5. Sebuah Fakta

117 17 1
                                    

Sesampainya di kelas Vanesha langsung nge chat Erza.

To: Erza badak

Za.. Nanti sibuk gak?

Pulang bareng yuk

To: my lil fun

Enggak kok. Yaudah boleh.

Eh tapi tumben lu ngajak gue pulang bareng. Anak papa dan bunda hari ini gak dijemput ya?

To: Erza badak

Ih apaan sih. Gue kangen tau sama lu. Semenjak satu sekolah bukannya makin deket malah jadi jarang ketemu.

To: my lil fun

Ciee ada yg kangen gue ciee.

To: Erza badak

Udah ih males. Pokoknya nanti pulang sekolah gue ke kelas lu.

To: my lil fun

Oke princess.

***

Semenjak mendengar kata-kata Fara tadi, aku lebih sering termenung. Gak dengerin guru ngajar. Rasanya masih sakit. Pikirannya selalu flashback ke kejadian hari itu. Yah hari dimana seorang Vanesha Romansa Ture mulai gak percaya lagi namanya cinta. Namanya janji. Namanya deket sama cowo.

Yah walaupun terlalu dini rasanya. Yang jelas menurut Vanesha saat ini cuma ada Erza satu satunya cowo yang dekat dengannya. Gak boleh atau bahkan gausah deh ada cowo lain yang dekat dengannya. Daripada sakit hati lagi.

Hal yang ditunggu-tunggu Vanesha akhirnya datang. Ya bell pulang sekolah.

Vanesha langsung mengumpulkan barang-barangnya dan memasukkannya ke dalam tas.

Dia semangat 45 banget hari ini mau ketemu Erza.

"Sa.. Mau kemana? Kok grusah grusuh amat lu?", Tanya Fara.

"Mau ketemu Erza", jawab Romansa dengan tatapan bahagia

Fara cuma geleng-geleng.

Dia tau Erza temen deket Romansa. Tapi kedekatan mereka kadang diluar batas normal. Pantesan Maudy segitu keselnya sama Romansa.

Terkadang kita gak bisa bedain mana teman rasa pacar dan mana pacar rasa temen.

Mungkin Ody belum mengerti, atau bisa jadi Erzanya yang gak ngertiin Ody.

Romansa udah sampe di depan kelasnya Erza.

"Zaa.. Yuk balik"

"Iya princess ku", jawab Erza yang langsung memegang pundak Romansa lalu mendorongnya seperti main kudakudaan.

Mereka terlihat sangat lepas tertawa terbahak-bahak sepanjang jalan menuju parkiran.

Maudy memperhatikan itu. Rasanya ingin sekali menarik Romansa dari Erza, lalu menamparnya dan bilang,"dasar pecun. Perebut cowo orang. "

Sebenarnya antara Maudy dan Erza sudah clear. Saat berpacaran, Maudy sudah tau Erza punya sahabat cewe dari kecil. Tapi mereka beda sekolah. Maudy fikir yah dengan beda sekolah, mereka gak mungkin masih dekat. Tapi saat dengan Maudy, Erza selalu saja menceritakan tentang sahabatnya itu. Maksud Erza disini adalah Maudy seharusnya mengerti posisi Erza. Dia dan Vanesha hanya teman. Dan Maudy harus tau dengan siapa pacarnya berteman. Agar tidak ada kesalahpahaman. Tapi itu malah jadi boomerang buat hubungan mereka. Awalnya Maudy mengerti, namun apa yang dia lihat bersama Rizy waktu itu sudah benar-benar diambang batas kesabarannya.

Flashback on

"Dy, nonton yuk", ajak Rizy kepada adiknya.

Ody yang dari tadi bete karena Erza tiba-tiba membatalkan janji nonton mereka langsung semangat mengikuti ajakan kakaknya.

Romansa di SMA (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang