Kamu tuh ibarat motor di jalanan. Suka nyalip nyalip terus bikin orang istighfar.
-------------------••••••••••••••----------------------
"Romansa besok kita jalan yuk. Nih ada diskonan sepatu gitu di Sogo", ucap Fara sambil menunjukkan gambar katalog promosi di handphonenya.
"Oh iya? Boleh tuh"
"Lo gak ngajak gue?", Tanya Clara.
"Ah lu kan kalo weekend pasti alasannya segudang. Mau quality time keluarga lah, Gak dikasih oma lah, dan seribu alasan lainnya. Mending gue ngajak Romansa yang udah pasti bisa", dumel Fara.
"Heheh iya sih, tapi kan lu bisa basa basi dulu gitu sama gue", kata Clara sambil nyengir-nyengir gak jelas.
"Ngapain?? Gak ada faedah-nye."
"Dih udah sih kalian. Gausah ribut-ribut deh", lerai Sasa.
"Weekend ini emang gue gak ada apa-apa jadi ya gak ada salahnya nemenin Fara."
Yaiya gak ada apaapa. Orang yang biasa ngajak jalan lagi sibuk. Lagian kapan lagi bisa jalan bareng Fara berduaan. Anggap aja ini internalisasi temen sebangku.
Belakangan ini kak Radit lagi sibuk persiapan untuk pelatnas. Ya Alhamdulillah dia lolos seleksi tingkat provinsi waktu itu. Jadinya dia berhak mewakili sekolah untuk OSN nanti.
Sedangkan gue? Wkwk gausah ditanyalah. Niat gue ikut olimp kan bukan untuk seambis itu. Jadi aja seleksi tingkat kota udah langsung gugur.
Yagitudeh, Allah emang adil. Gue gak terlalu sibuk latihan olimp kan sekarang, jadi gue bisa fokus buat latihan MTQ.
Sore ini sehabis ashar, aku sudah mengatur jadwal dengan Ustadz Anhar untuk melatih kami.
Aku memberitahu semuanya tak terkecuali Arsyad. Yey, thanks God diem-dieman selama hampir setahun ini akhirnya berakhir juga.
To : Arsyadi Muhammad
Assalamualaikum arsyad, sore ini kita mulai latihan ya.
To: Romansa
Iya sa. InsyaAllah nanti aku dateng.
To : Arsyadi Muhammad
Sip jangan telat ya
To : Romansa
Iya
Romansa memasukkan handphonenya.
" Ya bertahap lah ya sa.. Jangan keliatan banget mau ngegebetnya", gumamnya dalam hati.Sore itu, alunan bacaan Al Qur'an yang indah menggema di mushola.
Duh hati siapa coba yang gak adem kalo dihadapan gini yang dilihat Calon Imam-able.
Waktu itu kami duduk melingkar lalu dites satu-satu. Yang cowo itu ada kak Harry, Arsyad, dan Ilham. Sedangkan yang cewe ada aku, Winny dan Dian.
Kalo di kasih dua pilihan gini jadi bimbang kan mau ngedeketin siapa. Semuanya imam able. Bedanya yang satu kakak kelas, yang satu seumuran. Kesamaannya adalah mereka sama-sama DINGIN, eh bukan deh KAKU lebih tepatnya .
"Sasa sekarang giliran kamu", kata Ustadz Anhar.
"Ha? Eh iya ustadz", aku tersadar dari lamunanku dan mulai mempersiapkan diri agar setenang mungkin membaca Al Qur'annya.
"Tuhkan melamun aja sih lo", goda Dian.
"Siapa juga yang ngelamun huh"
Kulihat Arsyad menahan ketawanya. Aku pun mulai melantunkan ayat demi ayat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Romansa di SMA (On Going)
JugendliteraturKau tau apa perbedaan orang yang terlalu menghayal dengan orang yang terlalu berharap? Atau apa perbedaan baper dan geer? Banyak yang datang memberi harapan tapi kau sebut itu khayalan atau cuma terbawa perasaan. Hingga kau harus lari dari kenyataa...