Anna turun dari motor Keyvan, Semua pasang mata menatap tidak suka apa lagi ketika Alvin datang langsung merangkul Anna. Ada yang menatap sinis,iri,dan bingung. Padahal itu adalah hal yang sudah biasa.
"Keyvan berangkat bareng Anna"
"Kok Alvin rangkul Anna gitu"
"Mau dong di boncong Keyvan"
"Gue pengen di rangkul Alvin dan Keyvan
"Dasar cabe gak cukup satu semua cogan di godain"Alvin POV
Gue menyadari Anna risih mendengar cemoohan dari fans gue dan Keyvan.
Gue menyisir jambul badai gue dengan jari. Yah maklumlah memang susah deket cowok ganteng seperti gue.
"Ngapai lo liat kita kayak gitu! Pengen di sembelih lo semua!!" ucap gue membentak dengan tatapan bunuhnya. Membuat mereka yang awalnya memandang gue membisu dan mencari aktivitas lain.
"Norak lo semua kayak kagak pernah liat orang ganteng jalan bareng cewek cantik aja" ucap Keyvan semakin membuat mereka takut.Anna terseyum geli, mungkin karena melihat gue dan Keyvan masih pagi sudah bisa memarahi orang dengan wajah sangar. Gue tersenyum lebar mengacak rambut Anna.
"Dasar bocah hipertensi gue sumpahin lo berdua stroke" ucap Anna memasuki kelas meninggalkan gue sendiri dengan Keyvan. Dari pada dikira gay jalan berdua bareng Keyvan dan di kelilingi cabe kurang belaian lebih baik gue bolos ke kantin.*****
Keyvan datang tanpa berkata-kata ia duduk di bangku sebelah Anna mengambil earphonenya.
"Anna lo mau lanjut tutor atau nyerah sampai disini?" tanya Keyvan.
"gue mau coba sekali lagi kalau gagal gue nyerah aja lagian kalau dipikir, buat apa kita belajar matematika. Kalaupun misalnya kerja gak akan di tanya 2log 1/8 + 3log 1/9 + 5log 1/125 hasilnya berapa? gak kan!, seharusnya materi laknat jenis begituan dihapus dari muka bumi ini."ucap Anna sembari menggerutu kesal.
Sedang Keyvan ingin sekali membenturkan kepala gadis kelas kepala berpikir sempit ini." oke kalau itu mau lo"
Alvin memasuki kelasnya bersamaan dengan bel pelajaran pertama berbunyi. Niat Awal Alvin memang ingin bolos tapi dia tunda karena hari ini mapel matematika. Dan itu juga malapetaka bagi Anna karena ia belum mengerjakan PRnya.
"Anna dan Alvin mana tugas kalian?" tanya bu puspa.
"Anu...buk.."
"Ini bu, tadi saya mau minjem ehh keburu ibu dateng gak jadi deh nyonteknya hehehe"ujar Alvin cengengesan dan langsung diberi pelototan tajam oleh Anna. Dasar bukannya takut dia malah cengar cengir gak jelas."Pinter kamu ya, sekarang bersihkan seluruh WC yang ada di sekolah"
"Bersihin wc? Gak salah buk? Masak ganteng gini bersihin wc sih, malu dong buk?" protes Alvin.
"Gak usah protes cukup kerjakan"
"Sekarang buk?"
"Tahun depan"
"Ohh tahun depan masih lama dong buk"
"Se.ka.ra.ng. ALVIN"
"Ya elah sabar napa buk."kata Alvin berjalan keluar sebelum itu ia menyentil dahi Anna terlebih dulu" ekspresi lo biasain aja"Anna izin sebentar ke toilet, tadinya ia merasa bersalah kepada Alvin, tapi hanya sebentar karena tak sengaja ia melihat Alvin dan Andre berada di kantin.
"Enak bener bolos ya" kata Anna duduk di hadapan dua lelaki yang sangat penting baginya.
"Lo bolos juga Na" tanya Andre.
"Gak, gue mau minta maaf ke Alvin" ujar Anna.
"Gak usah, gue males aja pelajarannya Buk Puspa, gue seneng karena gak perlu susah-susah nyari alasan untuk bolos" kata Alvin menggaruk tengguknya.
"Kapan sih lo gak males Vin" cibir Andre.
"Gue pergi" ucap Anna meninggalkan dua manusia idiot itu dikantin.
***Bel pulang sekolah berbunyi, semua siswa berhamburan keluar kelas dengan semangat. Tetapi, tidak dengan seorang gadis yang berjalan gontai menuju parkiran mengikuti orang yang akan menjadi guru tutornya.
KAMU SEDANG MEMBACA
I Don't Know Why
Teen FictionBermula dari pertengkaran di sebuah cafe, kenyataan bahwa mereka adalah tetangga, dan6 menjadi teman sekolah bahkan sebangku, yang membuat mereka menjadi lebih dekat satu sama lain. Perlahan dari pertengkaran berubah menjadi kasih sayang dan muncul...