Part 14.

62 21 0
                                    

Tak ada yang bisa Anna lakukan melihat hasil ulangannya yang sangat teramat memuaskan itu. Ia berlari kesana kemari mencari Keyvan bak orang kesetanan. Sampai akhirnya ia tiba ditaman belakang, pria itu sedang duduk bersandar di bawah pohon mangga.

Gadis itu tersenyum dia berjalan dengan kaki berjinjit untuk meminimalis timulnya suara yang akan menggagalkan rencananya mengagetkan pria yang sedang memejamkan mata disana.

"Kelamaan, duduk sini cepet" Seru Keyvan membuat Anna terlonjak kaget.

"Aish ketahuan...padahal gue jalan pelan banget" gerutu Anna sambari duduk disamping Keyvan.

"Gue tau segalanya jadi lo jangan macem-macem" ucap Keyvan mengacak rambut Anna yang sudah tertata rapi.
"Eleh palingan cuma kebetulan" sanggah Anna.

Anna memekik kaget ketika Keyvan merebahkan kepala dipahanya. "Keyvan lo ngapain sih? Gak enak dilihat orang" ucap Anna berusaha mengangkat kepala Keyvan, Anna mengeram kesal dan memukul kepala Keyvan.

"Kasar banget sih....gue mau tidur. Batang pohon gak sehalus paha lo" ucap Keyvan mencari posisi nyaman di paha Anna.

"Dasar modus!" Ucap Anna tidak ditanggapi oleh Keyvan sepertinya bayi besar ini sudah tertidur.

Dari pada bosan menunggu, Anna memilih memainkan HPnya.

Jomblo No Ngenes

Me: Hai epribaadehhh
Me: woi
Me: kamvret! Orang cantik di cuekin.
Andre: Berisik! Ganggu orang tidur aja lo, udah sono sekolah!"
Me: sumpah! gue pengen nagis😭 kalian kapan pulangnya!!
Alvin: nagis aja, apa urusannya sama gue?.
Me : Awas lo Vin. Gue gak akan bagi soal matematika yang susahnya mintak ampun.😏
Alvin: gak takut😝 yang susah itu bukan soalnya tapi jawabannya.
Andre: Aduh....untung segoblok - goblonya gue matematika, gak sampak kayak lo pada😂😂
Me: bacot!😡
Alvin: 2

"Ah sampek lupa...hasil ulangan gue, Key" Anna mengibaskan selembar kertas sehingga Keyvan membuka matanya dan mengambil Kertas itu Anna menggigit bibir bawahnya melihat reaksi Keyvan. "Gue bahagia banget....nilai gue ningkat" ucap Anna kembali.

"Mending lo dapet 100, lah ini cuma dapet 45 lo bahagia" ucap Keyvan menyentil dahi Anna.

"Lo resek baget sih....nilai gue naik lagi 5 padahal lo tau sendiri soalnya susah mintak ampun" keluh Anna.
"Ngapain lo nyalahin soal? Bilang aja emang gak tau rumus" cibir Keyvan.
"Oke fine gue marah sama lo" seru Anna berdiri secara tiba-tiba otomatis kepala Keyvan membentur tanah.
"Setan kepala gue" keluh Keyvan memijit kepalanya.
"Makanya belajar untuk menghargai usaha orang lain" Keluh Anna menghentakkan kaki kesal meninggalkan Keyvan yang terkekeh puas.
"Dasar cowok gak peka, dikejar kek udah tau gue marah!" batin Anna kesal dengan sifat Keyvan.

***
"Liat deh guys ternyata ada tuan putri yang lagi nunggu jemputan" ucap Intan yang sudah seperti setan entah dari mana ia datang.
"Please deh kak gue lagi gak ada mood buat ladenin bacot orang gak berpendidik kayak lo bertiga" ucap Anna berusaha terdengar sesinis mungkin agar ketiga orang dihadapannya tidak mengetahui bahwa batinnya sedang gemetar ketakutan.
"Jaga sikap lo! Karena gak akan ada orang yang bisa menyelamatkan lo dari kita bertiga!" Ucap Vira
"Gue gak takut dengan kakak kelas yang bisanya ngegertak doang dan menang kroyokan" ucap Anna mencoba terseyum meremehkan.
"Ohh besar juga nyali lo" ucap vera mendorong Anna hingga ia terjatuh.

Intan menarik rambut Anna hingga Anna mendesis kesakitan. Vira dan vera menyeret baju Anna hingga kucel bahkan dua kancing baju Anna sampai terlepas. Anna menjerit meminta pertolongan ketika tubuhnya diseret secara paksa.

"Lepas akhh!! Gue gak akan menjamin hidup akhh kalian akan tenang setelah ini. " Anna berusaha melepaskan tangan Intan yang menjambak kuat rambutnya.

Intan dkk membawa Anna ke WC belakang sekolah yang jarang sekali dikunjungi karena letaknya yang jauh.
"Kak jangan tinggalin gue disini.....gu-gue takut gelap" ucap Anna lirih, Air matanya pun sudah tidak terbendung lagi.
"Gue gak peduli, meski lo nangis darah bersujud dikaki gue, kita gak akan kasian sama lo. Karena ini, balasan buat lo yang udah berani menghina gue kemarin" ucap Intan mencengkram pipi Anna.

Plakkk

Vira menampar pipi Anna dengan sangat keras. Anna memekik kesakitan ia merasa sudut bibirnya robek, bisa Anna rasakan perih dan panas mulai menjalar disepanjang pipi dan sudut bibirnya.
"Ini hadiah dari gue! Karena lo selalu menjadi prioritas Alvin, Andre dan bahkan sekarang Keyvan. Menambah populasi orang idiot yang menganggap seolah - olah di dunia ini hanya ada satu wanita." Tutur Vira penuh emosi. Anna sudah tidak bisa berkata lagi, ia meremas ujung rok berharap bisa mengurangi rasa sakitnya.

Byurrrr

Kini giliran vera yang menyiram sekujur tubuh Anna hingga basah kuyub.
"Akhh perih" rintih Anna karena luka di lutut dan telapak tangan akibat terjatuh tadi terkena air. Sedari tadi Anna terus berdoa kepada tuhan berharap Keyvan datang untuk menolongnya hanya pria itu satu-satunya harapan yang Anna miliki sekarang ini.
"Ups sorry lo jadi basah deh kena air pel." Ujar Vera menutup mulutnya dengan tangan kanannya. "Hmm ini hadiah spesial dari gue, pasti luka lo perih banget. " ucap Vera terkekeh puas.
"Cabut guys, kita kunci dia disini" titah Intan diangguki kedua sahabatnya.

"Gue mohon demi setan penghuni toilet gue phobia gelap"  teriak Anna terdengar serak berbarengan dengan tangan yang menggedor pintu.

Nafas Anna memburu, buliran keringat mulai menghiasi dahi Anna. Kilasan tentang masa lalunya berputar seperti kaset rusak dikepalanya. Anna menyandarkan punggungnya di tembok, kakinya melemah hingga tubuhnya jatuh merosot. Anna memeluk lututnya sendiri kepalanya ia tenggelamkan antara lututnya. Bahunya terus bergetar ia tidak tau sudah berapa lama berada didalam kamar mandi ini karena semuanya gelap bahkan tak ada terdengar suara satu orang pun diluar sana. Dalam hati Anna terus melafalkan nama Keyvan ia sudah tidak sanggup bertahan lebih lama lagi.

***

"Sial! Lo dimana sih"  Keyvan menjambak rambutnya sendiri, frustasi karena sedari tadi ia tidak menemukan tanda keberadaan Anna. Keyvan sudah mencoba menghubungi Anna berkali-kali hasilnya sama saja hanya dijawab suara lembut dari oprator. Padahal sekolah semakin sepi karena hari sudah menjelang sore.

"Lo dapet liat Anna gak?" Tanya Keyvan pada seorang siswi yang lewat dihadapannya.
"Hmm kalau gak salah gue liat dia diseret Indah, vera dan Vira deh kebelakang sekolah" ucap siswi tersebut membuat Keyvan geram.
"Trus lo diem aja gitu? Dimana letak rasa kemanusiaan lo?" Bentak Keyvan terbawa emosi.
"Kok lo marah sama gue sih? Masih untung gue kasih tau" ucap siswi tersebut pergi meninggalkan Keyvan.

***
"ANNA LO DIMANA!!" Keyvan berlari kesana kemari meneriaki nama Anna.

Gdor...Gdor

Samar-samar Keyvan mendengar suara gedoran pintu. Ia berusaha menajamkan pendengarannya, tidak salah lagi Keyvan suara itu berasal dari arah kamar mandi.

"ANNA JAWAB GUE...LO DIDALEM KAN?"  Keyvan mengedor-gedor pintu tersebut sesekali ia juga menempelkan telinganya berharap mendapat jawaban dari Anna.

"Key-keyvan"

^^^
Hai guys cukup sekian dulu ya jangan lupa vote dan komen😉💕💙💖

I Don't Know WhyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang