"Jangan menolakku dan nikmatilah apa yang akan kulakukan padamu malam ini."
Mendengar itu, Lisa tentu saja terkejut. Belum juga ia bisa mencerna apa yang dimaksud Jungkook, Jungkook kembali membawa bibirnya untuk kembali mencium bibir Lisa.
"Oppa mmhh hentikan..."
Lisa berusaha melepaskan ciuman Jungkook dengan bergerak gelisah dibawah Jungkook dan sepertinya cara itu sukses karena sekarang Jungkook melepaskan ciumannya dan menatap geram pada Lisa.
"Sudah kubilang untuk tidak menolakku. Bukankah aku sudah mengatakan padamu bahwa aku juga menyukaimu?"
"Jangan membuatku berharap, oppa. Kau hanya sedang dalam keadaan marah padaku sekarang."
Jungkook menghela nafasnya. Menyerah dan beranjak dari atas tubuh Lisa. Ia duduk di sisi ranjang dan menundukkan kepalanya. Dan melihat hal itu, membuat Lisa perlahan beranjak dari berbaringnya dan duduk disamping pria itu.
"Maafkan aku. Aku terlalu emosi tadi. Aku hanya tidak suka jika kau terlalu dekat dengan pria itu. Apalagi kau baru saja mengenalnya."
"Bukankah aku juga baru mengenalmu, oppa?"
Jungkook dengan cepat mengalihkan pandangannya pada gadis itu, menatap tajam pada Lisa. Bukannya takut, Lisa malah tersenyum ditatap seperti itu oleh Jungkook.
"Apapun itu, aku tidak suka jika kau terlalu dekat dengannya. Dan soal aku menyukaimu, itu bukan omongan kosong belaka. Aku juga tidak tahu sejak kapan aku menyukaimu. Tapi setiap dekat denganmu, jantungku benar-benar berdetak cepat dan tidak karuan."
Mendengar itu, membuat Lisa benar-benar tak bisa menyembunyikan senyumannya. Terlalu bahagia dengan pernyataan cinta dari sang suami padanya. Namun, senyuman gadis itu di detik selanjutnya perlahan memudar, dan hal itu ditangkap oleh Jungkook.
"Ada apa?"
Lisa menggeleng. "Tidak ada. Hanya saja, bagaimana dengan perjanjian kita?"
Jungkook menghela napasnya. "Kau masih bisa memikirkannya disaat kita sudah sama-sama saling menyukai? Tentu saja perjanjian itu tidak berlaku lagi dan kita hanya perlu menjalankan pernikahan kita seperti pasangan yang lainnya."
Benar perkataan Jungkook, dan membuat Lisa tersenyum dan mengganggukkan kepalanya. Jungkook juga ikut tersenyum dan mengelus kepala gadis itu.
"Bersihkan dulu dirimu. Setelah itu istrirahatlah."
Jungkook beranjak dari ranjang. Namun sesuatu kini menahannya. Menatap pada pergelangan tangannya dimana Lisa kembali menarik Jungkook untuk duduk kembali di tempatnya semula.
"Oppa, mau kemana lagi?"
"Aku hanya akan melanjutkan pekerjaanku saja."
"Dan saat kau lelah kau akan minum lagi sehingga kau akan mabuk?"
"Lisa, hanya wine saja. Sebotol wine tidak akan membuatku mabuk."
"Tapi tetap saja, jika oppa terus meminumnya kau akan mabuk. Oppa, ada aku disini. Jadi, jangan gunakan minuman itu lagi."
"Lisa--"
"Lebih baik, selesaikan pekerjaan oppa dengan cepat. Aku disini akan menunggumu, oppa."
.
.
🔞
Jungkook sedari tadi tidak terlalu fokus dengan berkas-berkas penting yang berada di tangannya. Berkas-berkas lain juga masih tergeletak sembarangan di meja kerja Jungkook.
KAMU SEDANG MEMBACA
100 days ❌ lizkook
Fanfiction[18+] ✔ Jeon Jungkook, Wanita mana yang tidak akan terpesona padanya. Tampan, sudah pasti. Kaya, bahkan ia sudah sukses disaat usia nya yang masih muda. Namun, diumurnya yang hampir mencapai 30 tahun, belum ada satu wanita pun yang mampu menggoyahka...