Chapter 11 - Di Belakang Sekolah

507 17 0
                                    


Bu Tika yang tak bersalah itu harus merasakan kematian yang mengenaskan, Nisa, Lisa dan Isya' merasa bahwa orang-orang yang berada di dekat mereka akan mati dan kematian mereka pasti sangatlah tragis.

Sejak kematian bu Tika, Nisa, Lisa dan Isya' jarang keluar rumah dan bermain bersama, mereka lebih banyak menghabiskan waktu mereka sendiri di rumah masing-masing sambil berfikir apa di balik semua ini? Waktu terus berlalu, kini mereka akan melaksanakan acara wisuda di sekolah mereka.

Terpaksa, mereka harus memasang wajah bahagia di sepanjang acara itu, akhirnya acara wisuda selesai kini tiba acara inti di mana banyak penampilan-penampilan yang dibawakan oleh para siswa untuk menghibur sekaligus sebagai penampilan terakhir mereka di sekolah.

Nisa, Lisa dan Isya' memutuskan untuk pergi dan duduk di kursi kantin.

"Gak terasa kita sudah gak ketemu satu sama lain selama 3 minggu." Ucap Lisa.

"Aku sudah gak ada alasan lagi buat keluar rumah bersenang-senang dengan kalian sementara orang-orang di luar sana berduka." Ucap Nisa.

"Dan aku sudah gak tahan lagi harus menanggung semua luka ini! Aku mau masalah ini terselesaikan! Aku sudah muak setiap hari harus menghadapi hal-hal yang menakutkan! Aku capek!" Teriak Isya'.

"Kita semua juga capek!" Ucap seorang wanita yang tiba-tiba muncul dan ia adalah Miranda.

"Kami semua juga ngeliat kekacauan ini!" Ucap Miranda.

"Dan semua ini gara-gara kalian bertiga! Kalian bertiga mengundang sial kepada kami semua! Gak hanya Mario sekarang bu Tika pun mati karena kalian!" Bentak Mitra.

"Bagaimana bisa kamu menyalahkan bahwa kematian mereka karena kesalahan kami? Memangnya kami Tuhan yang bisa membuat orang tak bernyawa lagi? Kematian, jodoh dan rezeki itu gak ada yang tau, cuma Allah yang mengetahui itu semua. Jangan seenaknya menyalahkan orang lain!" Bentak Nisa.

"Lalu kalau bukan kesalahan kalian siapa lagi? Semenjak kalian bertiga dihantui oleh setan itu, kehidupan kita semua menjadi kacau balau. Kenapa? Kenapa kalian yang diincar tapi kami semua yang harus menanggung hukuman itu? Kenapa?! Apa sebenarnya hubungan kalian sama setan itu? Kenapa setan itu selalu mengganggu kalian dan mengambil nyawa dari teman-teman kami termasuk bu Tika? Kenapa?! Kenapa?!" Ucap Mitra.

"DIIAAMM KAMUU!" Teriak Lisa tiba-tiba, seketika semua orang menatap Lisa dengan tatapan tak percaya, Lisa yang selama ini dikenal wanita yang paling kalem ternyata bisa berteriak sekeras itu.

"Cukup kalian berdua mengata-ngatai sahabat-sahabat ku! Ya, memang kami bertiga yang dihantui setan itu tapi kami juga gak tau apa masalahnya! Kami sudah melakukan segala macam cara untuk mengetahuinya tapi semua rencana itu gagal! Gak cuman kalian yang merasa sedih karena kehilangan teman-teman kalian .. aku juga merasakan kesedihan ketika adekku Liani juga mengalami kematian yang menyayat hatiku! Kalian fikir itu gak menyakitkan? rasa sakit kalian terhadap kematian Mario bukanlah apa-apa karena Mario hanyalah sekedar teman dekat kalian, dan aku yakin kalian akan melupakan Mario dalam beberapa minggu aja, sedangkan aku seorang kakak juga sebagai keluarga pasti akan selamanya merasa sakit dan kehilangan, APA KALIAN SEMUA MENGERTI ITU??!!" Ucap Lisa dengan nada yang tinggi, semuanya terdiam.

"Dan seenaknya kalian menyalahkan kami bertiga karena hal ini? Kenapa kalian gak menyalahkan diri kalian juga karena gak bisa merubah segalanya ini! Kalian semua pasti sudah tau kan masalah ini? Lalu kenapa kalian gak berusaha untuk membantu dan mencari tau?!" Ucap Lisa. Semua orang terdiam,Nisa langsung menarik Isya' dan Lisa pergi, mereka hanya melihat Nisa, Lisa dan Isya' pergi.

Keesokkan malamnya ..

"Kak Neon, temenin Nisa copy berkas ini dong .. " Ucap Nisa sambil menyusun berkas-berkas kuliahnya, alhamdulillah Nisa mendapatkan beasiswa sehingga ia bisa melanjutkan kuliah ke Jerman.

Bisikan MautTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang