With you pt.3

606 33 0
                                    

Diandra POV
Aku terbangun saat kicauan burung yang menganggu ketenangan tidurku.
"Burung sialan." Makiku sambil mengucek mata dan menguap lebar. Aku merasakan dibagian leherku kebas, cepat-cepat aku mencari asalnya lewat cermin.

Aku melihat sebuah gambar, seperti tatoo, berwarna hitam bergambar serigala yang sedang melolong. Aku memegang tatoo itu, seingatku kemarin malam.. ah mengingat malam itu membuatku malu. Jujur itu pertama kalinya aku melakukannya bersama seorang pria, padahal hanya bercumbu dengan Sam sudah membuat pipiku merah padam.
Apa ini yang dinamakan mark? Berarti aku sudah jadi miliknya seutuhnya. Entah aku harus merasa senang, atau merasa takut. Karena aku baru mengenal Sam, bahkan belum ada 6 bulan.
Aku berusaha mengenyahkan pikiran itu dan melenggang kekamar mandi.
Aku keluar untuk menikmati udara pagi yang segar, dan kulihat Martha sedang duduk di teras kabinnya.

"Hey, boleh aku bergabung?" Sapaku padanya.
"Tentu Luna, silahkan." Jawabnya dan tersenyum canggung.

"Just Diandra please." Aku merasa aneh ketika orang menjadi canggung dan memanggilku Luna.

"Kemana semua orang?." Lanjutku bertanya padanya. Karena sedari tadi aku menyadari suasana sangat sepi.
"Alpha dan yang lain sedang menjelajah untuk mencari werewolf lain yang ingin bergabung dengan pack kita." Jawabnya.

"Lalu kau tidak ikut?" Tanyaku lagi.
Ia tidak menjawab, namun tangan bergerak mengelus perutnya. Lalu aku mengerti.

"Wow, aku tidak tahu soal itu, jadi siapa pria beruntung yang menjadi mate wanita baik sepertimu?" Pujiku dengan gembira.

"Marcus adalah mateku. Terimakasih, kau terlalu memujiku Diandra." Ucapnya sambil tersipu.

"No, semenjak aku tinggal disini, kau selalu membantuku dalam berbagai hal. Kau juga membuatku tidak canggung berada disini." Ucapku sambil tersenyum. Ia tersenyum sambil terus mengelus perutnya.

"Namun aku sedikit penasaran dengan apa yang terjadi. Dalam sejarah bangsa kalian, anggota pack biasanya beejumlah lebih dari 20 orang. Tapi kalian hanya berlima termasuk Sam. Apa kalian pack baru?" Tanyaku. Jujur aku memang sangat penasaran.

"Aku hanya mendengar ceritanya, karena kejadian ini terjadi pada saat Alpha terdahulu masih memimpin, sekitar 85 tahun yang lalu. Mungkin saja saat itu jaman ayahku, atau mungkin kakekku. Ibuku menceritakan bahwa pack kita dulu adalah pack terkuat, pada saat alpha terdahulu memimpin, sang alpha memiliki teman seorang vampire."
Dahiku berkerut mendengar ceritanya. Karena werewolf adalah musuh alami vampire.

"Aku tahu itu aneh, namun pertemanan mereka sangat erat. Entah mengapa, sebuah serangan terjadi. Ibuku mengatakan para penyerang menggunakan jubah yang sama dengan jubah yang dikenakan oleh teman sang alpha itu, dan bahkan memakai gelang simbol yang sama. Mereka memiliki seorang penyihir vampire hybrid. Ia mengutuk keluarga alpha dan membasmi seluruh anggota pack. Namun keluargaku berhasil selamat. Kami terpisah. Tapi sekarang aku sangat bersyukur kami bisa berkumpul kembali sebagai sebuah pack. Karena menurut keluarga kami pack adalah keluarga." Ia mengakhiri ceritanya dengan sebuah senyuman. Aku hanya mengangguk.

"Namun apa motif penyerangan itu? Bukankah mereka berteman?" Rasa penasaranku semakin membuncah.

"Anggota pack tidak pernah tahu, namun beberapa rumor mengatakan bahwa kaum vampire tidak bisa dipercaya, mereka licik dan berdarah dingin. Namun hanya alpha yang percaya pada kaum mereka dan bahkan berteman dengan kaum mereka." Kali ini Martha tertunduk.

"Jika boleh tahu, siapa nama vampire itu? Aku hanya penasaran." Tanyaku.

"Louise Beaufort" jawaban Martha membuatku menegang. Karena aku tahu nama itu. Namun aku menepis kemungkinan itu, bisa saja kan ada ratusan orang dengan nama yang sama.

"Terimakasih atas ceritamu Martha." Ucapku sambil tersenyum.

Moonlight and DarknessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang