Chapter 5 - Korban Santet

500 28 0
                                    

Banyak orang-orang pintar yang berdatangan di sekolah itu, membaca mantra dan berinteraksi dengan para penghuni sekolah itu.

Sudah 3 jam lamanya, mereka melakukan tugas mereka itu, malah semakin membuat bulu kuduk para guru-guru disana merinding.

Beberapa kali mereka menggosok-gosokkan tangan dan terus mengucap do'a.

Lalu . .

"Ahh!" Teriak dari salah satu orang pintar itu.

"Ada apa pak? Ada apa?" Tanya pak Edi selaku Kepala Sekolah.

"Mereka bertiga sudah terkutuk! Tidak ada yang bisa menyelamatkan mereka!" Ucap orang pintar itu dengan nada yang tinggi.

"Maksud bapak apa? Siapa mereka bertiga itu?!"Tanya pak Edi lagi.

"Mereka harus membayar perbuatan yang sudah mereka lakukan di masa lalu, kini wanita itu tidak akan pernah berhenti sampai apa yang ia inginkan tercapai." Ucap orang pintar itu lagi.

Semua orang kebingungan, mereka hanya menatap satu sama lain setelah mendengar penjelasan dari orang pintar itu.

Tiba-tiba keempat orang itu terlempar kebelakang hingga membentur dinding sekolah.

*BAK!*

Semua orang panik, ketiga orang pintar itu lari ketakutan dan meninggalkan satu teman mereka disana. Pak Edi menghampirinya dan bertanya,

"Ada apa ini sebenarnya, pak? Tolong jelaskan pada kami!" Tanya pak Edi.

"Bodoh! Benar-benar bodoh sekali perbuatan mereka itu! Mereka harus membayar semua perbuatan mereka, karena telah menjadikan seorang anak sebagai korban santet!" Ucap orang pintar itu sambil melarikan diri.

Semua orang terdiam disana dan bertanya-tanya . .

"Santet?", "Seorang anak?", "Mereka? Bertiga?"

Apa maksud dari semua ini?

-----------------------------------------------------------------
Untuk lanjutannya InsyaAllah besok pagi, dikarenakan malam ini author sedang sibuk buat presentasi Bahasa Jerman untuk tugas di sekolah besok😊 terima kasih.

Bisikan MautTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang