Misterius

1.6K 219 189
                                    

Pantatku sedikit sakit akibat jatuh tadi, tapi aku masih  terbayang dengan cowok tadi. Siapa dia? Hmm jangan-jangan dia psikopat, ahh aku gak boleh berprasangka buruk pada orang lain.

Tapi gimana gak berprasangka buruk,dia udah buat aku jatuh, nyuri first kiss ku dan dia ninggalin aku gitu aja.

Ehh,aku terperanjat melihat plang sebuah toko “Himaya Blumenladen”
Dibawahnya terpampanng pula “Himaya Florist shop”

Yeah..florist shop yang aku cari dari tadi akhirnya ketemu juga, aku pun menyebrang jalan menuju Forist shop yang kutuju.

Sampai disana seorang pramuniaga menyambutku dengan ramah
“Selamat datang di Himaya Florist shop Mbak.Ada yang bisa saya bantu” ucapnya dengan bahasa Jerman.
Aku celingukan,menggaruk kepalaku yang tak gatal.
“I can’t speaks German

Pramuniaga itu tertawa, aku makin bingung dengannya apakah ada yang salah denganku atau dia sendiri tidak mengerti apa yang aku ucapkan.  “Kamu orang Indonesia ya?” tanya pramuniaga tersebut menggunakan Bahasa Indonesia.

Dia kembali melanjutkkan tawanya “Mukanya jangan celingukan gitu dong  jangan-jangan gak ngerti Bahasa Indonesia juga ya”

“Tunggu deh,Mbak bisa bahasa Indonesia?...” aku memerhatikan wajah pramuniaga tersebut “Dan kayaknya Mbak bukan orang Indonesia..”

“Iya saya memang bukan orang Indonesia, tapi saya bisa Bahasa Indonesia” jawab pramuniaga tersebut. Dia tersenyum melihatku yang masih celingukan gak jelas “Kenalkan, nama saya Envy” katanya sambil mengulurkan tangan kepadaku.

Aku pun menyambut uluran tangannya “Saya Yessi”

“Ohh iya mari Yessi,duduk didalam..” kata Envy kepadaku dia mempersilakanku duduk di dalam toko tersebut.

Aku terpukau melihat interior toko tersebut, dari luar memang tampak sederhana tapi didalamnya meawah sekali, bunga-bunga diatur dan diletakkan sesuai dengan jenisnya. Disana terdapat cafe kecil, tempatku duduk. Alangkah senangnya Envy tiap hari bisa berada didalam ruangan seindah ini. “Ehemm” suara batuk Envy yang jelas dibuat-buat untuk membuyarkan lamunanku

“ehh maaf Envy saya terlalu senang melihat interior  toko ini”

“Gak masalah kamu mau minum sesuatu?” tanya Envy dengan nada yang ramah.

Tidak sopan rasanya jika aku mengiyakan itu semua, aku kan baru kenal dengan Envy. Aku juga belum tau latar belakangnya tapi, Envy rasanya bisa menebak jalan pikiranku “Hmm.tidak apa kok Yess kamu kan tamu saya jadi saya sudah sewajibnya melayani kamu dengan baik. Tenang saja saya  bukan psikopat kok Yessi”

“Emm.bukan begitu Envy saya kan mau beli bunga disini,bukan beli minuman”
“nahh itulah karena kamu mau beli bunga di toko saya jadi saya membuatkan kamu minuman, karena setiap orang yang membeli bunga disini akan dapat gratis segelas Es Dawet segar”

“Hahh es dawet?” aku terkejut,mataku melotot sedikit “itu kan minuman Indonesia..”
Lagi-lagi Envy tertawa mungkin sekarang karena melihat ekspresiku terkejut sehingga dia tertawaa.
“Sebentar ya saya buatkan kamu es dawet dulu, nanti saya akan ceritakan semuanya”

Lima menit kemudian Envy datang membawa dua gelas Es Dawet segar “silakan diminum Yessi” aku pun menyendok es dawet tersebut, waw rasanya enak..persis seperti es dawet di Indonesia. “Gimana enak tidak?” tanya Envy dengan wajah penasaran.
“Enaakk banget persis seperti yang sering aku beli di Indonesia”

Regen (Telah Terbit) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang