PROLOG

185 46 19
                                    

Matahari muncul dari peraduannya menyinari kamar seorang gadis yang masih terlelap dari sela-sela jendela. Ia sama sekali tak merasa terganggu sedikit pun.

Tok.....Tok......Tok......
"Kak bangun....." terdengar suara pria dari balik pintu...bukannya  bangun gadis itu malahan mengeratkan pelukan pada boneka kesayangannya.

Ceklek

Andre membuka pintu dan berjalan menghampiri kakak yang sedang terlelap di atas ranjang. "Kak bangun, masak anak gadis jam segini belum bangun sih"ujar Andre menggoyangkan tubuh mungil seorang Anna.

 Anna mulai menggeliat dari tidurnya, ia mengeram kesal menutupi wajahnya dengan bantal karena masih pagi Andre sudah berkicau di kamarnya.  "Nghhh.....hoammm.....masih pagi Bee!" gumam Anna.
"Pagii??astaga ini udah jam 10.....cepetan mandi trus kita makan"ucap Andre menarik tangan anna.
"Ck iya bawel ah...." ucap Anna kembali mengeratkan selimutnya.

"Dasar kebo" batin Andre Melihat Anna yang sudah kembali tertidur. Perlahan Andre menaiki ranjang. Ia mengendong Anna dengan gerakan cepat membawanya kekamar mandi. Ia meletakkan Anna ke dalam bath up yang sudah terisi penuh tanpa perasaan.

Andre dengan cepat berlari dan menutup kamar mandi sebelum teriakan princess yang kedinginan bergema diseluruh ruangan. Andre menghitung dalam dalam hati.
1......
2....
3....
4...

"ANDRENATA SANDJAYA HILTON KAMVRET!!" Tawa Andre pecah ketika mendengar teriakan kakaknya.

Anna Pov.

Setelah 20 menit membersihkan diri gue langsung turun untuk sarapan bersama.
 "Good morning Ma,Pa," sapa gue mencium pipi mama dan papa bergantian, melewati Andre begitu saja.
"Morning sayang"
"Widih adik tercintanya gak disapa?"
"Pagi adikku tersayang yang sudah berbaik hati merendam kakaknya di air dingin" kata gue dibuat semanis mungkin, Andre nyengir kuda mengangkat dua jarinya berbentuk V.

"Mau makan apa sayang?"ucap mama.
"Hmmm nasi goreng aja mah"gue memberikan piring kosong kepada mama.
"Udah gede masih di ambilin"

"Gila, dasar bocah! mulutnya nyamber aja kayak petasan. Trus masalah lo apa?"jawab gue  ketus.
  
Mendengar jawaban gue, Andre hanya terkekeh pelan tangannya bergerak mencubit pipi  gue.
"hulu...hulu...masih pagi udah muka cemberut gitu, keriput baru tau rasa?"
"Ihhh lepas dong sakit tau bee"rengek gue menghempaskan tanggan Andre.
"Ya udah sekarang maafin ya....entar kita jalan-jalan deh" bujuk andre dan sukses membuat mata gue terbinar.

"Ayeeeee janji ya udah lama gue gak jalan-jalan"ucap gue semangat 45. Gue yakin banget, sedetik kemudian Andre pasti akan menyesali tawarannya, sudah di pastikan ia pulang dengan dompet kosong hanya untuk membujuk kakak tercintanya.

Mama menyodorkan sepiring nasi goreng, yang langsung gue sambar dengan lahap.
Sarapan pun kami lakukan dengan sunyi hanya suara dentingan sendoklah yang terdengar.

Posisi gue sekarang sedang tidur di sofa sambil memeluk setoples  snack, dengan kepala direbahkan di  paha Andre.
"Sayang nanti ada acara makan malam dengan tetangga sebelah yang baru pindah kemarin"Kata mama tanpa mengalihkan pandangannya dari layar televisi.

Gue hanya mengangguk setuju kan lumayan makan gratis
"Oh iya mereka juga punya anak laki-laki....seusiamu lohhh.Orang juga ganteng baik lagi......tadi aja mama di bantuin bawa barang belanjaan"kata mama

Gue berdesis, baru di bantuin bawa barang saja sudah bahagia apa lagi di bawain cucu bisa-bisa mama jungkil balik.

"Ya urusannya sama aku emang apa?" gue mengubah posisi menjadi duduk.
"Kan siapa tau kalau cocok, emang kamu gak bosen apa jomblo terus"celetuk papa
Gue menghela nafas lelah, perasaan jomblo itu gak dosa deh."Gimana mau punya pacar! Baru ada aja yang deketin udah langsung kaburr!" gue melirik  sinis Andre yang hanya nyengir seperti orang gila.
"Maksudnya?? Kabur kenapa emang kamu apain anak orang??"tanya mama
"Ishh mama apaan sih, alay banget gak mungkin lah seorang Anna yang anggun ini berlaku kasar....ya gak pa"kata gue menaik turunkan alis badai cetar membahana tiada tara yang hanya dimiliki Anna seorang.

"Iya kamu gak akan berlaku kasar cumak kadang-kadang kayak macan betina lepas dari kandangnya"kata papa dengan santai tanpa memikirkan perasaan putri tercintanya ini.
"Ihhh papa kok gitu sih belain Anna kek"kata gue mengerucutkan bibir berlagak ngambek ceritanya.
"Idih ngapain tu bibir sok imut mintak di cium tukang sayur di depan Na??"goda Andre menghancurkan suasana.
"Ya tuhan kenapa diriku teraniaya disini"  gue mengadahkan tangan berdoa kepada tuhan yang maha esa semoga spesies manusia sepertu Andre di kurangi di dunia ini.

***
"OM RENDI TANTE NAYA KALIAN DIMANA?" teriak seseorang memasuki. kediaman keluarga Hilton tanpa mengetuk pintu. Mereka semua sudah ingat diluar kepala siapa pemilik suara itu.
"Alvin suaranya dikontrol dong" tegur Kanaya.
"Maafkan Anak Tirimu yang nakal ini" ucap Alvin meletakkan 10 paper bag di atas meja terlebih dulu.
"Itu apa Al?" Tanya Anna memandang paper bag itu.
"sabar ini dress buat my baby bunny, ini pesan Andre,dan ini rad velvet kesukaan tante."ucap Alvin.
"Wah makasih ya Al" ucap Anna mencium pipi Alvin.
"Kamu balapan lagi kan?" Tanya Kanaya.
"Tante tau aja" ucap Alvin cengengesan.
"Alvin tante gak suka kamu balapan, tante gak mau terjadi sesuatu nantinya." ujar Kanaya.
"iya tante. Alvin usahain" memeluk Kanaya.

"Alvin kamu jangan mencari kesempatan dalam kelonggaran ya kamu"  Ucap Rendi memperingati Alvin yang sedang memeluk Kananya.

"Papa lebay banget deh bilang aja iri gak dapet bagian" ucap Anna malas.
"Uang papa lebih dari cukup untuk beli semua ini!" protes Rendi.
"Tapi,papa pelit Benerkan ma."ucap Andre ikut memeluk erat Kanaya.
"Gimana tante Alvin lebih cocok kan jadi kepala rumah tangga dari pada itu" ucap Alvin melirik Rendi.
"Apa kamu lirik-lirik? Mau dibacok?!" tanya Rendi sewot, Melihat bola mata Andre melirik bagi kearahnya.
"Om tenang aja Al udah beliin 5 film + Majalah yang om minta" ucap Alvin mengedipkan sebelah matanya.
"Jangan bilang papa?" tanya Kanaya memicingkan mataya tajam.
"OMG,papa" ucap Anna memperkeruh suasana.

"Apa sih ,Al. Kalian berdua lepasin. Dia punya papa!" Rendi menarik sang istri kepelukannya sebelum membawa Kanaya ke kamarnya.
"Inget umur om!" seru Alvin.

" Tau gak Al!"
"Belum tau kan lo belum cerita"
"Sttt hari ini gue akan menguras uang Andre dan se yahmptjmpt" Ucap Anna terpotong karena Andre menjejalkan brownis ke mulut Anna."berisik! Cepet mandi kita pergi sekarang."
"Adik laknat!! Gue mandi dulu ya bye" ucap Anna berlari menuju kamarnya.

Alvin tersenyum tipis. Dia tidak mempermasalahkan uang hasil balapannya habis digunakan untuk memanjakan keluarga Hilton. Alvin sangat bersyukur selama mengenal keluarga Hilton Ia mendapakan kehangatan dan kasih sayang yang tidak ia dapat dari keluarganya.  Alvin menarik nafas panjang. Andai saja keluarganya bisa senyaman ini.

∆∆∆

Maaf ya kalau ceritanya jelek maklum masih amatir dan saya harap kalian komen dan jangan lupa di vote ya. Terima kasih.

I Don't Know WhyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang