How to Save a Life part 22

175 11 0
                                    

~He. .save my life~

"pa. .paul. . .kau. .kah.. i. .tu?" kataku lemas

"heh. . ternyata kamu memang gadis yang sangat kuat ya. ." kata Paul

aku dapat merasakan rasa aneh dan tidak enak ketika kusadari terdapat cairan mani yang sudah mengering memenuhi mulutku. aku pun mencoba untuk membuang sisa cairan itu ke lantai.

"uhuk. . hgh. . uhuk uhuk" rintihku

rasa sakit di kepalaku kembali muncul sesaat setelah aku mulai batuk dan mengeluarkan sisa cairan itu.

"tu. . tunggu sebentar akan aku bukakan ikatannya. . dan akan kucari sesuatu untuk kepalamu. ." katanya sambil mengeluarkan pisau

"pa. .paul. . haah. . ke. . kenapa kamu disini?" tanyaku perlahan

"pria tua itu tidak menepati janji pembayaran atas dirimu. . kami disini datang untuk menagihnya. . dan aku sudah menduga hal seperti ini akan terjadi padamu. ." katanya

"uh. . ro. . robert . . dimana dia?" kataku sambil menarik tanganku yang baru dilepaska setelah beberapa saat terikat.

"t.  tidak usah dipikirkan tentang pria itu. . biarkan kamu yang mengurusnya. ." kata paul

"paul. . ba. . bagaimana dengan diriku?" kataku sambil memegangi kepalaku yang terasa sakit.

"bagaimana dengan dirimu?" kata paul

paul pun telah berhasil melepaskan ikatan di kedua tangan dan kakiku sebelum akhirnya ia kembali berdiri dan menatapku.

"ukh. . ke.  kepalaku. . terluka. ." kataku

"tunggu disini sebentar. . akan kucarikan sesuatu untuk menutup luka itu. " balasnya

paul pun terlihat sibuk di ujung ruangan itubmencar potongan kain maupun air bersih untuk membersihkan lukaku itu. tubuhku yang masih belum pulih itu pun hanya dapat duduk terdiam di kursi itu sambil sesekali memegangi kepalaku.

"p . . paul. . ke. . kepalaku. . uh pusing. . " kataku perlahan

"iya. . t  . tunggu sebentar. . " balasnya

tak lama kemudian paul pun kembali kepadaku sambil membawa sepotong kain panjang dengan seember air dingin. karena semua pengalaman merawat luka yang aku terima dari ray, aku pun tak ragu lagi untuk melakukannya pada diriku sendiri.

"hnnngg. . uh. ." rintihku sambil menekankan kain itu ke kepalaku untuk menghentikan pendarahannya

"sini biar aku tekan, kamu siapkan kain untuk mengikatnya saja. ." kata paul

ia pun menjulurkan tangannya untuk menekan potongan kain di kepala belakangku sambil aku mulai memotong kain untuk mengikatnya.

"ugh. . a. . aku tak menyangka. ." kataku perlahan

"hm? apa?" kata paul

"bagaimana. . robert bisa. . menjadi seperti  itu. . setelah kehilangan istri dan anaknya. ." kataku perlahan

". . . . a. . aku tidak bisa berkomentar apa - apa nak. ." balasnya

"paul. . . bolehkah aku bertanya?" kataku sambil

"silahkan. . ." katanya

"mengapa. . . kamu menolongku seperti ini? tidakkah . . kamu. ."

belum sempat aku berbicara lebih lanjut.

"nak. . nak. . cepat bereskan semua ini. . nanti akan aku ceritakan. ." katanya sambil membantuku untuk membalut lukaku.

"ke. . kenapa. . paul?" kataku

How To Save A Life (Teaching Feeling)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang