Mine

683 29 0
                                        

Author POV
Seorang wanita berkerudung gelap tergesa-gesa menyelinap ke tengah hutan. Ia mati-matian menjaga pikiriannya agar tidak terhubung dengan apapun. Menjaga agar tetap kosong. Ia berlari sampai kedalam hutang paling gelap, dan tiba didepan sebuah gua. Gua itu sangat gelap dan menyeramkan, namun wanita itu seakan tanpa rasa takut memasuki gua itu. Ia berjalan menuju sebuah meja dengan ukiran rumit di atasnya. Ditengah pola itu berdiri sebuah genta.
Wanita itu mengambil genta itu dan mendentangkannya sekali. Suara dentangan genta itu menggema dan menggetarkan gua gelap itu seakan gua itu akan runtuh.
"Siapa yang berani mengangguku!" Sebuah suara serak menggema dari kegelapan gua.

"Ini aku, Julia, keturunan ketiga keluarga Smith." Ucapnya tanpa takut sedikitpun.

"Smith.. hahaha.. si penghianat Alpha agung. Aku ingat pria tua itu." Suara serak itu semakin jelas terdengar dan, seorang pria berdiri didepan Julia. Kulitnya sepucat awan malam, matanya menyorot tajam.

"Sudahlah Vlad. Aku kesini ingin memintamu melakukan sesuatu." Julia menatapnya dengan wajah datar.

"Melakukan apa? Kau tahu, karena bersekongkol dengan kakekmu itu. Aku jadi terkurung disini." Jawab Vlad sambil mendengus.

"Kau juga andil dalam penghianatan itu. Kau ingin menjatuhkan Lord Louise. Dan kebetulan kakekku memikirkan hal yang sama." Julia kini menjawab dengan nada dingin. Ia tidak suka kakeknya di rendahkan.

"Sia-sia aku datang kemari. Kukira kau sehebat yang diceritakan oleh kakek, ternyata kau pengecut." Lanjutnya dengan nada meremehkan.

Kening Vlad berkerut. Ia mulai tersinggung.
"Apa maumu?" Tanya Vlad. Julia kini tersenyum penuh kemenangan.

"Aku ingin Sam menjadi mateku. Aku tidak rela ia memiliki mate seorang manusia. Dan tidak sudi membungkuk dihadapan manusia." Ucapnya dengan sengit.

"Well, mungkin aku harus mengingatkanmu, jika manusia akan berubah menjadi werewolf, jika dia memiliki mate seorang alpha." Vlad kini duduk santai diatas sebuah batu.

"Aku tidak peduli! Kau harus membuatnya menjadi mateku. Atau aku akan menghancurkan ini." Ucapnya sambil memperlihatkan sebuah jimat.
"Apa itu?" Vlad menatap serius.

"Tiketmu untuk keluar dari hukuman ini." Jawab Julia sambil meremas lempengan perak itu.

"Dari mana kau mendapatkannya?" Tanya Vlad seakan tak percaya.

"Itu tidak penting. Kau menerima permintaanku atau tidak?" Ucap Julia tak acuh.

"Baiklah. Dasar wanita tidak sabaran." Jawab Vlad sambil melompat turun dari batu yang ia duduki.

"Berubah wujudlah dulu." Kata Vlad.
Julia kemudian merubah wujudnya menjadi serigala coklat kehitaman. Ia kemudian duduk didepan Vlad.
Vlad mengambil sebuah belati dari balik jubahnya dan merapalkan mantra yang rumit.

"Sekarang pusatkan pikiranmu kepada Sam dan wolfnya." Ucap Vlad lagi.
Lalu ia menorehkan belati itu di telapak tangan kirinya hingga telapak tangannya itu dibasahi oleh darah.
Kemudian Ia mengukir udara didepannya dengan belati penuh darah itu dengan pola rumit. Seketika pola itu bercahaya diudara dan berpindah ke punggung Julia.
Julia menjerit dalam wujud wolfnya. Saat pola bersinar itu menyentuh punggungnya.
"Nah sudah selesai. Kau tunggu sampai bulan mati. Dan Sam akan bertekuk lutut dihadapanmu." Kata Vlad sambil tersenyum licik.
Julia mengangguk dan melemparkan jimat tadi dengan kakinya lalu berbalik keluar dari gua itu. Setelah ia keluar dari gua itu. Terdengar suara teriakan keras dari dalam gua.

"Brengsek kau Smith!!!! Kau menjebakku." Teriakan menggema dan perlahan menghilang.
Julia tersenyum licik. Jimat itu diberikan oleh kakeknya, bukan untuk melepaskan Vlad. Namun membunuhnya. Yang diperlukan hanyalah sebuah sentuhan. Karena jimat itu terbuat dari perak khusus. Julia tersenyum puas dan segera berlari menjauhi gua.

"Aku mengutukmu keturunan Smith. Kau tidak akan memperoleh keturunan akibat kelicikanmu ini. Dan kau akan terbunuh oleh kaumku." Vlad tersenggal-senggal sebelum menghembuskan nafas terakhirnya. Ia merapalkan mantra dan seiring mantra itu terucap. Tubuhnya perlahan berubah menjadi abu.

Julia, merubah wujudnya kembali menjadi manusia dan segera masuk ke kabinnya. Ia membuka lemari pakaian dan memakai pakaiannya. Ia menyibakkan gorden dan menengok kearah jendela yang memiliki pandangan langsung ke arah kabin Sam.
Terlihat Sam dan Diandra sedang tertawa bersama.

"Tunggu saja Sam. Kau akan jadi milikku. Dan manusia rendahan itu akan keluar dari sini. You'll be mine!" Ucapnya sambil menutup gorden.

Moonlight and DarknessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang