Don't Come To Farewell Part.1

1.8K 108 16
                                    

eunha meletakan pena diatas meja. ia memegang kertas yang baru saja digoreskan kata-kata yang berasal dari dalam lubuk hatinya. membaca kembali hingga menitihkan air mata. hari-hari yang eunha jalani sudah tidak sama seperti dulu saat sowon masih berada disisinya. kertas yang tadinya kering pun basah akibat air matanya yang terus menetes.

tok!

tok!

tok!

suara ketukan pintu pun terdengar. eunha dengan cepat menghapus secara kasar air matanya. eunha pun menyembunyikan kertas yang ia pegang tadi, menyelipkannya pada buku tebal. seorang perempuan paruh baya memasuki kamar eunha sambil membawa segelas susu putih hangat ditangannya dan diletakan diatas meja belajar eunha. eunha hanya diam menatap keluar jendela. tatapannya terasa kosong.

" sampai kapan kamu seperti ini? " tanya ibu jung.

eunha tidak merespon. melihat kearah ibu nya pun tidak. eunha hanya melihat lurus kedepan. ibu jung hanya menghela nafasnya pelan. melihat anak satu-satu nya yang seperti ini. sebelum keluar dari kamar putrinya ibu jung mengelus kepala eunha.

-------------------------------------

" sinb.."

" hm? "

" setelah dari pemakaman sowon, sebaiknya kita menjenguk eunha " ucap yerin.

kini sinb dan yerin sedang berada didalam mobil. mereka berencana akan mengunjungi makam sowon sore ini. sowon meninggal akibat kecelakaan yang beberapa waktu lalu terjadi. sempat dilarikan kerumah sakit, namun nyawanya sudah tidak tertolong karena dia kehabisan begitu banyak darah (ini amit-amit ya).

" baiklah, setelah ini kita akan menjenguk eunha " ucap sinb sambil terus fokus menyetir.

setelah sinb menjawab perkataannya, yerin langsung memandang kearah luar jendela mobil. langit tampak mendung, seperti ikut merasakan duka atas kepergian sowon untuk selama-lamanya. setelah beberapa menit perjalanan, akhirnya mereka sampai. mereka berdua keluar dari dalam mobil, yerin tidak lupa membawa bunga yang telah dibelinya. mereka jalan berdampingan sambil tangan kiri sinb yang menggenggam erat tangan kanan yerin. sampai didepan makam sowon. melihat batu nisan yang tertulis nama sahabatnya yerin dan sinb masih tidak percaya. secepat ini kah? yerin berjongkok disamping makam sowon, meletakan bunga diatasnya. sementara sinb masih tetap berdiri disamping yerin.

" hiks.. " suara tangisan mulai terdengar.

sinb menyadari itu, yerin menangis. akhirnya ia ikut berjongkok dan langsung merangkul bahu yerin serta mengelusnya lembut agar yerin bisa tenang.

" dia sudah seperti kakak ku sendiri.. kenapa begitu cepat? " yerin menoleh kearah sinb.

sinb melihat kesedihan yang begitu dalam terpancar dari mata yerin. sinb mengerti perasaan yerin, mereka bersahabat sudah sangat dan sudah sangat lama. sinb tidak bisa berkata apa-apa. ia pun sedih dan tidak menyangka. ia langsung menarik yerin kedalam pelukannya. menenangkan gadis yang sekarang telah mengisi hatinya. rintik-rintik hujan pun mulai turun.

" sebaiknya kita pergi kerumah eunha sekarang, sebelum hujan semakin deras " ucap sinb.

yerin mengangguk. tangannya bergerak mengusap-usap batu nisan makam sowon.

" aku akan kesini lagi.. tidurlah dengan tenang " ucap yerin.

kemudian mereka cepat-cepat meninggalkan tempat pemakaman tersebut.

-------------------------------------

Didalam kamar. mengurung diri. tidak ingin berbicara dengan siapapun. hanya itu yang eunha inginkan saat ini. ia ingin sendiri, kalaupun eunha berbicara ia ingin yang berbicara padanya adalah sowon. yang menemaninya dan berada disisinya sekarang adalah sowon, hanya itu. duduk berdiam diri, didepan pintu kaca balkonnya. sambil memeluk lututnya ia melihat rintik air hujan yang menerpa kaca pintu balkonnya. membuatnya kembali teringat saat dirinya dengan sowon kehujanan ditengah jalan.

[Flashback On]

didepan sebuah cafe, eunha dan sowon tampak berteduh. hujan yang lumayan deras membuat mereka tidak bisa kemana-mana, belum lagi sowon lupa membawa payung.
sowon menoleh kearah eunha yang terlihat memeluk tubuhnya sendiri kedinginan. ia melepas jaketnya dan memakaikannya pada eunha. eunha tersenyum melihat wajah sowon yang begitu dekat saat memakaikan jaket untuknya.

" apa ini masih dingin? " tanya sowon.

eunha mengangguk. sowon menggosok-gosok kedua telapak tangannya lalu meraih kedua tangan eunha agar eunha tidak lagi kedinginan.

" sudah tidak dingin? " tanya sowon sekali lagi.

eunha menggeleng sambil tersenyum manis kearah sowon. senyuman itu membuat sowon luluh. sowon medekatkan wajah dengan wajah eunha. sadar maksud sowon, eunha menutup kedua matanya. merasa keisengannya berhasil, sowon langsung menjauhkan wajahnya lalu tertawa. eunha membuka matanya perlahan karena mendengar sowon tertawa. merasa telah dijahili, eunha memukul lengan sowon dengan kesal.

" awh!awh! sudah cukup eunha.. hahaha.. sebaiknya kita cepat pergi kehalte itu, hujannya sudah lumayan redah " ucap sowon.

eunha berhenti memukuli sowon. melihat kearah awan yang masih turun hujan.

" tapi ini masih hujan, nanti baju kamu basah. aku juga tidak mau sakit " ucap eunha.

sowon langsung menggenggam erat tangan eunha lalu ia berlari. otomatis eunha ikut terseret oleh sowon.

" yah! sowon-ah jangan cepat-cepat " ucap eunha.

" kita harus cepat atau baju kita akan basah! " ucap sowon.

akhirnya mereka sampai dihalte. kedua tampak saling mengatur nafas. senyuman lebar terlihat dari keduanya.

" kalau aku sakit, kamu harus merawatku " ucap eunha.

sowon mengelus puncak kepala eunha.

" jangan khawatir, aku akan merawat dan menjagamu sekalipun nyawaku taruhannya " ucap sowon.

" apa kamu mau berjanji ? " ucap eunha.

" aku berjanji, pegang janjiku " ucap sowon.

sowon tersenyum tulus.

[Flashback off]

eunha memeluk lututnya dengan erat. sakit itu kembali lagi. ia menangis dan menenggelamkan wajahnya. tiba-tiba seseorang mengelus kepalanya. sentuhan ini..  sepertinya eunha kenal sentuhan tangan ini. eunha mengangkat kepalanya, tangisannya langsung pecah.

" eunha.. jangan menangis.. " menghapus air mata eunha.

" sowon.. "

eunha langsung menghamburkan pelukan.

" sowon kamu jahat.. jahat.. " eunha menangis sangat kencang.

sowon melepaskan pelukan. menatap mata eunha dengan sendu.

" maafkan aku.. "

tiba-tiba sosok sowon menghilang dari hadapannta setelah mengucapkan kata maaf.

eunha langsung berdiri dan mencari-cari dimana sowon.

" sowon!!!"





.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

TO BE CONTINUE..

--------------------------------

Annyeong!! ^^

Guys~ kalian udah baca berita kalo mobil gfriend kecelakaan, blm? :"(
Duh sumpah, gue bikin nih ff dari kemaren malem, dan tadi ada berita begitu, nih hati langsung dag dig dug:"
Semoga semua member gfriend sama yang lainnya baik-baik aja ya:" amin..

Semoga suka~
Jangan lupa vote+coment♡
Maaf kalo ada typo~

Bye,bye!!!

Gfriend OS & SHORT STORYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang