Alhamdulillah saya bisa up lagi. Maaf lama ga update... Biasalah, penyakit sedeng kumat. Teruntuk kalian yang selalu menunggu, aku persembahkan chapter ini untuk kalian semua.
Mohon dukungan ya.. Tekan bintang dan jangan lupa komen. Terimakasih.. Aku sayang kalian semua.
Selamat menikmati.. Typonya, maklumin ya.____________________________________
Reza melumat lembut bibir pink yang sudah menggodanya sejak tadi. Dengan gerakan sangat lembut Reza menggerakkan bibirnya, melumat bibir atas bawah Queen secara bergantian. Merasakan manisnya bibir Queensha yang selalu berhasil membuatnya mabuk kepayang. Reza tahu perbuatannya ini salah, tidak seharusnya ia mencium Queen disaat gadis itu belum menerima dirinya, tepatnya tidak menerima dirinya. Terbukti dari ekspresi Queen yang diam mematung tanpa sedikitpun membalas ciumannya. Reza juga tahu Queen pasti makin kesal dan marah pada dirinya karena sikap lancang yang ia lakukan. Rontaan dan kepalan tangan gadis itu menjadi jawabannya. Tapi rasa takut kehilangan juga rasa rindu yang mengancam jiwa membuatnya tidak mampu menahan lebih lama lagi. Ia harus melakukan sesuatu agar Queen berhenti, agar Queen bertahan, agar Queen mau menerima dirinya kembali. Meskipun Queen akan menolak dirinya, Reza tak perduli, ia akan terus berusaha. Salah satunya adalah dengan melakukan hal yang saat ini ia lakukan.Sementara itu Queen yang masih shock dengan serangan dadakan dari Reza masih mematung. Membiarkan bibir Reza bergerak sendiri tanpa sedikitpun mau membalas. Jujur saja, Queen bisa merasakan detakan jantungnya menggila saat Reza melakukannya. Queen tidak akan munafik jika dirinya sangat menyukai sentuhan Reza, mendamba bahkan. Tapi haruskah ia mengakui semua itu disaat seperti ini? Disaat kemarahan masih membuncah dalam dada? Queen berharap ini hanya mimpi, sentuhan hangat dipermukaan bibirnya hanya mimpi semata. Namun saat lumatan itu perlahan mulai intens, Queen sadar kalau semua ini bukan mimpi. Bahkan sesaat matanya terpejam kala merasakan bibir tebal itu menggoda dirinya, saat lidah itu menggoda agar ia membuka diri. Namun rasa terkejutnya memudar dan kesadaranya kembali secara perlahan saat sebuah tamparan keras mendera batinnya.
"Lepaskan aku, beraninya kakak menyentuhku!" satu kalimat berhasil Queen ucapkan setelah kesadarannya kembali. Dengan gerakan cepat Queen menaruh kedua tangannya didada Reza berusaha mendorong Reza agar menjauh dan melepaskan ciumannya. Dan berhasil! Ciuman Reza terlepas dan pria itu terpukul mundur dua langkah.
Queen menatap sengit Reza yang terkesiap namun diluar dugaan pria itu menatapnya dengan tatapan meremehkan yang seketika membuat Queen geram.
"Jangan berani menyentuhku. Aku peringatkan padamu kak! Aku bisa melakukan sesuatu yang tidak pernah kakak sangka." desis Queen tajam sembari menunjuk Reza menggunakan jari telunjuknya.Mendengar ancaman Queen, bukannya takut Reza malah berjalan mendekat. Menghampiri Queen dengan langkah perlahan namun penuh ancaman. Tatapan matanya yang tadinya penuh godaan juga kerlingan kini berubah. Penuh intimidasi dan juga sikap dominan yang tergambar jelas pada raut wajahnya.
"Aku tidak perduli apapun yang akan kamu lakukan padaku, Queen. Sudah kukatakan, aku bahkan rela mati ditanganmu jika itu harus. Tapi jangan pernah bermimpi untuk meninggalkanku dan menjauh dariku." Reza berkata dengan suara rendah dan berat. Tatapan matanya lurus menghunjam tepat pada manik kebiruan milik Queen. Tidak ada canda seperti tadi dan entah kenapa sikap Reza membuat Queen bergidik ngeri.
"Sampai kapanpun aku tidak akan membiarkan hubungan ini berakhir. Kamu adalah milikku.. Selamanya akan tetap seperti itu.." lanjut Reza dingin. Sementara kakinya terus melangkah mendekati Queen yang beranjak mundur. Saat Reza melangkah maju maka Queen melangkah mundur."Aku bukan milik siapapun. Bukan kakak atau siapapun.. Dan aku berhak atas diriku sendiri." desis Queen tajam. Tak sedikitpun tatapannya memudar, bahkan ia menunjukkan sikap menantang kepada Reza. "Keputusanku sudah bulat dan kakak tidak bisa melarangku pergi karena aku akan tetap pergi dengan atau tanpa persetujuan darimu." balas Queen tegas meskipun ada getaran dalam nada suaranya namun Queen berusaha kuat saat mengucapkannya. Ia tidak mau Reza merasa bahwa dirinya telah kalah dan pria itu bisa berbuat seenaknya lagi. Berbalik
KAMU SEDANG MEMBACA
Frozen heart {End}
عاطفيةAku dingin, aku kasar, aku mengakuinya. Tapi tahukah kau kenapa aku melakukannya? Tahukah kau bahwa hatiku sakit saat melakukannya? Itu karena aku menyayangimu, rasa sayangku padamu teramat dalam hingga aku tak sanggup jika harus melihatmu terluka...