak dari tempat tidurnya, matanya sedikit memerah. Kevin langsung berjalan menuju pintu untuk membukanya.

"Kenapa Bun?" Tanya Kevin diambang pintu sambil mengucek sebelah matanya. Masih mengantuk berat.

Melihat penampilan Kevin yang acak acakan membuat Bundanya heran.
Dilihat anaknya dari atas hingga bawah mengapa dandanan nya seperti ini.

Sepatu masih Kevin kenakan, kancing seragam sudah terbuka tiga dan lagi rambut yang sangat acak acakan.

"Ko belum ganti baju dek?" Bundanya heran sambil berdecak pinggang.

Kevin tak membalas, nyawanya belum kumpul. Ia melihat keadanya sekarang kebawah dan benar apa yang barusang dibilang bundanya bahwa penampilanya sangat tidak mendukung sekarang ini.

Padaha, Kevin tipikal orang yang selalu nemperhatikan penampilanya. Kevin hanya meringis singkat "Hmm lupa Bun."

Shinta masih menatapnya, "Masih bau matahari udah tidur! Ganti baju terus temui bunda dibawah."

Kevin mengangguk sebagai jawaban, "Hmm iya Bun." Shinta meninggalkan kamar anaknya dan turun kebawah untuk bersiap siap.

Butuh beberapa menit sampai Kevin terlihat rapih. Pria itu memakai kaos polo hitam, celana levis pendek dan rambut yang sudah tertata oleh Jambul andalan nya. Sangat tampan sekali.

Mungkin bila ada perempuan yang melihatnya sekarang ini, mereka akan beranggapan Kevin pangeran turun kebumi. Dasar korban Mimi Peri.

Saat Kevin sampai diruang bawah, ia melihat sang Bunda baru saja keluar dari kamar. Penampilan yang sangat rapih dengan mengenakan hijab trend sekarang ini serta gamis yang senada dengan krudung.

Cantik sekali, puji Kevin dalam hatinya.

"Mau kemana Bun? udah rapih aja?" Kevin mendudukan dirinya disofa sambil melihat kembali sang Bunda.

K E N Y A (REVISI MENYELURUH) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang