29

1.9K 274 127
                                    

Jika suatu saat kau mendengar kabar bahwa aku telah jatuh cinta lagi, percayalah itu semua hanya sandirawa terhebatku.

🍀

Sudah beberapa hari ini, setiap pulang sekolah Kira pergi ke Panti untuk berjumpa dengan Calum.

Entah itu untuk curhat, sekedar bercanda atau memang karena kerinduan di hatinya yang menggebu-gebu. Tidak ada yang salah dari itu.

Tapi jika dilihat-lihat, Kira seakan tidak benar-benar peduli dengan sikap dingin Luke atau dengan pikiran 'mengapa Luke menjauh' pun tidak ia fikirkan.

Pusat perhatiaannya kini sepenuhnya berada di Calum. Sampai-sampai, ia mungkin lupa dengan Luke.

Saat itu, Kira berangkat terlalu pagi, ia berjalan lambat ke kelasnya dengan mata mengantuk. Dan entah takdir ingin apa, ia menemukan Luke sendirian di kelas.

Kira tidak lupa dengan Luke yang mendapat penghargaan 'murid anti telat', tapi untuk kali ini ia merasa bingung harus bersikap apa dengan Luke.

Luke menatap Kira yang berdiri di ambang pintu sekilas lalu kembali fokus dengan spinner LEDnya yang baru saja ia beli kemarin.

Kira menghela nafas mendapat respon itu dari Luke. Ia beralih berjalan kearah tempat duduknya yang berposisi di depan meja Luke.

Sial.

Lalu setelah ini apa yang harus ia lakukan? biasanya ia akan mengobrol dengan Luke. Tapi sekarang?

Telinga Kira menangkap suara spinner yang terputar, seketika ia punya ide.

Kira memutar tubuhnya. "spinnernya, beli dimana?" tanya Kira sambil menunjuk spinner Luke.

Luke dengan datar menjawab. "di belakang sekolah."

Lagi, Kira menghela nafasnya dan kembali memposisikan tubuhnya ke depan.

Apa yang salah dengan Luke?

"Eits, bro!" sapa orang itu yang membuat Luke seketika tersenyum lebar, itu Dicky.

"Jadi? hari ini?" tanya Dicky antusias, ia menatap Luke meminta penjelasan.

"Yoi dong." jawab Luke dengan pasti.

"Sianjing, beneran demen lu ama dia?"

"Bacot."

Dicky tertawa mendengar respon Luke. "sensi bener, iyadeh iya."

"Yuhu, gue mencium ada bau-bau traktiran kayaknya.." celetuk Dicky.

"Anjing lo, Ky." jawab Luke sambil menoyor kepala Dicky.

Sebelum itu, Kira tidak mengetahui apa maksud dari omongan Luke dan Dicky, tapi entah kenapa dapat membuat perasaannya goyah terhadap Calum.

Sebenarnya perasaan apa yang ia alami saat bersama Calum?

Cinta atau hanya sekedar obsesi?

Setelah memantapkan segala keraguan yang telah ia perhintungkan, Kira beranjak ke lapangan sekolah dimana Luke berada.

Ia harus membicarakan ini dengan Luke.

"Yan!" panggil Kira sedikit berteriak pada Yayan— teman futsal Luke.

Yayan berjalan mundur sambil menatap kearah Kira.

"Apaan?" katanya sewot.

"Liat Luke gak?"

"Luke ya?" Yayan terlihat berfikir sejenak. "oh! ada di lapangan, bareng cewek barunya kayaknya."

Panti Pijat • cth | ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang