Fh~35~ sakit dan kecewa

180 14 31
                                    

Hai hai.. Semua. Apa kabarnya nih? Semoga sehat selalu ya.

Khushi datang lagi bawain si mas Es batu. Semoga suka.. Votmennya jangan lupa ya..

Sory for typo..😄 enjoy it

___________________________________
Begitu mudah aku jatuh cinta kepadamu, tapi kenapa begitu sulit kau mencintaiku. Tapi aku selalu percaya bahwa semuanya akan indah pada waktunya



Sinar mentari menerobos masuk melalui celah tirai yang terbuka lebar. Angin pagi berhembus membawa hawa dingin namun juga segar, membuat tirai bergerak seiring berhembusnya angin. Queen bergerak gelisah saat kenyamanan tidurnya terganggu oleh hawa dingin yang terasa menusuk kulitnya. Membuka mata, Queen mengerjap ketika sinar mentari mengenai matanya membuatnya silau. Queen mengusap matanya sebelum bangun dari tidurnya dan duduk diatas ranjang. Rasa nyeri menusuk kepalanya membuatnya meringis sakit.

"Ughh... Kepalaku sakit sekali." lirihnya sembari memijit pelipisnya. Membuka mata lebih lebar, Queen menoleh kesamping kanan dimana jendela kaca tebal dan lebar membuat cahaya mentari masuk dengan leluasa. Sesaat Queen mengerut kening, kamudian mengedarkan pandangan yang masih kabur kesekeliling ruangan. Warna, dekorasi kamar ini berbeda dengan kamarnya. Sejak kapan cat kamarnya berubah warna jadi hitam dan abu abu? Seingatnya kamarnya masih warna pink saat ia tinggalkan kemarin. Apa Papanya mengganti watna cat dinding di kamarnya? Queen terdiam, berpikir. Rasanya sangat aneh jika Papanya melakukan itu semua lagipula Papanya tidak mungkin melakukan itu jika tanpa ijin dari Queen. Lagipula, sejak kapan juga kamarnya beraroma maskulin? Pertanyaan terbesar dalam.benaknya sekarang adalah kenapa kamarnya bearoma kuat seorang laki laki.. Dan juga kenapa tubuhnya sakit semua?

Ceklek

Suara pintu yang dibuka membuat pertanyaan dalam benak Queen terhenti. Mendongak, Queen terkejut dengan jantung berdegup kencang saat melihat siapa yang membuka pintu. Diambang pintu Queen melihat sosok Reza tengah berdiri lengkap dengan pakaian kerjanya. Queen membeku ditempat sementara manik hijaunya menatap kedepan tak berkedip. Berjuta pertanyaan mendera benaknya tentang.. Apa yang dilakukan pria itu dikamarnya?

Reza melangkah dengan perlahan menghampiri Queen yang masih terpaku ditempatnya. Sementara Queen, entah kenapa dia tak bisa bergerak. Yang dilakukannya hanya mengerat selimut yang menutupi tubuhnya saat Reza sudah berada dihadapannya.

"Kau sudah bangun." itu bukan pertanyaan tapi pernyataan karena kenyataannya tidak ada tanda tanya dalam kalimat Reza. Queen masih terdiam seolah masih butuh waktu merespon situasi yang ia hadapi. Reza hanya menatap Queen dengan senyum samar melihat ekspresi bingung gadis itu. Reza kembali melangkah mendekat dan entah kenapa Queen malah beringsut mundur dan saat itu dilakukannya sesuatu yang aneh menderanya.

"Auchh.." rintihnya saat ia merasakan sakit yang teramat dibagian bawah dirinya. Iapun mengernyit dalam sebelum menatap Reza dengan tatapan yang bisa Reza artikan.

"A- apa yang Kakak lakukan dikamarku?" tanyanya dengan ringisan diwajahnya. Reza menaikkan sebelah alisnya mendengar pertanyaan Queen padanya.

"Kamarmu?" Reza balik bertanya kemudian tersenyum tipis. "Ini kamarku." lanjutnya tenang berbeda dengan Queen yang terperanjat kaget.

"Kamar.. Kamar kakak?" kata Queen menatap Reza bingung. "A-apa yang terjadi dan.. Kenapa aku tidur dikamar Kakak." tanyanya menuntut. Reza masih diam menatap Queen lekat membuat Queen bergerak risih dengan pandangan Reza.

Frozen heart {End}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang