8. New Chapter of Romansa's Life

117 15 0
                                    

Sudah beberapa bulan ini Romansa menjalani hidupnya tanpa Erza. Jangan tanya hubungannya dengan Maudy bagaimana? Karena dia pun bingung harus bagaimana menjelaskan dengan Maudy. Toh Maudy juga tidak mau lagi bertegur sapa dengannya. Jangan kan itu, menoleh saja pun tidak.

Hari itu Fara dan Sasa melewati koridor sekolah, mereka mau praktikum ke lab fisika hari ini. Tak sengaja mereka berpapasan dengan Rizy. Posisi Sasa yang ada di depan Fara, membuat Fara bisa memperhatikan gelagat Rizy saat berjumpa dengan Sasa.

Yah, Sasa sudah menceritakan kisahnya dengan Rizy dahulu hingga pertikaiannya dengan Maudy dan Erza kepada sahabatnya.

Fara sangat geram dengan tingkah Rizy yang berdasarkan penuturan Sasa sangat tidak gentle. Membuat sahabatnya ini harus rela kehilangan orang-orang terdekatnya.

Saat posisi mereka semakin dekat, dia melihat Sasa mempercepat langkahnya tanpa peduli ada Rizy di hadapannya.

Sebaliknya, Rizy yang melihat Sasa awalnya cuek namun siapa sangka saat Sasa melewatinya, Rizy mengikuti arah pandangannya kemana Sasa berlalu.
Fara yang melihat adegan itu sungguh tekekeh dengan tingkah kakak kelasnya itu.

"Duh kak Rizy kak Rizy, maunya apa sih? Kalo via Maudy aja bilangnya benci nyuruh-nyuruh Maudy jauhin Sasa. Pas deket kaya gini, keliatan banget kalo lu masih ada rasa sama temen gue. Huft", batin Fara.

Sesampainya di lab Fisika.

"Sa.. Tau gak?"

"Apaan?"

"Tadi Rizy liatin lo"

"What? Salah liat kali lu. Atau perasaan lu aja kali"

"Beneran tau. Gue liat dengan mata kepala gue sendiri, pandangannya dia ngikutin arah lu berlalu"

"Bodo amat lah. Sudah gausah bahas-bahas dia lagi deh. Gue udah empet banget."

Padahal dalam hati nya Sasa sangat kaget. Dia kaget sekaligus senang. Apa mungkin Rizy melakukannya? Bukannya Rizy amat membenci Sasa.

***

Beberapa bulan dia berpisah dari Erza membuat Sasa awalnya dilanda galau berat. Sampai akhirnya dia mengikuti beberapa organisasi yang membuatnya terpaksa sibuk. Belum lagi guru agamanya menyuruhnya mengikuti lomba MTQ. Membuat hari-hari Sasa semakin sibuk saja. Dia harus mengatur jadwal latihan mengaji untuk lomba. Dia juga mengatur keuangan kepanitiaan Hari Guru. Ya dia ditunjuk menjadi bendaharanya. Alasan ketua acara memilihnya karena cuma Sasa yang berani tegas meminta uang sumbangan kepada kakak kelas. Hal itu sudah terbukti dari kepanitiaan sebelum ini.

Satu lagi, otaknya Sasa belakangan ini juga dipaksa berfikir lebih keras. Ya dia terpilih menjadi salah satu dari tim olimpiade fisika di sekolahnya. Padahal dia dan Clara waktu itu iseng mengambil formulir karena kakak kelas yang mempromosikan seleksi Tim Olimpiade Sekolah sangat ganteng. Jadi dia mencari cara bagaimana agar bisa kenal dengan kakak kelas tersebut.

Flashback on

"Kami dari Tim Olimpiade Sekolah ingin menyampaikan bahwasannya seleksi untuk menjadi Tim Olimpiade telah dimulai. Bblablabla..."

"Clar, ganteng banget tuh kakaknyaa..", ucap Sasa sambil memandangi kakak kelas yang sedang memberikan pengumuman itu.

"Iya gue tau."

"Ikutan yuk clar."

"Ayuk."

"Adakah diantara teman-teman yang berminat mengambil formulirnya?"

"1 2 3, saya kak!! ", seru keduanya serempak.

"Kalian becanda kan?", tanya Fara mengernyitkan dahi.

Romansa di SMA (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang