Chapter 1: Break Up
Sehun menyandarkan kepalanya, sorot mata tajam itu menembus dinding kaca yang memperlihatkan gedung-gedung tinggi tanda pesatnya perkembangan kota Seoul. Di kedua belah bibirnya yang mulai menghitam, terselip putung rokok yang mengepulkan asap saat Sehun hembuskan ke udara.Rehat sejenak dari tumpukan berkas-berkas penting di meja belakangnya serta beberapa panggilan masuk yang mati tiap 1 menit sekali dari saku celananya. Sehun memejamkan mata sebentar sembari menghitung dalam hati.
3
2
1
BRAKK!
Pintu ruangannya dibuka kasar, mungkin ditendang oleh si pembuka ah tidak! Si penendang pintu. Lalu derap langkah kaki cepat menghampiri mejanya. Bisa Sehun dengar nafas pemuda itu tersengal. Tanpa menoleh pun Sehun tahu siapa pemuda kurang ajar yang berani merusak pintunya. Hanya satu orang yang berani masuk ke ruangannya tanpa izin dan menelponnya berkali-kali.
"Sehun!"
Sehun menaikkan alis tebalnya. Seingatnya, ia tidak bertingkah selama seminggu ini. Lantas apa yang membuat pemuda di belakangnya ini terdengar marah. Rasa penasaran membuat Sehun memutar kursinya lalu menatap pemuda di depannya dengan pandangan bertanya.
"KAU!"
Dia, Luhan. Pemuda keturunan China yang pindah ke korea dikarenakan pertukaran pelajar yang diikutinya. Xi Luhan bersekolah di Elite High School dan ya, dia siswa yang cerdas dan berprestasi.
"Kita putus!"
Dan lagi, pemuda manis ini adalah pacar Sehun. Atau mantan sejak 20 detik yang lalu. Sehun memperhatikan wajah Luhan yang memerah. Giginya bergemeletuk dan nafasnya tersengal. Kedua tangannya mengepal kuat.
"Jong In mengatakan sesuatu padamu?" Sehun mematikan putung rokok ke dalam asbak. Lalu memperhatikan wajah Luhan yang berkeringat.
"Tidak, tapi dia menunjukkan ini." Sehun dengan sigap menangkap ponsel Luhan yang dilempar pemiliknya.
Jujur Sehun sedikit terkejut mendapati fotonya bersama seorang gadis sexy diatas ranjang dengan keadaan sama-sama tak berbusana, hanya sebuah selimut yang menutupi tubuh keduanya.
"Ini foto dua tahun yang lalu." Sehun mengembalikan ponsel Luhan. Tapi Luhan hanya menatapnya sebal membuat Sehun menghela nafas kemudian meletakkan ponsel Luhan di atas meja.
"Kau tahu kan? Jong In itu rivalku, dia akan melakukan segala cara untuk menghancurkanku dan sepertinya kau masuk ke dalam jebakannya."
Luhan terkesiap. Ia tahu jika Jong In ingin membuatnya cemburu tapi tetap saja. Melihat kekasihmu tidur dengan wanita lain adalah hal yang paling menyakitkan walaupun itu hanya masa lalu. Luhan tahu jika Sehun bukanlah orang yang berkelakuan baik. Sehun merokok, pecandu alkohol bahkan sebelumnya Sehun mengkonsumsi narkoba. Luhan tahu semua tabiat buruk seorang Oh Sehun bahkan yang paling buruk. Sebagai ketua salah satu mafia yang disegani di Korea tak bisa dipungkiri jika Sehun harus terjerumus ke dalam hal-hal seperti itu termasuk sexs bebas. Tapi arg! Luhan cemburu.
Sehun menghela nafas. Luhan adalah salah satu tipe orang yang mudah terbaca. Apapun yang ada dipikirannya bisa terlihat jelas di wajah cantik itu.
"Oke. Kuberi kau waktu 3 hari. Setelah itu kembali padaku."
Luhan mendengus. Sehun selalu memperlakukannya seperti ini. Memang, ini bukan pertama kalinya Luhan meminta putus dari Sehun. Selama setahun mereka berpacaran, ini adalah yang ke 8 kalinya.
"Percaya diri sekali kau, aku tidak akan kembali padamu. Mr. Oh!" Luhan melipat kedua tangannya, berusaha menampilkan sikap angkuh.
"C'mon Lu, kau tidak lihat tumpukan sampah ini?" Sehun menunjuk tumpukan kertas yang dia sebut 'sampah' oh mungkin bisa disebut sampah penghasil uang di atas meja. Meminta pengertian Luhan untuk tidak memperpanjang masalah mereka dan membuatnya pusing. Hell~ ini bukan waktu yang tepat untuk memperdebatkan jebakan kecil Jong In.
KAMU SEDANG MEMBACA
Different Way
FanfictionRepost dari ffn cerita favorit aku Mafia hun and high schooler han