Bab 17

21.7K 1.1K 9
                                    

Aku ingin gadis gadis itu melihat jika pria ini sudah memiliki pasangan dan jika aku bukan pasangan adrian. Aku adiknya adrian.

Lagi pun aku tak akan merestui adrian dipikat oleh gadi lain. Hihihi.

******************
Don't forget for comment and vote.
*****************
Hari yang cerah ini aku dengan adrian akan pergi ke turki. Sungguh! Senangnya.

Awalnya kupikir adrian memberikanku makanan atau apalah. Tapi ternyata dia memberikanku tiket ke turki berdua dengannya.

Aku masih duduk di ruang tamu sedangkan adrian dia masih melihat lihat ipadnya.

***************
Yeayyy, akhirnya sampai juga.

Setalah transit dan hanya diam menonton film film yang gaje. Akhirnya sampai juga.

Ini pertama kali akunya aku pergi ke turki. Kalau adrian dia sudah beberapa kali ke turki.

Aku memakai pakaian hangat. Kami akan menginap di vila milik orangtuaku dulu.

************
Setelah sampai di vila keluargaku, aku masuk ke dalam kamar yang menurutku lebar.

Adrian sedang memasukkan barang barang kami ke dalam kamar. Hmm, awal masuk rumah ini aku nyaman tapi lama kelamaan rasanya berbeda. Sedikit ada rasa aneh gitu?

"aku ke atas dulu ya, kamu mau ikut atau enggak?" Tanyanya. Hmm, kurasa lebih baik aku ikut dengannya.

Aku mengganguk kepalaku. Lalu kami berjalan menaiki anak tangga. Disini terang tapi hawanya berbeda.

Apa mungkin karena jarang di huni?

Tidak. Berpikirlah positif.

Aku menarik lengan adrian dan menggandengnya. Dia melihatkku dengan tanda tanya. Tapi aku hanya menggeleng kepalaku.

Aku merapatkkan tubuhku. Yampun di sepi sekali. Ya, iyalaah sepi orang cuman kita berdua di vila ini.

"Bentar ya, aku masuk dulu" katanya sambil melepaskan gandenganku.

"Ihh, ikut" kataku manja. Tapi adrian tak membolehkan aku masuk kedalam ruangan itu. Entah karena apa.

Aku berdiri di dekat pinggiran yang hanya di batasi oleh besi agar tidak jatuh ke bawah.

Kenapa rumah ini sangat seram? Kok jadi sedih ya kesini.

Yampun.

Tiba tiba lampu mati.

"Aghhhhhhhhh" teriakku. Tak lama kemudian aku merasa seseorang menarikku masuk entah kemana.

"Riana, kenapa?" Tanya adrian. Aku mendongkak nelihat adrian tapi pandanganku ke arah belakang adrian. Seperti ada seseorang yang berdiri disana.

Aku menangis sambil menutup mataku dengan kedua telapak tanganku.

"Kamu kenapa sih?" Tanya adrian sambil menarik tubuhku hingga aku memeluknya. Tapi tangisku juga belum berhenti.

"Aku...ma..u...pulanggg" kataku sambil menangis sejadi jadinya.

"Kamu apaan sih, baru juga nyampe masak udah minta pulang" katanya, sepertinya dia mulai tersinggung.

Tapi aku sunguh takut disini.

Aku membuka mataku dan melihat ke belakang adrian lagi.

"Aghhhh" teriakku saat aku melihat seseorang dengan pakaian putih tengah mendekat ke arah kami.

***************
Halohaa!!!!!

Makasih karena udah pada ngevote cerita aku sampe 2k 🎉🎉🎉🎉

I love you all.

Ohyaa, gk serem ya? Maaf ya soalnya aku gatau buat cerita horor bgt.

Yang belum komen ayoo, buruan komen di cerita aku. Dan ayoo voteee......hihihi.

Cinta bgtlaa sama kalian semua.

Bagi yg mo kenal sama aku. You can find me on instagram.

Instagram :@juligig

Thank you. ❤️❤️

Medan (2agustus2017)

The pshyopath brotherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang