Diandra POV
Sinar matahari diam-diam menerobos celah gorden kamarku saat aku merasa sesuatu yang berat tengah menimpaku, seingatku kemarin cuaca cerah, tidak mungkin ada pohon tumbang, dan tidak mungkin juga pohon tumbang mengenai apartmentku yang berada dilantai tiga. Aku menggeliat dan dengan berat hati membuka mataku."Demi dewa Neptunus yang sedang berjemur! Tundra apa yang kau lakukan! Turun sekarang juga dari badanku". Tundra hanya mengerjapkan matanya dan menjilatku.
Huh aku menyerah. Sudah 1 bulan ini Tundra serumah denganku. Dan dia sudah terbiasa tidur denganku, makan denganku, dan melakukan segalanya bersamaku. Tundra jarang akur dengan Lindsay.
Hari ini bulan purnama, dan aku tidak melihat Tundra dimanapun. Huh. Aku rasa aku akan mencarinya setelah pulang kerja.Author POV
Diandra melangkah lesu ke sebuah kedai makan tempatnya bekerja. "Selamat pagi Diandra, kau tampak lesu. Apa kau sakit?" Louise, sang manajer, memberondong Diandra dengan pertanyaan. "Anjingku, Tundra menghilang, moodku sedang tidak baik, jadi jangan ganggu aku". Diandra menjawab dengan lesu.Sam POV
Aku terbangun dini hari karena merasa tubuhku sangat dingin, dengan mata masih setengah mengantuk aku terbangun dan memperhatikan tubuhku. Tubuhku berubah! Kantukku hilang entah kemana karena terkejut melihat tubuhku yang sudah berubah kembali menjadi manusia.
"Akhirnya kau bangun juga pemalas, sekarang apa yang harus kita lakukan?" Ucap Jade dengan nada malas.
"Pertama kita harus keluar dulu dari sini, aku tidak mau mereka terkejut melihat pria telanjang di ruang tamu mereka, lalu mencari pakaian." Jawabku
Jade hanya memutar bola matanya malas.Setelah berhasil keluar dari apartment Diandra. Aku melihat beberapa pasang jemuran yang menggantung di halaman kompleks, jadi kuambil saja.
Setelah memakai pakaian, aku merasakan suatu aura yang sangat familiar. Semakin aku berjalan menjauhi kompleks apartment, aura itu mengikutiku dan bertambah menjadi 4. Lalu ketika aku menoleh, 2 orang pria dengan mata menyala kuning yang sama denganku, menghadang jalanku. Karena merasa terancam, aku memasang posisi bertarung, namun anehnya kedua pria itu malah membungkuk didepanku diikuti 2 orang wanita yang juga ikut membungkuk didepanku.
"Akhirnya setelah sekian lama kami menunggumu Tuan, tuan kembali kepada kami." Kata salah seorang pria yang tampaknya adalah pimpinan mereka.
"Apa aku mengenal kalian?" Tanyaku bingung namun tidak beranjak dari posisiku.
"Anda mungkin tidak mengenal kami, tapi ayah kami, dan kami sendiri mengenal anda Tuan Alpha. Anda adalah Samuel Anthony Mathewson, putra dari Alpha terdahulu Hendrique Mathewson." Lanjutnya.
Dia memang menyebutkan nama ayahku. Jadi mereka pack ku.
Aku merubah posisiku, "Jadi kalian anggota packku, apa hanya kalian yang tersisa?" Tanyaku."Hanya kami yang tersisa tuan, setelah vampire penyihir itu mengutuk tetua dan keluarga anda, mereka memburu setiap anggota yang masih tersisa, dan hanya kami keturunan yang tersisa." Jawab wanita berambut pirang, jelas saat ia mengatakan itu ada raut kesedihan di wajahnya.
"Baiklah kalau begitu, jika memang kalian pack ku, aku senang melihat kalian, tapi aku tidak bisa bergabung dulu dengan kalian, karena masih ada yang harus aku selesaikan." Jawabku sambil tersenyum.
"Apa itu tuanku? Apakah kami dapat membantu?" Tanya pria tadi.
"Aku akan membawa Lunaku, dan aku akan bersenang-senang dulu." Jawabku sambil tersenyum miring
The fun part just about to start.
KAMU SEDANG MEMBACA
Moonlight and Darkness
FantasyWerewolf? Vampire? Kedua mahluk itu asing di kamus Diandra. Tidak pernah percaya mereka ada. Karena mereka hanya ada di televisi. Namun bagaimana jadinya saat Diandra berhasil menghapus kutukan sang Alpha? Dan menolong sang vampire. Hidup Diandra b...