Author POV
David terkejut ketika Ia sampai dikamar Diandra, setelah mendengar teriakannya. Yang dilihatnya sekarang adalah sesosok serigala dengan bulu putih berdiri menggeram, sementara pakaian Diandra sudah terkoyak dan berserakan dilantai.
Hidung serigala itu bergerak-gerak mengendus David.
David memejamkan matanya dan mencoba tenang."Jadi kau wolf Diandra. Siapa namamu sweet heart." Ucapnya lembut dan mengelus kepala serigala itu.
Lucy hanya menelengkan kepalanya, lalu Ia menyentuhkan kepalanya kearah tubuh David dan mengelusnya bak anak kucing.
"Diandra, aku rasa David mate kita." Lucy berteriak dengan girang.
"Tidak mungkin. Dia vampire. Dan aku werewolf." Tanya Diandra bingung.
"Itu tidak masalah, mungkin ini jalan yang diberikan Moon Godess pada kita." Ucapnya seraya tersenyum. Well Diandra merasakannya tersenyum.
"Hey Diandra, sepertinya wolf mu ini sangat manja." Ucap David seolah Diandra sedang dihadapannya.Kemudian, Lucy mendorong David kearah pintu.
"Easy girl. I'm out now." Kata David sambil menutup pintu.
Diandra berubah kembali menjadi manusia, dan telanjang.
"Sial, aku lupa pakaian tidak menyesuaikan." Ucapnya pada diri sendiri dan segera berlari kearah lemari.
Di lemari Ia hanya menemukan baju-baju model kuno, yang entah siapa pemiliknya. Namun Ia tak peduli dan langsung mengenakannya."Ternyata pas ditubuhku." Ucapnya dengan puas.
Ia lalu turun ke lantai bawah untuk menemui David.Diandra POV
Aku melihat David sedang duduk di ruang tamu. Ia menoleh ke arahku dan tertegun."Kau cantik." Ucapnya membuatku tersipu.
"Bagaimana bisa aku menjadi seorang werewolf. Lalu bagaimana dengan perjanjian. Well maksudku apakah dibatalkan?" Tanyaku langsung.
"Keadaan memang sulit ya. Kekhawatiranku terjadi juga." Ucapnya menghela napas.
"Karena para Beaufort dilarang menyakiti werewolf. Ada aturan bahwa jika werewolf menyerahkan dirinya dengan sukarela kepada seorang Beaufort. Barulah seorang Beaufort boleh melakukan apapun yang perlu dilakukan." Lanjutnya.
"Jadi maksudnya..." aku menggantung pertanyaanku.
"Hanya jika kau bersedia Diandra. Maka barulah aku boleh meminum darahmu." Jawabnya sambil menghela napas untuk kesekian kalinya.
"Berikan saja Diandra. Ia mate kita. Kita tidak mau dia mati kan? Aku tidak mau selamanya jadi rogue plus unwanted shewolf." Kurasakan Lucy merengek dialam sana.
"Jika aku bersedia ya." Gumamku
"Baiklah, aku bersedia. Aku tidak mau pria penolongku mati kelaparan. Jika kau mati, akupun mati kelaparan." Ucapku, berharap keputusanku tidak berujung pada kemalangan lagi.
Aku melihat wajah David kembali berseri.
"Thank you Diandra." Ucapnya seraya memelukku.
Kurasakan Lucy berjingkrak riang. Jantungku berdisko ria. Dan aku yang terpaku.
David melepaskan pelukannya dan terkekeh.
"Kau lucu sekali." Ucapnya sambil kembali duduk.
KAMU SEDANG MEMBACA
Moonlight and Darkness
FantasyWerewolf? Vampire? Kedua mahluk itu asing di kamus Diandra. Tidak pernah percaya mereka ada. Karena mereka hanya ada di televisi. Namun bagaimana jadinya saat Diandra berhasil menghapus kutukan sang Alpha? Dan menolong sang vampire. Hidup Diandra b...