Chapter 16 - Pisau Berdarah

499 18 10
                                    

Isya' sudah beberapa minggu ini tidak ada keluar dari rumah, semenjak kejadian itu ia memutuskan untuk berdiam diri di rumah.

Di rumah dia juga selalu melamun dan ketika mengerjakan suatu pekerjaan rumah hasilnya selalu berantakan.

Karena mendengar berita itu, Nisa dan Lisa berkunjung di rumah Isya' dan rumah kecilnya itu sangat berantakan tak terurus.

"Isya' kamu kenapa sih? Kok jadi malas-malasan begini?" Tanya Lisa.

"Lho ibu sama ayah kemana? Kamu sendirian di rumah?" Tanya Nisa.

"Jangan ganggu aku .. Mending sekarang kalian pulang aja! Hidupku sudah hancur .. Mendingan kalian urusin aja kehidupan baru kalian." Ucap Isya' yang telah putus harapan.

"Ada apa sih dengan kamu? Coba ceritakan sama kami! Kami berdua itu sahabatmu!" Ucap Nisa.

"Aku gak mau kalian dengar ini! Aku gak mau! Aku udah capek! Aku gila! Aku gak mau nyakitin siapa-siapa lagi! Aku capek dikata-katain orang bahwa kita bertiga pembawa sial! Aku capek .. Aku gak mau kaya gini!" Ucap Isya' yang akhirnya terduduk dan menangis.

"Kris .. Kris ngelamar aku beberapa minggu yang lalu, tapi aku nolak dia mentah-mentah! Sebenarnya aku juga ingin menikah sama seperti kalian, aku ingin hidup bersama dengan orang yang mencintaiku tapi mustahil, semenjak kita bertiga di hantui, orang-orang malah menjauhi kita .. Aku cuma mau kehidupan normal ku kembali." Ucap Isya', Lisa mendekap sahabatnya itu sedangkan Nisa memusut-musut tangan sahabatnya itu.

"Terus kamu maunya gimana? Sampai saat ini Kris masih nunggu kamu kan? Coba dari sekarang kamu mulai terima dia, masalah orang yang mengejek atau menjelek-jelekkan itu jangan di hiraukan, selama Kris menjadi milikmu, kita bersama-sama akan melindungi orang-orang yang kita cintai. Selama kita bersama kita pasti bisa!" Ucap Nisa.

Isya' hanya terdiam memandang sahabat-sahabatnya itu lalu ia pun menangis sejadi-jadinya.

Keesokkan harinya, Nisa dan Lisa datang ke rumah Kris dan membujuk Kris untuk kembali melamar Isya' dengan senang hati Kris melakukan hal itu dan kali ini ia diterima.

2 minggu kemudian ..

Kris dan Isya' melakukan resepsi pernikahan dengan tema blue wedding, Kris dan Isya' benar-benar bahagia dan pernikahan berakhir dengan lancar dan baik.

Malamnya ..

"Kok kamu berubah fikiran?" Tanya Kris pada Isya' yang sedang melipat pakaian.

"Berubah fikiran apa?" Tanya Isya'.

"Menikah sama aku. Bukannya kamu selalu nolak kalau aku ngelamar kamu, kenapa sekarang kamu berubah fikiran buat nerima lamaran aku? Terpaksa yah?" Tanya Kris, Isya' pun langsung menatap Kris.

"Bukan gitu .. " Ucap Isya'.

"Terus apa?" Tanya Kris.

"Aku gak mau kalau kamu terluka, karena setiap orang yang dekat dengan kami bertiga akan mengalami kematian." Ucap Isya'.

"Huh? Kematian? Karena kalian bertiga? Memangnya apa hubungan dengan takdir kematian seseorang dengan kalian bertiga? Itu cuma kesalahpahaman dan sebuah kebetulan aja, di saat kalian dihantui oleh wanita itu, teman-teman kita pada meninggal karena memang sudah waktunya mereka meninggal." Ucap Kris.

"Tapi .. Kamu gak tau rasanya ketika orang-orang menyalahkan kami bertiga, rasanya sakit bagaikan ditusuk 350 pedang dalam satu waktu." Ucap Isya'.

"Di dalam hidup ini ada 3 hal yang gak akan diketahui oleh siapa pun kecuali Allah. Yang pertama, jodoh. Yang kedua, rezeki dan yang ketika, kematian. Gak akan ada yang tau kapan kematian seseorang akan datang. Jangan dengarkan omongan mereka, coba liat hubungan antara kak Neon dan Lisa, juga kak Rian dan Nisa. Mereka berempat baik-baik aja kan? Bahkan selama mereka menikah gak ada suatu masalah yang menimpa mereka, jangan salahkan diri mu sendiri." Ucap Kris seraya merangkul Isya'.

"Aku .. Aku gak kuat nahan semua ini! Aku .. Aku cuma ingin hidup normal .. Hikss .. Hikss .. " Ucap Isya' yang menangis.

Kris memeluk Isya' dan kini Isya' menangis di dada Kris.

"Kamu sekarang punya aku, kita berdua akan menghadapinya bersama-sama. Jangan takut, aku akan selalu bersamamu." Ucap Kris yang memandang Isya' dengan senyuman manisnya.

Hubungan antara Kris dan Isya' berjalan dengan baik dan mereka juga semakin romantia, namun akhir-akhir ini sifat Kris kian berubah. Ia sering pulang malam, marah-marah tanpa sebab, dan ia juga sering melakukan hal aneh yaitu mengasah pisau dapur.

Tak hanya itu, Isya' kerap mendapatkan pukulan dari Kris, Kris yang selama ini sangat lemah lembut berubah menjadi keras seperti batu. Dan anehnya, hal itu sering terjadi pada Kris, sebentar-sebentar dia akan kembali seperti semula dan sebentar-sebentar ia akan seperti orang kerasukkan.

Karena tidak tahan dengan perlakuan Kris, Isya' merencanakan sesuatu bahwa malam ini dia akan diam-diam datang kepada seorang kyai untuk meruqyah Kris. Namun semuanya terlambat, Kris lebih dulu mengetahui rencana istrinya itu.

Tepat jam 11 malam, semua pintu juga jendela rumah Isya' tertutup dan terkunci rapat hingga tidak bisa dibuka.

Lampu-lampu juga mengalami gangguan, seperti padam lalu menyala lagi lalu padam lagi lalu menyala lagi, seperti itu terus.

Isya' mencoba menenangkan dirinya sendiri, kini lampu benar-benar padam, kini seluruh ruangan benar-benar gelap dan hanya dapur yang menyala tapi itu pun juga mengalami gangguan, padam-hidup-padam-hidup.

Dengan bantuan senter di HP-nya Isya' hanya terdiam memandang ke arah dapur horror itu.

Tak lama kemudian terdengar suara gesekkan pisau di atas dinding-dinding keramik yang semakin membuat Isya' merinding. Dan muncullah Kris dengan sebuah pisau dapur di tangannya menatao tajam ke arah Isya' yang terpaku di depan pintu.

Kris pun menggoreskan pisau itu di pipinya sendiri hingga mengeluarkan darah lalu menjilatnya. Ia pun melangkahkan kakinya dengan terus menggesekkan pisau itu di dinding, melihat hal itu Isya' terus berteriak minta tolong dengan memukul-mukul pintu tersebut.

Kris terus melangkah, kini ia benar-benar dekat dengan istrinya itu karena semakin dekat akhirnya Isya' berlari dan dikejar oleh Kris, naas Kris dengan cepat menarik Isya' dan berhasil melukai tangan Isya', Kris melempar Isya' ke atas sofa dan terjadi pemberontakan di sana.

"Mas .. Sadar mas .. Ini aku istrimu sendiri!" Ucap Isya' namun Kris tidak memperdulikan, ia terus mencoba untuk menusuk Isya'.

Karena muak, Isya' pun mengarahkan tangan Kris yang memegang pisau ke arah kirinya, dan alhasil ia menusuk tangannya sendiri dan pisau itu telah terbanjiri oleh darah.

Kris meronta-ronta kesakitan, seketika lampu-lampu yang padam kembali menyala dan sosok menakutkan Kris telah hilang, ia telah kembali seperti Kris semula. Karena melihat semuanya kembali normal, Isya' membantu Kris untuk bangkit dan langsung membawanya ke RS.

Kejadian itu pun dikenal sebagai "Pisau Berdarah" dan pisau itu langsung dibuang oleh Isya' ke dalam sungai dekat rumahnya pada malam itu juga.

Bisikan MautTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang