Jungkook perlahan membuka kedua matanya dan pemandangan pertama yang ia lihat adalah wajah tidur Lisa yang tepat berada di hadapannya.
Tatapan pria itu beralih pada tangan kanan milik Lisa yang tergeletak tepat di atas kepalanya dan tangan kiri gadis itu yang ia genggam.
Jungkook juga melihat dirinya yang sudah berganti dari kemeja kantornya dan berganti menjadi kaos putih polos.
"Apa dia mengurusku dan menemaniku semalaman?"
Dengan perlahan, Jungkook melepaskan genggaman tangannya pada tangan Lisa dan beranjak dari ranjang sebelum akhirnya mendekati Lisa.
Pria itu melirik pada sang istri yang masih terlelap, perlahan mulai menyelipkan tangan kanannya pada tengkuk Lisa dan tangan kirinya di bawah lutut Lisa. Dan dalam sekali angkat, Lisa sudah berada di gendongan Jungkook. Gadis itu bahkan tak terganggu sama sekali, malah kini memeluk erat Jungkook dan meletakkan kepalanya di bahu Jungkook. Menyamankan dirinya dalam gendongan pria itu.
Jungkook membaringkan tubuh Lisa di ranjang dengan hati-hati agar tidak membangunkan gadis itu. Namun, Jungkook langsung terkejut saat Lisa malah menariknya lebih dekat padanya karena tangan gadis itu yang memang masih mengalung di leher Jungkook.
Dengan jarak sedekat ini, Jungkook tentu saja bisa dengan jelas menatap wajah tertidur Lisa yang hanya beberapa inchi dari wajahnya.
Cantik.
Satu kata itu kini memenuhi pikiran Jungkook, menatap wajah tidur sang istri dalam pelukannya. Dan tatapan pria itu kini akhirnya tertuju pada bibir tebal gadis itu.
Deg deg deg...
"Suara apa itu?"
Deg deg deg...
"Tidak mungkin? Suara jantungku? Oh ayolah, Jeon Jungkook. Dia hanya wanita yang baru kau kenal. Tidak mungkin kau menyukainya."
"Tapi bibir itu..."
Jungkook kembali menatap Lisa setelah dirinya yang tadi berperang dengan hatinya. Perlahan Jungkook mulai mendekatkan wajahnya pada Lisa. Tatapan nya terus tertuju pada bibir Lisa. Sedikit lagi bibir Jungkook akan mendekati bibir Lisa.
Drrt...Drrt...
Jungkook terkesiap karena getaran ponsel yang berada di saku celananya.
"Ah, sial."
Dengan malas, Jungkook mengambil ponselnya dan kemarahannya semakin bertambah saat nama kontak Sekretaris Nam terpampang di layar ponselnya. Jungkook pun dengan perlahan melepaskan pelukan Lisa dan keluar dari kamar untuk menerima panggilan telpon dari Sekretaris Nam.
"Ck, wae? Kenapa kau menelponku pagi-pagi sekali?"
"Maaf, Sajangnim. Tapi sepertinya, hari ini anda tidak usah pergi ke kantor."
Kemarahan pria itu kini berganti menjadi kebingungannya. Beranjak duduk pada sofa yang berada di ruang tengah apartement miliknya.
"Apa maksudmu?"
"Apa anda tidak membaca berita pagi hari ini?"
"Belum. Aku baru saja bangun dan kau menelponku. Memang ada berita apa?"
"Foto-foto pernikahan anda dengan Lisa-ssi tersebar di media."
"Mwo?"
Terkejut? Tentu saja. Jungkook bahkan beranjak begitu saja dari duduknya. Sama halnya dengan Sekretaris Nam disebrang sana yang sampai harus menjauhkan ponsel dari telinganya akibat suara sang tuan yang memekikkan telinga.
KAMU SEDANG MEMBACA
100 days ❌ lizkook
Fanfiction[18+] ✔ Jeon Jungkook, Wanita mana yang tidak akan terpesona padanya. Tampan, sudah pasti. Kaya, bahkan ia sudah sukses disaat usia nya yang masih muda. Namun, diumurnya yang hampir mencapai 30 tahun, belum ada satu wanita pun yang mampu menggoyahka...