43

2.2K 265 245
                                    

Extra chapter : Her backup plan.

——

Ingin ku ketuk lagi pintumu, namun tak dapat lagi aku memasukinya. Karena yang ku dengar telah ada canda tawa bahagiamu dengannya.

🍀

Canda tawa mengisi perjalanan mereka menuju parkiran motor yang terletak di basement gedung tersebut. Semilir angin sore juga matahari yang mulai terbenam menjadi background suasana hangat itu. Tidak lupa dengan tautan kedua jemari mereka yang tak terlepas itu.

"Luuke." panggil Kira sedikit manja menarik-narik jaket Luke. Luke menoleh dan terkekeh melihat wajah kantuk gadisnya.

"Kenapa sayang?" canda Luke tak henti-hentinya membuat Kirana kesal.

Kira menghentak kakinya kesal lalu mendorong tubuh Luke agar menjauh darinya.

"Males ah, anjing. Pergi sana, bodo amat." umpat Kira tak kuasa lagi dengan candaan Luke yang membuatnya makin kesal.

Luke tersenyum melihat pemandangan itu dan berusaha membujuk Kirana.

"Sini," perintah Luke membuat Kirana mendekat lalu menurut saat Luke memakaikannya jaket miliknya.

"Maaf ya, aku bercanda doang tadi sampe gatau kamu bener-bener capek abis kuliah." maafnya sambil memakai helm.

Kirana tersenyum kecil seraya mengangguk dan duduk di boncengan Luke.

"Kita pulang 'kan?"

"I—"

Ringtone dan getaran di saku baju Kira menghentikan kalimatnya lalu dengan segera mengangkat telepon itu.

"Iya, kenapa Ma?"

Luke manggut-manggut saat tau Dewilah yang menelpon diujung sana.

"Aku baru pulang kuliah, capek." keluh Kirana, bibirnya mulai mengerucut.

"Ada Calum 'kan? —Abang Calum." koreksinya.

Luke menaikkan sebelah alisnya, mengisyaratkan Kira untuk memberitahunya setelah ini.

"Ya, yaudah. Aku otw sekarang."

"Kenapa?" tanya Luke setelah Kira memutus panggilan itu.

"Kita gajadi pulang. Gue disuruh ke Rumah Sakit dulu, Calum hari ini pulang malem jadinya gue yang in charge." jelas Kirana sambil membenarkan helmnya.

Tangannya memeluk pinggang Luke dan kepalanya ditaruh di pundak Luke, posisi ternyaman yang pernah ia temukan belakangan ini.

"Peluk yang kenceng, nanti jatoh. Aku tau kamu mau tidur kan! Ngaku!" tembak Luke yang dijawab kekehan oleh Kirana.

"Yaudah tidur sana. Nanti kalo udah sampe, aku bangunin." lanjut Luke.

"Makasih, Babe." jawab Kira singkat.

Luke menggeleng-gelengkan kepalanya mendengar panggilan itu. Panggilan yang hanya akan Kira katakan saat ada maunya saja.

Panti Pijat • cth | ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang