Sam POV
Kepalaku pusing mendengarkan ocehan dan teriakan Jade wolfku, mengatakan bahwa ia mencium aroma itu, aroma mate kami, aku tidak begitu yakin mate kami datang secepat itu, setelah kutukan itu di ucapkan. Well, ini baru 85 tahun."Tapi inilah ramalan itu Sam, let me remind you, when the moon rise, and the shadows gone. Her love will break the curse. But you have to...."
"I see, I see". Aku memotong ucapannya sebelum Jade menyelesaikannya.
Aku merasa Jade mengerutkan dahinya,
"Let me finish it! But you have to choose wisely, if you wrong. She will become your enemy." Jade melanjutkan."Bait terakhir ramalan Moon Goddess terdengar sedikit menyeramkan, kau tahu" ujarku sarkastik.
Jade semakin mengerutkan dahinya tanda tak suka. "Aku tidak peduli, aku sudah mengatakannya padamu, aku ingin kau kembali ke wujud manusiamu, karena aku malas berbagi tempat denganmu. Lagi pula kudengar mate kita akan membawa kita kerumahnya" ucap Jade bersemangat.
Aku memutar bola mataku. Aku hanya berharap dia benar. Tapi aku merasa kutukan itu tidak akan terpatahkan dengan mudah.Diandra POV
"Lindsay honey, I'm home.." ucapku semanis mungkin sambil membuka pintu dengan susah payah. Kedua tanganku sedang menggendong anjing baruku dengan gaya bridal style."Gaya bicaramu yang tidak biasa itu membuatku curiga Dy, jangan sampai pikiranku terbukti saat aku selesai mandi" teriak Lindsay dari kamar mandi. Aku terkekeh mendengar ancaman itu, dan mendudukan anjingku di kaki sofa. Dia tampak berbaring dengan tenang.
"Diandra Evelyn Carter!! Apa yang kau bawa ini!!" Teriak Lindsay histeris, persis seperti yang kubayangkan.
"Aku menyukainya, aww dia lucu. Dimana kau menemukannya? Siapa namanya? Kita akan memeliharanya kan?" Ucap Lindsay dengan heboh. Tapi reaksi ini tidak kuperhitungkan.
"Kukira kau tidak menyukai hewan?" Tanyaku bingung.
"Aku sangat menyukai hewan, terutama anjing, dan kau membawa anjing kesukaanku, Alaskan Malamute. Eh tapi dia tidak terlihat seperti alaskan malamute. Mungkin dia campuran?" Ucap Lindsay lebih kepada dirinya sendiri. Aku menggeleng
"Aku sudah memberinya nama. Tundra. Bagaimana?" Tanyaku.
"Nama yang bagus, aku suka. You're so handsome Tundra"Jade POV
"Aku memang tampan. Ahh I love her already." Aku memang menyukai mate ku sejak awal.
"Siapa? Si cerewet ini atau "majikan" kita?" Ucap sam dengan nada sarkastik. Seperti biasa.
"Tentu saja mate kita Diandra. Ia memberikan nama panggilan yang indah pada kita." Ucapku tak mau kalah.
"Aku hanya berharap bulan purnama segera datang dan aku akan berubah, jika ramalan itu memang nyata" ucap Sam kemudian.
![](https://img.wattpad.com/cover/122024319-288-k638117.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Moonlight and Darkness
FantasyWerewolf? Vampire? Kedua mahluk itu asing di kamus Diandra. Tidak pernah percaya mereka ada. Karena mereka hanya ada di televisi. Namun bagaimana jadinya saat Diandra berhasil menghapus kutukan sang Alpha? Dan menolong sang vampire. Hidup Diandra b...