15

3.2K 310 47
                                    

"Kamu mau teh?" tanya Calum menoleh kearah Kira. "atau susu?"

"Susu aja."

Nadine yang sedang meminum teh hangatnya terkejut saat tau tamu perempuan yang dimaksud Calum kemarin, adalah Kirana.

Ia mendengus, seharusnya ia tidak gegabah. Kalau tau itu Kirana, pasti ia akan sangat setuju dengan permintaan Calum yang menyuruhnya tidur dengan gadis itu.

Kalau saja ia ia tidak gegabah, gadis kota itu pasti akan tidur dikamarnya dan bukannya malah tidur dengan Calum. Nadine menatap tehnya kosong, menyesal atas tindakannya.

"Kita sarapan dulu abis itu baru kita jalan." kata Calum sambil meminum tehnya. Kira mengernyit. "ga mandi dulu?"

"Ga perlu, saya mau ngajak kamu kotor-kotoran." senyum Calum mengembang. "mau main sama kebo kan?"

Nadine memutar bola matanya malas. Dasar gadis kota.

"Saya serius," kekeh Calum. "Nadine, nanti saya mau ngajak Rana jalan, kamu mau ikut?"

Nadine mengangguk cepat, ia tentu tidak mau membiarkan gadis kota itu merebut Calumnya.

"Loh, ada Kirana?"

Kira yang tadinya sibuk meminum susu vanillanya kin beralih tatap kearah suara itu.

"Om David!" Kira langsung saja berdiri dan memeluk si Om. "kapan kamu kesini?"

"Semalem, dari rumah sakit, aku langsung kesini." jawabnya.

"Om kemarin pulang malem, ga ngeh
ada kamu disini," jawab David. "udah sarapan?"

"Belum," jawab Kira menggeleng. "eh, ayo makan. Abis itu katanya, si Calum mau ngajak kamu jalan 'kan?" David menaikkan alisnya pada Calum.

Calum mengangguk.

Melihat Kira yang dapat dengan mudah akrab dengan David makin membuat Nadine membenci Kirana lebih dari apapun.

Siapkan dirimu, Nadine.

Ini siaga tiga!

Mereke bertiga beriringan berjalan melewati persawahan. Calum yang sekarang berubah menjadi tour guide tengah asyik menjawab semua pertanyaan Kira.

Sedangkan disini ada Nadine yang cukup risih dengan kondisinya yang lebih mirip orang ketiga diantara Calum dan Kira.

"Kak, Kak!" panggil anak kecil dari jauh. "tolong dong, ambilin layang-layang disitu!"

Calum berhenti mengoceh lalu mengiyakan permintaan anak tadi.

"Tapi nanti saya pinjem ya layang-layangnya ya?" tanya Calum. Anak kecil tadi menangguk setuju. Dengan lincah, Calum memanjat pohon lalu meraih layang-layang itu.

"Rana, kamu bisa main ga?" tanya Calum sambil mengulur-ulur tali. Kira menatap Calum remeh. "wah, lo nantangin gue nih?"

"Oke, ayo. Siniin layangannya!" Kira mengambil layangan dari tangan Calum, Kira dengan mahir menerbangkan layangan tadi dengan santai yang membuat Calum melongo.

"Dek, Kakak pinjem satu layangan lagi dong." kata Calum, ia berniat menantang Kira. "nih, Kak."

Calum dengan cepat menerbangkan layangannya lalu ia menoleh kearah Kira. "lomba, siapa yang paling tinggi layangannya!"

Panti Pijat • cth | ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang