warn! uda intinya mah ini ff kaga normal, cinta Jikook boleh baca, kalo benci terus demen ngehujat mending jauh jauh. hehe❣ ini boyxboy area soalnya. masi aman kok buat 18-
"ini semua karenamu, pabo!" kata Jimin sambil menatap sinis Taehyung.
"YA! kalau kau tidak memukul kepalaku tadi kita tidak akan dihukum! kau yang pabo!" kata Taehyung sedikit membentak.Jimin yang mendengar kata kata Taehyung itu hanya mendengus kesal. Karena jam pelajaran matematika masih sangat lama, kedua orang itu memutuskan untuk pergi ke kantin dan memesan beberapa camilan.
"eh chim" panggil Taehyung.
"tadi kau terlihat murung, kau baik baik saja?" lanjut Taehyung sambil memperhatikan gerak gerik temannya yang manis itu
"tentu saja aku baik, murung kenapa? kau mungkin salah liat, yang ada mukaku terlihat kesal karena kau" jawab Jimin sambil mempoutkan bibirnya membuat ia terlihat sangat imut.
"KIYOWO~" kata Taehyung sambil mencubit pipi chubby Jimin.
"YAK! LEPAS! APPO" kata Jimin meringis sambil memukul tangan Taehyung yang besar.Jimin yang mendengus kesal lalu membuka camilannya, karena terlalu kuat kantong camilan nya malah terpental dan mengenai seorang namja berkulit pucat dan berwajah manis, walau kalah manis dengan wajah Jimin. Lalu dengan cepat Jimin mengambil camilannya itu dan meminta maaf pada namja mungil berkulit pucat itu.
"mianhe sunbae" kata Jimin sambil menunduk.
"gwaenchana" kata namja berkulit pucat itu.
"panggil aku hyung, jangan sunbae, itu terdengar aneh" kata namja itu melanjutkan.
"eoh? wae?" tanya Jimin bingung.
"panggil saja begitu!" kata namja bernama Min Yoongi.
"eh, ne~" kata Jimin mengiyakan.Taehyung yang bingung hanya melihat dua namja manis itu dan kemudian beralih lagi ke camilannya.
"emm, hyung mau duduk bersama?" tanya Jimin pada Yoongi yang sedari tadi masih berdiri di depannya.
"ah mian, aku harus kembali ke kelas, ini masih jam pelajaran, aku hanya membeli minum karena haus" jawab Yoongi santai namun sopan.
"ah begitu, baiklah, sampai jumpa lagi hyung~" kata Jimin sambil menunduk lalu melambaikan tangan pada Yoongi yang sudah berjalan kembali ke kelasnya.
"ne~" jawab Yoongi sambil membalas lambaian tangan adik kelasnya itu."lama sekali chim" kata Taehyung yang tetap saja sibuk dengan camilannya.
"mian Tae, tadi camilanku tidak sengaja mengenai Yoongi sunb- hyung~" jawab Jimin sambil membuka camilannya.
"eoh? kau memanggil nya hyung?" Tanya Taehyung yang kini memandang Jimin bingung.
"hm, wae?" jawab Jimin sambil mengangguk.
"ah, aniya, hanya saja agak aneh, kalian kan tidak pernah dekat sebelumnya" kata Taehyung lalu melanjutkan makannya.tringgg~~~
Bel istirahat sudah berbunyi, menandakan sebentar lagi kantin akan penuh dengan murid - murid yang berkelompok. Jimin mengedarkan pandangannya dan mendengus kesal saat melihat pemandangan yang menyakitkan.
'baru lagi?' kata Jimin di dalam hati. Jimin melihat Jungkook dengan wanita baru, maksud wanita baru adalah pacar baru. Itu sejujurnya sudah biasa bagi Jimin, cap playboy sudah melekat pada pujaan hati Jimin itu, namun Jimin selalu tidak menghiraukan hal itu, namun saat ini hatinya berkata lain. Jika biasanya Jimin akan tersenyum pahit lalu menangis dalam diam, saat ini Jimin malah tersenyum lebar dan senyumnya itu terlihat tulus.
'sudah waktunya melepas apa yang harus dilepas' kata Jimin dalam hati yang membuat dirinya bangga karena mengatakan hal itu."chim? kau kenapa? tidak gila kan?" kata Taehyung membuyarkan lamunan Jimin.
"kau yang gila" kata Jimin sinis.
"ah terserah saja, ayo kembali ke kelas, aku sudah selesai" ajak Taehyung.
"KAJJA" kata Jimin semangat lalu menggandeng Taehyung.Menggandeng. Taehyung hanya tersenyum malu, ia bahagia saat Jimin menggengam tangan besarnya, tangan Jimin yang kecil dan halus terasa sangat hangat. Taehyung makin mencintai Jimin.
Taehyung mencintai Jimin sejak mereka masih kecil, namun tentu saja Jimin tidak menyadarinya karena Jimin pikir semua perhatian yang Taehyung berikan adalah bentuk kasih sayang Taehyung kepada Jimin sebagai sahabatnya dan tidak lebih. Taehyung pun tidak pernah mengatakan hal itu pada Jimin, jadi Jimin tidak pernah berpikiran ke hal tersebut.
Jungkook yang melihat Jimin menggandeng Taehyung hanya terdiam. Lalu tidak lama ia melepas genggaman wanita yang Jimin sebut pacar barunya itu dari tangannya. Ia muak dengan hal itu.
"namja manis itu, kau akan kembali padaku, Park Jimin" kata Jungkook sambil meninggalkan kantin dan wanita yang sedari tadi memperhatikan Jungkook.
Sebenarnya Jungkook bingung dengan pikirannya, sejak menolak pernyataan cinta Jimin, Jungkook tidak tenang, ia merasa ada yang salah. Jungkook sendiri sebenarnya sayang pada Jimin, tapi ia menganggap Jimin itu sebagai hyung nya dan tidak lebih, itu yang dipikirkan Jungkook, namun ia tidak tau apa yang sebenarnya ia rasakan, ada saat dimana hanya Jimin yang bisa memberinya rasa nyaman. Rasa yang Jimin berikan berbeda dari semua yeoja yang pernah Jungkook kencani. Tidak ada yang bisa membuat Jungkook senyaman saat ia bersama Jimin.
"ah bodohnya" kata Jungkook menjambak rambutnya frustasi.
"ada apa heum?" suara itu membuat Jungkook menoleh dan mendapati seseorang berdiri di hadapannya.
"ah, hyung, ottoke?" kata Jungkook dengan wajah frustasi.
"apa nya yang bagaimana? kau saja belum memberi tahuku masalahmu, pabo!" kata orang yang kini sudah duduk di sebelah Jungkook.
"AISH HYUNG" Jungkook lalu menatap orang yang berada di sebelahnya, Kim Namjoon, kakak kelas sekaligus sahabat Jungkook.
"jadi begini, tadi pagi Jiminnie hyung menyatakan semua perasaannya padaku" kata Jungkook.
"lalu? aku yakin kau menolaknya, apa yang kau katakan?" tanya Namjoon.
"aku bilang bahwa dia bukan tipeku, aku menyuruhnya berhenti mencintaiku, dan aku bilang aku bukan gay" kata Jungkook sedikit gugup.
"lalu sekarang kenapa kau terlihat sangat frustasi? kau menyesalinya?" tanya Namjoon santai. Sebenarnya Namjoon sudah tau bagaimana perasaan Jungkook, namun ia pura pura tidak tau karena ingin Jungkook mengatakannya sendiri.
"a-aku, sebenarnya, aku tidak tau hyung" jawab Jungkook lalu menunduk.
"pabo, pikirkan saja sendiri, temui aku kalau tau jawabannya" kata Namjoon bergegas pergi, namun belum ada dua langkah Jungkook memanggilnya.
"HYUNG, AKU MENYESAL" kata Jungkook dan suaranya terdengar parau.
"aku tau, karena aku mengenalmu, kenapa menyesal? kau bukan gay" kata Namjoon sambil berjalan kembali ke arah Jungkook."a-aku t-tidak tau" kata Jungkook terbata -bata.
"Lihat kesana" kata Namjoon menunjuk kearah ...
.
.
.
TBCkearah mana hayo, apa kah yang terjadi selanjutnya ..
Nahloh Jimin ditolak langsung move on, Jungkook nolak kok jd ngejar Jimin lagi ..
kok bisa? bisa lah, kan otak author tak menentu HEHE~~
betewe gais, panggil aku noona aja ya, supaya lucu aja gitu hehe❣
tadinya mau dibikin Jungkook agak lama gitu nyeselnya, cm pgn namatin cerita random ini cepet, jadi bisa langsung ganti cerita lain, supaya kalian ga bosen aja gitu, aku lagi gamau bikin cerita complicated, cukup perjalanan cintaku sama doi aja yang complicated. EHH~~aku usahain chapter ini cuma 4 ya, soalnya aku ngebet pengen nistain Jungkook): Maafin aku ya kelinci manisku. hehe
Saranghae chingudeul~-bangtantrashboys❣
KAMU SEDANG MEMBACA
jikook's
Casualepokoknya Jungkook cinta Jimin, dan cinta Jimin cuma boleh buat Jungkook. Jangan baca pake logika. serius deh.