45

4.4K 261 192
                                    

Alex menangis sekencang-kencangnya  saat mendengar lagi-lagi Calum menyanyi lagu yang tak ia sukai.

"Baby shark do do do do doo!"

Tawa Calum berderai mendengar Alex semakin menangis, setelah cukup bercanda, ia menggendong anak itu. Ditaruhnya kepala Alex dipundaknya lalu di dekap.

"Bercanda, Alex. Om, bercanda doang kok. Jangan nangis, nanti Om dimarahin Mama kamu." ucap Calum lembut.

Alex tak membalas omongan Calum, ia masih saja menangis walaupun tangannya kini tengah memeluk leher Calum.

"TUHKAN, INI LAGI, ANAK GUE DI APAIN, YA TUHAAAAAN!" Kirana dengan tampilan lelahnya serta baju kerjanya datang ke kamarnya.

Ia mendekati Calum seraya mengambil alih Alex ke gendongannya.

"Ssh, sayang. Alex sayang.." ucapnta lembut. Alex memeluk erat Kirana, suara sesenggukan masih keluar dari mulutnya. Kirana mengusap-usap punggung anak kesayangannya itu.

"Anak laki-lakinya Mama gaboleh nangis dong. Alex katanya mau kuat kayak Papa Luke?" tanya Kirana lembut.

Ada perasaan hangat saat Calum melihat pemandangan itu. Seperti impiannya dulu, yang tidaj menjadi kenyataan.

"Om Calumnya nyanyi baby shark terus, aku gasuka, Mam." adu Alex menunjuk-nunjuk Calum.

"Iya, nanti Mama marahin ya Calumnya. Kamu bobo sini dulu," Kirana menaruh Alex pelan-pelan ke tempat tidur lalu menggiring Calum keluar dari kamarnya.

"Abang, anak gue jangan digangguin terus dong. Lo mah, bisanya iseng terus. Sana isengin istri lo." hardik Kirana, kesal juga lama-lama mendengar Alex menangis karena Calum. Pusing kepalanya.

Calum terkekeh. "Abis, siapa lagi yang mau saya gangguin?" jawabnya disertai senyum kecil.

Memang sekarang rasanya ia kesepian, setelah Nadine di diagnosa tidak dapat memiliki anak. Ada yang salah dengannya maka dari itu, Calum merasa hidupnya begitu-begitu saja. Tidak ada perkembangannya.

"Udah check ke dokter lagi?" tanya Kirana, kini mereka duduk di sofa ruang tamu.

Calum mengangguk. "Udah, tapi ya, katanya masih belum bisa hamil untuk sekarang." jawabnya lesu.

"Ya, mau gimana lagi. Tinggal banyak berdoa aja." lanjut Calum.

Kirana setuju dengan perkataan Calum, tak lama selang mereka mengobrol hangat diruang tamu. Luke datang menghampiri mereka.

"Loh, Alex mana?" tanyanya sambil melihat Calum dan Kirana secara bergantian.

"Di kam—"

"Cari aja sendiri!" potong Kirana dengan nada kesal. Memang sih, Luke terlihat tampan dengan kemeja kerjanya yang lengannya ditekuk asal olehnya, tapi Kirana sedang kesal dengannya.

Luke melirik Calum dan memberi isyarat 'maaf ya, istri gue lagi ngambek' kearah Calum.

Selepas itu, Luke memilih pergi ke kamarnya daripada cari ribut dengan istrinya yang keras kepala itu.

"Anjir. Masa gue lagi ngambek ga dibujuk gitu, malah ditinggal pergi?!" kata Kirana setengah berteriak.

"Tai!" umpatnya geram. "Luke berak!"

Dan Calum hanya bisa menggelengkan kepalanya saat melihat tingkah laku Kirana.

Begitulah keseharian Calum, menjaga Alex hingga orangtuanya pulang  bekerja. Well, Calum sudah menerima semua keadaan dengan baik, meskipun rasanya sangat sulit untuk mengikhlaskan.

Panti Pijat • cth | ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang