18

3.8K 106 8
                                    

HAPPY READING!
VOTE & KOMEN GUYS THANKS💛

18. TERTANGKAP BASAH

Jam pelajaran setelah istirahat kebetulan kosong. Tetapi, bidang kurikulum sudah memberikan tugas dan bebas untuk mengerjakan dikelas atau diperpustakaan. Yang terpenting, sebelum pelajaran kali ini berakhir, semua tugas sudah dikumpulkan di meja terdepan.

Kevin yang tengah fokus mencari jawaban, sedangkan Doni sedang asik ngerumpi dibelakang dengan Ujang maupun Sandi ikut kaget mendegar teriakan Dini dan juga Kimmie secara tiba tiba dari bangku dekat-nya.

"IH APAAN ITU JALAN JALAN! EH TOLONGIN!" Dini sudah teriak heboh dari bangkunya dan sekarang sudah naik keatas bangku. Wanita gendut itu ketakutan melihat hewan yang menyeramkan.

"DINI JANGAN NAEK KE BANGKU, MEROBOT NANTI. YAHH.. DIA LARI KESINI!" Kimmie ikut ikutan naik juga dan saling berpelukan dengan Dini tanpa sadar.

Padahal hewan tersebut hanya diam dan tidak naik keatas bangku mereka. Suara teriakan dua wanita itu berhasil mengundang teman teman untuk menghampiri dan melihat apa yang terjadi.
Doni menghampiri bangku Dini bersama Ujang. "Mana? Apaan? Jangan lebay lu pada. Heboh banget!" Doni ngomel ngomel didekat dua wanita itu.

"Tau lah. Nanti guru kesini disangka ada apa apa, lagi!" tambah Ujang kesal.

Dini kontan melotot dan segera Menunjuk kearah sepatu dekat Doni. "Lo liat!" Dini memberitahukan membuat mata Doni dan Ujang ikut turun menatap arah bawah.

"YA TUHAN! ITU APAAN UJANG... LAH KENAPA GUA NGGAK BISA LARI. UJANG KEVIN BANTUIN! WOYY! JANGAN DIEM AJA, YAH GUA MATI DIGIGIT BALA BALA. LABA LABA MAKSUD GUA!" Doni berteriak heboh begitupun juga Ujang.

"ITU TARANTULA!" Ujang teriak.

Ujang ingin membantu pun takut. Tarantula itu kini sudah berpindah dan berjalan keatas sepatu Doni. Dan diam seolah tarantula itu memang sengaja untuk menakuti Doni.

"KEVIN SINI BANTUIN! GUSTII.. KEBURU DONI MATI DIGIGIT!" Teriakan Ujang membuat Kevin melepas Pena nya dan menatap ke arah belakang.

Dan benar, disana sudah ramai dengan gerumulan orang orang yang ingin melihat. Ujang kembali teriak.

"JANGAN NONTONIN! BANTUIN! AWASS, NANTI TARANTULA NYA LARI KE KALIAN!" Ucapan Ujang berhasil membuat warga kelas berlari ke bangkunya masing masing dan naik keatas bangku. Mengikuti Dini dan Kimmie tadi.

"LABA LABA NYA SEGEDE GAJAH DONI! GUA KAGA BERANI!" Ujang teriak membuat Doni makin gemeteran.

"MATA LU GAJAH! UJANG SETAN! JANGAN NAKUTIN GUA! GUA BOM PABRIK TAHU BULAT BAPAK LU BIARIN!" ancam Doni masih dengan suara tak nyelo.

"KEVIN BURUAN! DONI KASIAN!" ujang teriak kearah Kevin.

Kaki Doni gemeteran dan tiba tiba saja Doni ingin pipis. Tolong, jangan keluar. Jangan memalukan! Doni merapal dan semakin mengempitkan kedua kakinya. Menahan pipis, juga takut dengan tarantula diatas sepatu-nya merupakan paket komplit. Sungguh menyiksa.

"JANGAN KENCING DONI!" Ujang teriak dari posisinya yang sekarang mulai menjauh dari Doni. Ujang juga takut dengan makhluk itu. Badan nya saja yang besar, tapi nyalinya. Ah sudahlah!

"YAHH GUA BESER DAH!!! TOLONG! ABANG KEVIN.. BANTUIN TOLONG! ABANG INO.. KEMBARAN MANURIOS TOLONG BANTU ABDI. YA GUSTI, AING MODAR DAH!" Doni sudah kalang kabut dengan mata meram menghadap atas. Dia sudah tidak tau harus apa.

Melihat Kevin yang sudah ditengah tengah mereka dan menekukuk satu lutut dengan perlahan, seketika Kevin sudah memblokir jalan Tarantula itu yang mau berlari lagi.

K E N Y A (REVISI MENYELURUH) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang