"Dimana surat pernikahan yang aku minta?"
Perintah itu dilakukan dengan cepat oleh Sekretaris Nam, menyerahkan beberapa berkas-berkas surat pernikahan yang memang sebelumnya Jungkook minta.
"Anda dan istri anda hanya perlu menandatanganinya, sajangnim. Sisanya akan saya yang atur."
Tanpa membuang banyak waktu, pria itu menandatangani surat itu dan setelahnya menyodorkan pada Lisa.
Lisa menggenggam dengan erat pena yang berada di tangannya. Dia tidak pernah berpikir akan secepat ini ia akan menikah. Padahal, ia jauh-jauh datang dari Thailand hanya untuk membantu perekonomian keluarganya. Tapi Lisa juga tidak bisa menolak karena Jungkook juga sudah membantunya melunasi hutang-hutangnya.
"Cepatlah. Aku tidak punya banyak waktu sekarang.
Mendengar omelan Jungkook, Lisa dengan pasrah mulai menandatangani surat pernikahan tersebut. Jungkook dengan cepat menarik surat itu dan memberikannya kembali pada Sekretaris Nam.
"Sajangnim, anda harus kembali ke kantor sekarang karena sebentar lagi akan diadakan rapat dewan direksi."
"Baiklah."
Jungkook beranjak dari duduknya, menatap pada Bibinya. "Bibi, bisa mengantarkannya ke apartement, kan?"
"Iya, aku akan mengantarnya nanti."
"Dan juga, belikan dia beberapa pakaian dan kebutuhannya."
"Ya, aku nanti akan membeli semua kebutuhannya. Kau tidak usah khawatir."
Setelahnya Jungkook pun beranjak dan diikuti oleh Sekretaris Nam.
"Kita pergi sekarang?" Bibi Jeon merangkul bahu Lisa dengan senyuman yang masih berada di wajahnya.
"Ne, Nyonya."
"Jangan panggil aku seperti itu. Kau sudah menikah dengan Jungkook. Jadi aku juga bibimu."
Lisa tampak ragu, namun akhirnya ia hanya mengangguk. "Ne, bibi." Dan panggilan itu nyatanya semakin melebarkan senyuman di wajah Bibi Jeon.
"Nah, begitukan lebih baik. Ayo, aku akan membelikanmu pakaian yang paling bagus dan beberapa peralatan make-up."
.
.
"Kau tidak akan memberitahuku kenapa kau dengan tiba-tiba menikahinya?"
Pertanyaan itu nyatanya tak membuat Jungkook mengalihkan pandangannya pada sang sekretaris pribadi-nya itu.
"Tidak ada yang perlu aku jelaskan. Aku hanya ingin mencobanya saja."
Ucapan itu membuat Sekretaris Nam terkejut, tentu saja. Alasan Jungkook dirasa tak masuk akal baginya saat ini.
"Mencoba? Kau pikir pernikahan bagimu hanya permainan? Jungkook, bukankah kau sudah dijodohkan dengan Nona Muda Park? Kalian pasti juga akan menikah nantinya."
"Aku tidak menyukainya. Dia gadis yang manja dan selalu melawan kata-kataku. Tidak seperti Lisa yang hanya diam dan menuruti semua perintahku. Kau tahu bukan, paman? Aku tidak suka jika dilawan."
"Lalu bagaimana dengan ayahmu dan Tuan Park?"
"Aku bisa mengatasi mereka semua, termasuk Park Chaeyoung."
"Terserah kau saja. Tapi kau tahu, bukan? Aku selalu berada di pihakmu selalu?"
Jungkook hanya tersenyum mendengar perkatan Sekretaris Nam. Ya, Jungkook lebih senang bercerita kepada Sekretaris Nam daripada kepada ayahnya. Menurut Jungkook, Sekretaris Nam lebih mengerti dirinya daripada ayahnya yang selalu mengatur hidupnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
100 days ❌ lizkook
Fanfiction[18+] ✔ Jeon Jungkook, Wanita mana yang tidak akan terpesona padanya. Tampan, sudah pasti. Kaya, bahkan ia sudah sukses disaat usia nya yang masih muda. Namun, diumurnya yang hampir mencapai 30 tahun, belum ada satu wanita pun yang mampu menggoyahka...