How to Save a Life part 15

205 8 0
                                    

~Despair~

"i. . ini tuan puteri" katanya sambil meletakkan sepiring pancake di depanku

"apa lagi ray?? a. . aku tidak akan memberitahumu tentang apa yang nona Anne titipkan padaku. .apapun usahamu" kataku sambil mulai memotong pancake itu

"tubuhmu ternyata tidak sekuat pikiranmu. . itu kamu tetap saja memakannya. ." katanya dengan wajah datar

"mh. . kasian rugi kalau tidak dimakan" kataku

"halah. . haha ayolaaah beritahu aku. . sudah hampir 3 hari ini Anne tidak berkabar seperti ini. ." katanya sambil memegangi kedua pundakku.

aku memakan pancake itu sampai habis tanpa berkomentar apa - apa sedikitpun.

"kamu tahu tidak? terkadang kamu kejam juga ya. ." katanya

"aku lagi datang bulan . . jangan mengetesku" kataku sambil melirik tajam ke arahnya

"a. . ampun deh kamu. . yasudah deh, aku mungkin akan keluar rumah nanti, kamu di rumah saja ya?" katanya

*klek*

dengan cepat aku berdiri dan mengunci pintu rumah itu.

"mau ngapain? aku tidak akan membiarkan kamu bertanya pada nona Anne. ." kataku

"eh? a. . aku hanya ingin membeli bahan makanan untuk kita kok . . haha. . " katanya

aku pun menunjuk bingkisan besar yang dibawakan oleh warga yang berkunjung ke rumah beberapa hari yang lalu.

"itu apa?" kataku

"eh. . itu. .  anu. ." katanya gelagapan

beberapa saat kemudian. .

"sylviee. . aku punya sesuatu yang manis. . kamu mau tidak?" katanya sambil merangkak naik ke ranjangku

aku menempelkan telapak kakiku pada wajahnya sambil tersenyum, memberikan tanda padanya "jangan ganggu aku".

aku menempelkan telapak kakiku pada wajahnya sambil tersenyum, memberikan tanda padanya "jangan ganggu aku"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"ubhh. . a. . aku tak bisa membayangkan. . kalau dirimu menjadi seorang majikan dan memiliki seorang budak. . majikannya sekejam ini" katanya

"hihi. . untunglah aku yang menjadi budak, bukan seorang majikan kan? sudah sama ayo kita siap - siap bekerja." kataku

"kita?" tanyanya

"aku akan membantumu bekerja, aku tidak tega melihatmu bekerja keras sampai kecapean begitu." kataku

"waaah. . nona kejam ternyata punya rasa kasihan juga. ." katanya sambil tertawa

"be. . berisik. . cepat mandi, nanti aku akan menyusul ke tempat periksa" kataku

"i. . iya siap laksanakan nona!" katanya sambil menghormat kepadaku

"huuftt. . dasar . ." kataku sambil menutup pintu kamarku.

How To Save A Life (Teaching Feeling)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang