How to Save a Life part 23

200 8 0
                                    

~Mine~

"eh. . r. . ray. . ini indah sekali. ." kataku sambil mulai menitikkan air mataku

ray menunjukkan sebuah benda kecil di depan wajahku. sebuah cincin dengan batu permata berwana putih yang terlihat sangat indah.

"mungkin. . ini yang bisa kulakukan. . untuk menjadikanmu. . milikku. . sayang" katanya

ray pun melepaskan pelukannya sambil memutar tubuhku untuk menghadapnya. ray tersenyum ketika melihat wajahku yang masih terkejut dibuatnya. perlahan ray pun bersujud di depanku sambil menatapku dan tersenyum

"sayang. . kita sudah hidup bersama beberapa lama ini. .  kamu tahu. . sejak dulu hatiku. . bagaikan padang pasir . . namun. . semenjak kamu datang. . bagaikan seekor kupu - kupu yang nekat. . untuk berusaha hidup di panasnya padang pasir ini. . namun seiring berjalannya waktu. . dengan semua rasa sayang yang kamu bawakan untukku. . hatiku mulai bertumbuh. . dan berbunga. . " katanya

". . .uh. . ray. . ." kataku perlahan dengan wajah memerah

wajahnya tampak sangat berseri - seri sambil ia terus tersenyum manis kepadaku dan menatap mataku dengan mata yang penuh harapan.

"jadi. . . aku ingin memintamu. . untuk membantuku. . mencabuti semua hama, dan terus menyirami hati ini. . untuk mempertahankan keindahan bunga bunga yang sudah tumbuh di hati ini. . seumur hidup kita. . uh. . ma . . maukah kamu melakukannya bersamaku. . sylvie?" katanya sambil menundukkan kepalanya dan menjulurkan tangannya kepadaku

". . . uh. . r. . ray. . hnnnggg. . ." kataku perlahan

"aku. . harap. . dalam 10 tahun kedepan ini. . kita dapat. . menceritakan kepada anak - anak kita. . tentang bagaimana aku melamarmu seperti ini. . sayangku. ." katanya perlahan sambil masih menundukkan kepalanya

"hnnnngggg . . r. . ray. .  a. . aku mau. . t. . tentu saja aku mau. ." kataku

aku pun meletakkan tanganku pada genggamannya. ray mengangkat kepalanya dan menatap mataku kembali. .ia pun perlahan memasukkan cincin indah itu ke jari manis di tangan kiriku. air mataku tanpa kusadari mulai berjatuhan. . seketika aku juga melihat mata ray yang berkaca - kaca.

"aku sayang kamu. . . sylvie. ." katanya sambil tersenyum kepadaku

"unn. . raayyyy!! a. . aku juga sayang kamu" jeritku sambil memeluknya dengan erat.

"a. . aduh. . aduh. . ta.  tanganku sakit sylvie. ." katanya

"a. . aku tidak peduli!! huwaaa. .  raay. ." rengekku

ray pun membalas pelukanku sambil ia menahan sakit pada tangannya yang terbalut perban.

"hihi uuuhhh. . sylvieku jangan nangis. . seharusnya kamu senang dong" katanya

"berisik aaah!! a. . aku. . s. . senang kok hiks. . " balasku

"a. . aduh. . i. . iya. . sayang. . i. .ini dadaku sakit. . " katanya

aku pun melepaskan pelukanku darinya. sekali lagi aku melihat cincin yang indah itu di tanganku.

"ray. . . aku sayang kamu. ." kataku

". . . . aku juga. . sayang. ."

kami berdua pun tertawa kecil. ray pun seperti biasa kembali mengusap rambutku dan pipiku.

"sepertinya. . . banyak yang harus kita persiapkan. . sayang. . ." bisik ray

"uhh. . apapun. . dan kapanpun. . aku akan sangat senang kalau itu untukmu ray. ." kataku

"tidak. . semuanya untuk kita. . sayangku" katanya sambil mengecup lembut pipiku

"uuh. . "

*kiss*

How To Save A Life (Teaching Feeling)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang