Saya balik lagi. Update cepat sapa biar cepet kelar. Dan piblish cerita baru.. Vote komen jangan lupa.
Terimakasih.
Ohya, cuman mau nyapa para silent rider. Gimana kabar kalian? Belom puas nih baca sambil ngumpet? Kalo udah tolong tekan bintang ya, ga maksa sih, kalau kalian mau aja. Saya sudah baik hati loh ngasih bacaan buat kalian semua. Masak kalian ga tau terimakasih.. Orang ngamen ama ngemis aja tau berterimakasih kok masak kalian nggak? Gausah kesinggung.. Aku cuman nyapa doang.
Kalo kalian belum puas ya sudah.. Lanjutin aja.. Mumpung gratis.
Lopyu semuaaaa😘😘
____________________________________
Mobil audiR8 yang dikemudikan Reza meluncur dengan mulusnya membelah jalanan ibukota yang sedikit lengang. Situasi dan kondisi yang sangat jarang bisa ditemui mengingat betapa padatnya jalanan Jakarta.
Reza menyetir menggunakan satu tangannya sementara satu tangannya ia gunakan untuk menggenggam tangan kanan Queen yang duduk disampingnya. Sesekali pandangan Reza tertuju kesamping, dimana Queen duduk. Senyum tak hentinya terbit dibibirnya melihat Queen yang tengah memperhatikan jalanan. Reza sangat bahagia karena Queen telah kembali seperti semula, ceria, penuh senyum juga binar dimatanya.
Saat ini mereka berdua tengah menuju kerumah Queensha. Reza mau menemui papanya Queen dan bermaksud mengutarakan niat hatinya untuk melamar Queen. Reza memang tidak mengatakannya kepada Queen tentang rencananya itu karena ia ingin memberi kejutan kepada kekasihnya itu. Reza hanya berharap semuanya berjalan lancar. Mengingat semua yang sudah ia alami dua minggu belakangan ini juga akibat ulah pria itu. Mengingat situasi itu Reza mendesah dalam hati, bagaimana reaksi om Revan jika melihatnya bersama Queen? Sedangkan dalam kesepakatan ia tak boleh menemui Queen selama satu bulan. Bagaimana jadinya jika pria arogan itu melihat semua ini? Apakah pria itu masih akan mengijinkannya untuk mencintai putrinya atau tidak. Sementara dirinya secara tidak langsung telah melanggar kesepakatan. Dan menurut kesepakatan jika ia mampu melakukannya maka cintanya akan direstui oleh om Revan tapi jika tidak, maka ia harus siap meninggalkan Queen dan pergi dari hidup Queen. Tapi.. Cintanya pada Queen sangat dalam, ia bahkan rela mati demi cintanya pada Queen. Lalu, apa yang harus dilakukan olehnya? Terus melangkah atau menghentikannya sampai disini? Tidak! Ia tidak boleh berhenti disini. Ia harus terus berjuang demi cintanya.. Demi hidupnya, demi.. Queen. Kalau begitu maka ia harus melakukannya, mengatakan yang sebenarnya pada pria itu. Dalam hati kecilnya memang masih ada keraguan tapi Reza harus bertindak sebelum semuanya terlambat. Ia tidak mau cintanya pada Queen terus dibayang bayangi oleh papanya Queen. Reza ingin segera mengambil keputusan yang benar untuk hidupnya dan juga Queen.
Ya, harus. Tak perduli walau apapun yang akan terjadi nanti dia akan siap menghadapinya. Demi Queensha! Bodo amat, mau ditolak atau diterima itu urusan nanti yang penting ia harus berjuang.
"Kak.. Aku mau nanya boleh?" Queen menoleh kesamping saat tak mendengar jawaban dari Reza. Gadis itu mengernyit melihat raut wajah Reza yang terlihat serius. "Kak?" panggil Queen sambil menggoyangkan tangannya yang ada dalam genggaman pria itu.
Reza tersentak saat merasakan gerakan kuat dalam genggaman tangannya. "Eh, iya, Queen,, ada apa?" tanya Reza sambil menoleh kesamping dimana Queen tengah memandangnya.
"Ishh.. Kak Er. Mikirin apasih sampe ga denger aku ngomong?" kesal Queen. Tadinya ia mau bertanya tentang rencana mereka nanti saat bertemu dengan Papanya. Tapi melihat Reza yang tengah melamun dan tidak menyahut pertanyaannya membuat Queen heran.
KAMU SEDANG MEMBACA
Frozen heart {End}
RomanceAku dingin, aku kasar, aku mengakuinya. Tapi tahukah kau kenapa aku melakukannya? Tahukah kau bahwa hatiku sakit saat melakukannya? Itu karena aku menyayangimu, rasa sayangku padamu teramat dalam hingga aku tak sanggup jika harus melihatmu terluka...