Frozen heart~13~ Kehangatan

168 15 53
                                    

Khushi balik lagi..

Jangan lupa Vote dulu sebelum baca terus komen deh

Typo, mohon koreksinya..

Selamat menikmati...

♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥

Reza pov
Marah. Kemarahan itu rasanya menyesakkan dadaku sampai rasanya mau pecah. Aku marah ketika melihat berandalan itu menjamah tubuh gadis kecilku. Aku marah saat melihat betapa tak berdayanya gadis-ku dibawah kegelapan cahaya dan sempitnya lorong jalanan. Aku marah saat menyadari bahwa itu semua adalah karena kesalahanku, perbuatanku. Kesalahanku karena meninggalkannya sendirian dan menuruti egoku. Dan aku semakin marah saat menyadari bahwa karena kesalahanku hampir saja membuatnya dalam bencana besar dalam hidupnya. Sungguh, rasanya aku tak ingin melepasnya dan inhin terus memeluknya saat melihat betapa ia sangat rapuh dan ketakutan.

Dan aku.. Aku.. Itu semua karenaku.

Aku yang egois dan keras kepala. Andai saja aku tidak mengucapkan kata kata kasar itu padanya pasti kejadian ini takkan terjadi. Dan kini aku hanya bisa menyesali perbuatanku.

Kini aku hanya bisa mendekapnya dan memeluknya erat dengan harapan dia merasa lebih baik. Aku juga berharap kata maafku tersampaikan padanya meski tanla bisa kuucapkan secara langsung. Pecundang, sosok dalam sudut hati terdalamku mencemooh. Namun aku tak menolak karena aku sadar aku adalah seorang pecundang, pecundang yang berani melakukan semuanya disaat gadis ini terlelap namun aku berharap dengan sepenuh hati dia bisa merasakannya. Merasakan tiap sentuhan dan merasakan hangatnya pelukku.
Aku tahu ini salah, ini tidaklah benar tapi aku hanya ingin memberinya sedikit kesempatan untuk bisa merasakan lagi kenyamanan yang tak pernah lagi ia rasakan. Kenyamanan dan kehangatan yang dulu seringkali aku berikan padanya saat ia kecil. Ya, dulu aku sering memeluknya, mendekapnya, memberinya kecupan serta ciuman yang bisa menenangkannya kala ia merasa ketakutan atau gelisah. Dan aku cukup senang bisa melakukannya, ya aku senang.. Bahagia bahkan. Melihatnya tersenyum dan merasakan sentuhan jemari kecilnya pada wajahku entah mengapa membuatku merasa bahagia. Namun segalanya semakin lama makin pudar hingga hilang lenyap dimakan waktu.

Semakin lama aku semakin menjauh.. Bukannya aku menginginkan semua itu tapi ... Entahlah ... Setelah malam itu aku merasa aneh saja saat aku ingin melakukan itu semua. Apa kalian paham apa maksudku? Ahh, kurasa kalian takkan paham karena tak pernah sedikitpun orang itu mengungkit tentang malam itu. Malam dimana gadis kecilku benar benar berubah drastis dan membuatku dilanda kebingungan juga.. Entahlah.. Banyak hal yang kurasakan saat itu.

"Aku mencintaimu kak Er.."

Satu kalimat itu yang ia ucapkan.

Satu kalimat keramat dalam hidupku yang merubah segalanya menjadi lebih ... Buruk.

Saat ia mengucapkan satu kalimat yang membuat hidupku seketika berubah dan jungkir balik tak karuan. Satu kalimat yang membuatku memendam amarah dan juga rasa kesal serta kebahagiaan. Segala rasa bercampur aduk jadi satu dalam diriku kala itu. Andai saja bukan gadis itu yang mengatakan kalimat itu aku pasti bisa langsung menolaknya. Tapi sayangnya dia yang telah mengucapkannya .. Mengucapkan satu kalimat itu dengan mudah tanpa memikirkan bagaimana detakan jantungku berubah seketika dan aliran darahku yang seketika berdesir aneh. Dan saat itulah aku menyadari ada suatu kesalahan dimana kesalahan itu aku sendirilah yang menciptakannya. Ternyata segala perhatian juga kasih sayangku telah menumbuhkan satu perasaan dalam hatinya padaku. Perasaan salah yang sama sekali tak boleh ia rasakan padaku. Tidak seharusnya ia mencintaiku, tidak! Aku bukanlah pria baik yang bisa membalas perasaanya dan bisa mencintainya. Aku adalah pria brengsek yang hanya bisa memberinya rasa sakit dan perih yang membuat airmatanya selaku mengalir dari mata indahnya. Namun aku tak mampu menolongnya karena aku memang melakukannya karena itu adalah satu satunya caraku untuk membuatnya menjauhiku. Namun ternyata itu tak berhasil karena faktanya dia bukannya menjauh atau menyerah akan tetapi berusaha semakin keras. Ia tak mau menyerah.. Ia bertahan dengan segala arogan dan ke-keras kepalaanya. Dan itu membuatku makin marah.

Frozen heart {End}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang