Rere berjalan menuju perpustakaan, tangannya membawa sebuah novel. Dia hendak mengembalikan novel tersebut ke perpustakaan.
Tak lama kemudian dia sudah sampai di depan pintu perpustakaan. Rere membuka pintu tersebut dan memasuki ruang perpus. Dilihatnya Bu Siti sedang mendata buku-buku yang baru sampai.
"Bu Siti?" Panggil Rere disamping beliau.
Bu Siti langsung menoleh saat ada suara yang memanggilnya, beliau langsung tersenyum.
"Mengembalikan buku?" Ujar beliau, beliau menghentikan kegiatannya dan berjalan menuju meja pendataan buku, Rere mengikuti Bu Siti.
Beliau duduk di kursinya, Rere memberikan novel tersebut kepada Bu Siti.
"Bu, saya ijin mau nyari buku lagi buat dipinjam,"
"Ya," Bu Siti meletakkan novel yang dipinjam Rere disampingnya dan mulai melakukan pendataan lagi ditempat kardus-kardus buku baru itu lagi.
Rere menelusuri rak buku satu persatu, matanya tertuju pada rak buku bagian novel. Dilihatnya novel berjudul Dear nathan, tangannya tertarik untuk mengambil buku itu dan membacanya.
Rere memutuskan untuk mengambil buku itu dan berjalan menuju Bu Siti untuk menyerahkan kartu anggota perpus.
"Bu, saya mau meminjam novel ini," Rere menunjukkan buku itu sembari menyerahkan kartu tersebut.
"Baik, waktu peminjaman tiga hari ya, kalau tiga hari kamu terlambat mengembalikan buku ini maka kamu harus membayar denda, oke?" Tanya beliau pada Rere.
"Ya, bu saya ijin keluar dulu mau ke kelas assalamualaikum,"
"Walaikumsalam," Jawab Bu Siti.~~~
"Woi! Jangan ngalangin dong gue mau piket, hus hus!" Teriak Kiran pada sekumpulan cowok yang lagi nongkrong di tengah pintu.
"Etdah, lu piket jam segini, seharusnya tadi pagi lu baru dateng tuh langsung piket," Ejek Ogi sambil memainkan ponselnya.
"Emang lo pernah bersihin ni kelas kok demen banget nasehatin orang, piket aja gak pernah, udah sana gue mau ngumpulin sampah," Kiran mengambil sekrop untuk membuang sampah-sampah itu.
Ogi yang mendengar ocehan Kiran mengangkat alisnya sebelah langsung pergi dari pintu, beberapa cowok yang tadi duduk bergerombol di tengah pintu berdiri menjauh mencari tempat duduk di dekat bangku guru.
Billy menghela napas bosan, jamkos memang menyenangkan tetapi saat ini pikiran Billy rasanya kosong. Dia melihat sekitar bangkunya. Ada yang lagi selfie,nyalin jawaban pr matematika, tidur-tiduran, dan lain-lain. Hanya Billy yang tidak melakukan apa-apa selain melamun.
Rere kemana sih? dari tadi gak nongol-nongol tu anak, kenalan sama gue nggak apalagi mau ny apa. Kok gue ngerasa nggak dianggap temen sebangku ya? batinnya.
Billy mendesah dan melangkah keluar dari kelas, mencari udara segar. Dilihatnya kelas-kelas yang dilewatinya juga sedang jamkos.Billy menelusuri sekolah ini, ya meskipun ini hari pertamanya di sekolah.
Seorang perempuan dari arah yang berlawanan dengan Billy mendekat, dia berjalan dengan tenang dan wajah yang datar. Billy memicingkan matanya agar dia bisa melihat jelas siapa cewek itu.
![](https://img.wattpad.com/cover/121001452-288-k999655.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Prince With Ice Queen (hiatus)
Teen Fiction"Gue punya tujuan hidup di dunia ini dan lo, kalo cuma ingin ngerusak gue, gak usah deketin gue!" Rheina Michelle. "Gue cuma ingin lo ngerubah hidup lo yang isinya cuma hitam putih doang," Billy Daffian. "Emang kita harus merasakan hal-hal itu?" Tam...