Entah mana yang lebih sakit, kehilangan kamu atau melihatmu menyayanginya.
🍀
Sabtu pagi, menjadi hari terindah untuk kalangan remaja semacam Kira yang sekarang masih tertidur pulas di kamarnya.
Namun, sebuah ketukan menganggu ketentramannya.
"Kira!" suara cempreng itu membuat Kira menggeram dalam tidurnya.
"Berisik!" balas Kira kesal.
"Makan, tinggal kamu yang belum hadir dibawah!"
Tentu saja, itu suara Nadine si istri cerewetnya Calum yang menyebalkan dan suka pamer kemesraannya bersama sang suami. Menjijikan.
Ketukan-ketukan lainnya tak berhenti menghujam pintu kamar Kira, membuatnya menggeram keras.
"IYA IYA, GUE TURUN AH!" serunya dari kamar membuat Nadine tersenyum kecil lalu berjalan cepat ke meja makan.
Ia duduk disamping Calum yang sedang mengobrol dengan ibunya.
"Kalian kok gaada tanda-tanda pengen punya anak sih?" pertanyaan dari Dewi terlontar begitu saja membuat Nadine dan Calum mengejang ditempat.
Keduanya tak ada yang mau menjawab pertanyaan mematikan itu.
"Malah diem, apa jangan-jangan kalian belum anuan ya?!" ceplos Dewi lagi.
Suara kursi kayu yang bergesekan dengan keramik terdengar menyaring di telinga Dewi membuatnya mengalihkan perhatian.
"Selalu deh, anak mama yang ini bangunnya siang kalo sabtu." sapa Dewi pada Kira yang mengucek-ngucek matanya.
Kira menjawab dengan gumaman kecil membuat Dewi kembali ke topik utama.
"Ditanya daritadi malah diem aja!" lanjut Dewi.
"Ish, Mama, masih pagi udah berisik aja. Aku masih ngantuk tau." sahut Kirana cemberut.
Dewi memutar matanya malas lalu menatap kedua orang itu secara bersamaan.
"Y— ya mungkin, Tuhan belom ngasih Ma. Kita tunggu aja." jawab Calum dengan ekspresi takut.
"Mau tunggu berapa lama? ini udah bulan ketiga kalian menikah, Calum, Nadine. Masa gaada juga tanda-tandanya!" ucap Dewi lagi.
Kira mencelos, diam-diam ia mengumpat dalam hati tentang topik pagi ini. Sialan. Ia mengaduk-aduk nasi yang berada dipiringnya. Tak berselera. Matanya memejam sambil menahan nafas saat imajinasinya melayang ke Calum dan Nadine yang tengah melakukan— ah.
"Nadine minta maaf Ma, mungkin aku sama Calum belum dipercaya buat dititipkan anak."
Jawaban Nadine tadi otomatis membuat Calum menoleh dan menatap Nadine kaget. Berani-beraninya ia mengatakan itu, melakukannya saja belum pernah!
Mata Calum melirik gadis yang duduk dihadapannya, rupanya Kirana juga merasa topik kali ini kurang nyaman untuknya, dibuktikan dengan Kira yang tengah menggigit bibirnya.
"Tolong dong, kalian usahakan. Mama pengen sekali punya cucu dari kalian berdua." mohon Dewi.
David yang sedari tadi diam melihat percakapan pagi ini hanya bisa menggeleng-geleng dengan tingkah laku istrinya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Panti Pijat • cth | ✔
Fanfic❝Dek, anterin Mama ke panti pijet Aki Hood, buruan.❞ ❝Hah?❞ copyright ©2016 by farsya