Opening

984 42 46
                                    

Ini karya keduaku setelah I love you my maid, mohon dukungannya yah, baru prolog sih tapi kuharap bisa sedikit ngasih gambaran kemana arah cerita ini.
Dan karya keduaku ini aku dedikasikan buat temen aku yang paliiiiiiiiing nyebelin. Tapi...  sayangnya aku telah jatuh cinta sama dia, cinta mati malah.. Hahaha..

Dia adalah author terhebat, termesum, terlucu, terimut, dan..terlucknut. Author seenak jidat yang gemar menistakan chara-nya Lucy_An_Gilgamesh.
(tolong jangan gampar aku karna menebar garam seenaknya, lucia, lopyuuu😘😘😘😂😂😂)

Juga buat semua reader yang setia mengikuti cerita buatanku. Makasih semua....

Semoga kalian suka

Hapy read yah, awas typo..

-----------------------------------------------------
Sejauh dan sekerasa apapun kau mendorongku... Aku akan tetap bertahan dengan rasa ini.
Walau kutahu.. Semuanya hanya akan sia sia

~Q~

"Kak..aku pergi.."

"Pergilah.. "

"Kaaakk... " Queen menghentakkan kakinya kesal melihat pria didepanya hanya diam saja menatapnya.

         (Fahreza aditya handoko)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

         (Fahreza aditya handoko)

"Apalagiii... "

"Ish, kakak menyebalkan! menyebalkan!" Queen menghentakkan kakinya diatas lantai sebagai ekspresi kekesalannya pada pria dihadapannya.

Pria itu mengerutkan keningnya
"Terus kau mau aku bagaimana Queen.." tanyanya tanpa dosa.

"Kak.., setidaknya katakan sesuatu pada papa agar membatalkan keberangkatanku.."ujar Queen dengan wajah kembali memelas. Hari ini adalah hari keberangkatannya ke Singapura untuk kuliah disana. Dan itu sama sekali bukan keinginannya, itu semua adalah kemauan papanya menyekolahkannya disana.

Oh, ya tuhan... Adakah seseorang yang bisa menolongnya sekarang? Tidak ada.. Bahkan kakaknya yang katanya sangat menyayanginyapun justru mendukung keputusan papanya dan memberinya suport..Ck, apa-apaan itu. Dan sekarang ia berdiri di pintu masuk bandara berhadapan dengan seorang pria berwajah sedingin es kutub,dan.. Tamapan. Tinggal pria ini saja harapannya satu-satunya. Dia berharap pria didepannya ini bisa menjadi harapan terakhirnya. Tapi jika dilihat dari ekspresinya sepertinya Queen harus menelan kekecewaanya.

"Kenapa harus?"ujar pria itu datar, menaikkan satu alisnya.

"Tentu saja harus, karna kak Reza adalah kekasihku, ups" Queen menutup mulutnya dengan kedua tangan mungilnya.
"Apa katamu?kekasih?kapan aku jadi kekasihmu..?"Reza menyipitkan matanya, tubuhnya sedikit condong kearah Queen hingga membuat gadis itu gugup seketika. Aroma maskulin dari tubuh Reza langsung menusuk hidungnya hingga masuk kedalam sanubarinya, menimbulkan getaran aneh yang cukup berbahaya.

Frozen heart {End}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang