How to Save a Life part 8

336 12 0
                                    

~Fall . . . and Broken~

"selamat pagi sylvie. ." kataku sambil mengusap kedua mataku

"ah! selamat pagi ray, ini aku sudah buatkan teh. ." kata sylvie

" ugh . .ti . .tidak . .jangan - jangan" pikirku sambil memaksa diriku tersenyum padanya

sudah kuduga ternyata teh yang dibuatkan sylvie manisnya luar biasa. entah berapa sendok atau mungkin 1 bungkus gula ia gunakan agar terasa manis.

"bagaimana? aku sudah tambahkan gula agar terasa manis. . yang kemarin aku cicipi agak sedikit pahit" katanya sambil memegangi pipinya sendiri

"ugh . . ma. . manis kok. . tapi lain kali cukup 1 atau 2 sendok gula saja ya?" kataku sambil menguatkan diriku meminum  teh itu sampai habis

"ah? ter. . terlalu manis ya? aduh. . maafkan aku ray, aku memang suka manis jadi aku pikir banyak gula akan lebih baik" katanya sambil menutup wajahnya dengan tangannya

"tidak heran kamu sangat menyukai pancake manis itu. ." kataku

sembari kami saling berbincang, aku dan sylvie tiba - tiba tersadar ada benda keputihan yang jatuh dari langit di luar jendela rumah kami.

"eh? sa. .salju?" kataku perlahan

iya. . musim dingin telah datang dengan salju pertamanya telah turun. sylvie pun berlari ke arah jendela sambil terus memperhatikan salju yang turun.

"waah . . salju!! salju!!" katanya

"hm . . musim dingin telah tiba. . harus segera menyiapkan pakaian hangat. . serta kayu untuk perapian. ." kataku

"tu . . tuan!! apakah nanti kita akan merayakan hari Natal?" kata sylvie dengan wajah kegirangan

"eh?. . . natal?"

alu tersadar selama aku tinggal di klinik ini seorang diri, aku sama sekali tidak pernah merayakan hari natal sama sekali.

"hmm . . sylvie kamu pernah merayakan natal?" tanyaku

"pernah . . dahulu aku selalu merayakannya bersama ayah . . uh. . katanya tidak ada hal yang paling indah selain. . merayakannya bersama keluarga. . . hm . ." katanya

"eh. . maafkan aku . ." kataku

"ti. . tidak apa - apa ray. . aku sudah tidak memperdulikannya lagi" katanya

"hmm . . kamu ingin sesuatu untuk natal minggu depan?" kataku

"eh? a . . aku? ti . . tidak perlu repot - repot Ray. . merayakan natal bersamamu saja sudah cukup" kata sylvie

"haha. . tentu saja dengan senang hati akan kurayakan bersamamu. ." kataku sambil mencubit pipinya yang semakin gembul

"hihi. . bisakah kita mengundang kka Nephy? aku dengar ia tinggal sendirian di kota ini bukan? ia pasti kesepian. ." kata sylvie sambil menatapku

"kamu hanya akan berharap bisa dibawakan pancake dari Nephy kan?" kataku sambil meliriknya

"eeh?? ti. . tidaaaaak!! a . . aku hanya ingin agar kka Nephy juga ikut merayakan. ." kata sylvie dengan wajah memerah.

"tapi . . bagus juga idemu. . Ferrum juga mengatakan akan tinggal di haberfeld selama beberapa bulan, mungkin aku bisa undang dia juga . . Nephy juga.  dan . . . oh. . ." kataku

"iya ray. . semua pasti akan merasa senang untuk datang. .  mungkin tante Aurel juga. . kita bisa makan malam bersama. ." kata Sylvie dengan semangat.

"  . . . . . . mungkin aku bisa mengundangnya juga . ." kataku perlahan

"beep beep. . Ray?? kamu kenapa? tiba- tiba bengong sendiri. ." kata sylvie sambil ia memencet hidungku

How To Save A Life (Teaching Feeling)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang