Kehidupan kami baru saja dimulai setelah malaikat kecil hadir di tengah-tengah keluarga kami.
6 tahun kemudian....
"Wooji, kemarilah atau kau bisa terlambat ke sekolah."
Seru Lisa pagi itu. Masih pula mengejar putranya yang sedari tadi berlari menghindar dari ibunya. Suara tawa dari bocah kecil itu bahkan terdengar karena sedari tadi pula ia berhasil menghindar dari Ibunya.
"Wooji, jangan berlari terus. Nanti kau jatuh dan terluka."
Bruk...
Dan benar saja. Setelah Lisa mengatakan hal itu, Wooji terjatuh karena tersandung oleh meja ruang tengah dan membuatnya menangis dengan keras. Lisa dengan cepat menghampiri putranya dan menggendongnya yang masih menangis keras.
"Sstt, bukankah eomma sudah bilang untuk jangan berlari? Sudah-sudah, jangan menangis lagi."
Lisa berusaha menenangkan Wooji yang berada di gendongannya. Namun, tangisan bocah itu semakin kencang. Memeluk Ibunya dan Lisa yang masih berusaha menenangkannya, menepuk pelan tubuh kecil itu dalam gendongannya.
"Ada apa dengannya?"
Suara itu membuat Lisa mengalihkan pandangannya. Mendapati Jungkook yang datang dari kamar. Tentu saja pria itu datang kemari setelah mendengar suara tangisan Wooji.
"Appa..." Wooji mengulurkan tangannya pada ayahnya dan setelahnya Wooji telah berpindah ke dalam gendongan Jungkook.
"Sstt, anak laki-laki appa tidak boleh menangis."
Jungkook menenangkan Wooji dan seketika tangisan Wooji mulai berangsur berhenti di pelukan Jungkook. Membuat Lisa menghela napasnya setelah itu
"Hah, bagaimana bisa dia begitu tenang dalam gendonganmu, oppa?"
Dan mendengar itu, Jungkook hanya tersenyum menanggapi Lisa.
"Oppa, tolong pakaikan pakaian pada Wooji. Dia sudah harus berangkat ke sekolah sekarang. Aku akan menyiapkan bekal untuk Wooji terlebih dahulu."
Jungkook hanya mengangguk disana. Sementara Lisa berlalu menuju dapur dan meninggalkan Jungkook dan Wooji disana.
"Sekarang, appa akan memakaikanmu pakaian yang bagus agar anak appa yang satu ini terlihat tampan."
Jungkook menghapus sisa air mata yang berada di wajah Wooji dan selanjutnya membawa Wooji beranjak menuju kamarnya dan mendudukkannya di ranjang. Ia juga mengambil pakaian yang akan dipakai Wooji untuk ke sekolahnya.
"Kenapa kau menangis tadi, hmm?"
"Aku terjatuh tadi, appa. Eomma terus saja mengejarku dan menyuruhku untuk berangkat ke sekolah. Appa, aku tidak ingin pergi ke sekolah."
"Memangnya kenapa kau tidak ingin ke sekolah?" Jungkook mendekati Wooji dan duduk di sampingnya.
"Sekolah sangat membosankan. Lebih baik bermain, bukankah itu menyenangkan?"
Jungkook tersenyum mendengar celotehan Wooji dan mendudukkan Wooji di pangkuannya.
"Memang benar bermain sangat menyenangkan. Tapi, kau juga harus belajar agar nantinya kau menjadi pintar dan tidak dipermainkan oleh orang lain."
Ucapan Ayahnya kenapa sangat sulit sekali, sih? Dan melihat raut wajah Wooji yang kebingungan saat ini hanya bisa membuat Jungkook tersenyum. Mencubit dengan gemas pipi putranya itu.
"Maksud appa apa? Aku tidak mengerti."
"Saat kau besar nanti, kau akan mengetahui apa maksud appa. Lebih baik, sekarang kau pakai pakaianmu dulu. Nanti ibumu itu akan marah dan berteriak lagi pada appa."
KAMU SEDANG MEMBACA
100 days ❌ lizkook
Fanfiction[18+] ✔ Jeon Jungkook, Wanita mana yang tidak akan terpesona padanya. Tampan, sudah pasti. Kaya, bahkan ia sudah sukses disaat usia nya yang masih muda. Namun, diumurnya yang hampir mencapai 30 tahun, belum ada satu wanita pun yang mampu menggoyahka...