part 3: see and meet you

55 23 0
                                    

Bukan karena dia menarik yang membuatmu terus jatuh cinta.
Karena kamu terus jatuh cinta yang membuatnya selalu terlihat menarik dimatamu....

Setiba dikelas, Rilla langsung meletakan tasnya ke laci mejanya dan bergegas mengambil sapu.


"Rilla kamu dari mana aja kok baru datang sih, apakah kamu lupa hari ini jadwal piketmu atau kamu memang sengaja datang lama dan membiarkan aku membersihkan ruangan kelas ini? ". Ujar Deva yang mengoceh panjang lebar kali tinggi.

"Eh ada Deva, good morning my baby swetty". Sahut rilla yang mengalihkan pembicaraan dan memperlihatkan lesung pipi disenyuman yang khasnya itu.

"Apasih Rill orang aku lagi ngoceh gini, kamu masih bisa senyum gak jelas sama aku, aku itu kesel lihat kamu yang gak pernah dengerin aku ngomong, kamu jahat gav!! ". Ujar deva dengan ekspresi yang sok dramatis.

"Ini toh akibat banyak nonton sinetron jadi kebawaan sifat yang lebay itu, sorry va gue telat datang. tadi, terlambat bangun biasa lah semalam habis chatan sama kakak kelas sebelah dan tadi juga gue disenggol sama cowok yang nyebelin itu makanya gue jadi lama masuk kelas karena harus ngumpulin buku yang berserakan". Ujar gavrilla menjelaskan semua apa yang dialaminya hari ini.

"Ohh,gak papa kok Rill. Jadi kabar kamu gimana? Kamu ada lecet atau buku kamu ada yang rusak? ". Ucap deva yang khawatir ke rilla

Sedangkan Rilla hanya tertawa terbahak-bahak melihat tingkah sahabatnya yang overprotektif kepadanya.

Tapi deva membalas dengan bibir yang dimonyongkan( menandakan ia sedang kesel).

Setelah mereka menyapu ruangan kelasnya, bel pun berbunyi menandakan proses belajar mengajar pun akan dimulai.

 Suasana kelasnya Rilla pada saat itu sangat kacau karena tidak satupun guru yang masuk kedalam kelasnya mulai dari jam 1 sampai sekarang sudah jam ke 6, karena bosannya Rilla mengajak Deva ke kantin untuk mengisi perutnya karena cacing yang didalam perutnya sudah mulai konser.

+++++

Setiba dikantin mereka langsung memesan menu yang mereka masing-masing dan melahapnya sampai habis.
Lalu mereka kembali lagi kekelas dengan keadaan perut yang kenyang.

Saat mereka berada jalan disepanjang koridor sekolah, mereka melihat seorang lelaki duduk santai didepan kelas 12 ipa 4 sambil memainkan gadget dan telinganya ditutupi dengan earphone.

Rilla pun terkejut saat melihat lelaki itu "dev, itu orang yang tabrak gue tadi. Ternyata dia satu kelas sama kakak gibran juga ya". ujar rilla menunjuk lelaki itu dari arah jauh.

"Apa Rill??itu kan athalan cowok yang selama ini kuceritakan samamu. jadi selama ini aku cerita banyak samamu tentang dia tapi kamu gak tau yang mana orang yang aku ceritain?"  Ujar deva dengan mengeluarkan suara lima oktafnya yang cempreng itu

"Ohh jadi itu toh yang namanya athalan yang lo bilang ganteng, baik, cool, pintar dan anak yang punya sekolah ini ". Biasa aja pun orangnya gak ada spesialnya gitu menurut gue.

Memang sih dia baik tapi please deh jangan sok sksd(sok kenal sok dekat) gitu kali, gak suka gue lihatnya.

" Maksud kamu apa Rill??aku gak paham ". Ujar deva

"Please deh Dev!! , kalau lola itu harus tau dimana tempatnya ya!! Jangan buat gue geram buat nabok kamu! ". Ujar rilla dengan muka sedikit kesel

"He...he..he , sorry Rill. Kamu sih ngomongnya singkat banget kayak lagi chatingan sama kakak itu, sok cool tapi nyatanya Oh emm to the ji!!!" Sorak deva disamping telinga Rilla

Rilla pun menutup telinganya dan pergi meninggalkan deva tanpa memperdulikannya.
Deva pun tersadar melihat rilla yang sudah pergi jauh meninggal dirinya.

"Awas aja ya rill , kalau ketemu aku potong-potong kamu dan aku buat jadi sate manusia " ujar deva.

Deva pun berjalan cepat mengejar Rilla yang sepertinya sudah sampai di ruang kelas.
Di sepanjang jalan rilla hanya tersenyum melihat tingkah sahabatnya itu ( ntah mengapa dirinya bisa berteman sama makhluk abstrak seperti devan).

Tapi biarpun begitu rilla sangat menyayangi devan. Bayangkan mereka bekawan sudah hampir 7 tahun dan selalu sama satu kelas dan satu bangku lagi ( itu hal yang membosankan bukan ) tapi untuk rilla tidak sama sekali.

Malah dia senang banget bisa dekat selalu sama deva karena baginya devan bukan sahabat dia lagi melainkan adiknya meskipun usia mereka sama.

karenamu cintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang