DAY 1

769 29 5
                                    

"Berarti hari ini, kita ke Farmhouse Lembang, Kebun Teh Sukawana dan Dago Dreampark?" tanya Adrian sambil memainkan ponselnya, untuk searching di Google tempat rent car terdekat. Kami sepakat untuk menyewa mobil selama berada di Bandung, agar biayanya lebih murah.

"Iya dong." kami bertiga menjawab berbarengan.

"Adrian..aku tahu dimana tempat rent car yang murah disini, kebetulan dulu ayah aku sering sewa mobil pas tinggal disini." kata Jihan.

"Dimana? Lo ngapain baru bilang sekarang sih?"

"Dekat kok dari sini, tapi capek juga kalau jalan kaki lebih baik naik taksi aja." usul Jihan, yang langsung disambut baik oleh yang lainnya.

Tepat pada saat itu sebuah taksi melintas di depan kami tanpa basa-basi kami langsung menyetop taksi tersebut, Jihan memberitahu alamat pada si sopir taksi. Karena macet, perjalanan menuju tempat sewa mobil jadi makin lama, sekitar 20 menit, kalau tidak macet mungkin hanya 10-15 menit saja. Usai membayar ongkos taksi kami berempat masuk ke dalam tempat sewa mobil tersebut, tempatnya tidak besar dan hanya berisikan beberapa mobil saja. Aku hitung hanya ada 5 mobil, mungkin yang lainnya sudah ada yang menyewa. Jihan menghampiri seorang bapak yang kira-kira berusia sepertiga abad, sepertinya dia pemilik tempat ini.

"Selamat pagi pak, kenalkan saya Jihan anak dari pak Subroto yang dulu sering sewa mobil disini. Bapak ingat kan?"

Bapak itu tampak mengingat-ingat nama yang disebutkan Jihan, walaupun belum terlalu tua bapak itu ternyata sudah cukup pikun.

"Oh pak Subroto ya, saya baru ingat. Jihan kamu sudah gede ya sekarang? Gimana keadaan ayah dan ibu kamu baik-baik aja kan?" ujar bapak itu dengan sangat ramah. "Ini teman-teman kamu?" dia menunjuk ke arah aku, Yani dan Adrian yang diam tak jauh dari sana.

"Ayah sama ibu baik-baik aja kok om. Iya mereka temanku, jadi aku sama mereka liburan ke Bandung. " jawab Jihan singkat.

"Ngobrol di dalam aja gimana? Ajak juga teman-teman kamu."

Jihan menoleh pada kami meminta persetujuan, melihat air muka kami yang ingin segera jalan-jalan. Dia menolak dengan halus ajakan bapak yang ternyata bernama pak Bram. "Maaf om, sebenernya aku datang kesini mau sewa mobil selama satu minggu untuk jalan-jalan sama teman-temanku."

"Oh jadi gitu, ya sudah kamu bisa pilih mobil mana yang kamu mau." ujar pak Bram dengan nada yang ramah.

Aku, Yani dan Adrian mendekat ke Jihan dan pak Bram, tak lupa memberi salam pada pak Bram yang lebih tua dari kami.

"Kalian ini darimana?" tanya pak Bram dengan sopan.

"Saya dari Jakarta pak," jawabku tak kalah sopan.

"Kalau saya dari Bali nama saya Yani."

"Saya tinggal di Austria, tapi pernah tinggal di Jakarta dulu sama nenek saya." sahut Adrian.

Pak Bram manggut-manggut, tanda paham. "Kalian berasal dari daerah yang berbeda kenapa bisa berteman dan bisa liburan bareng?"

"Iya, jadi kita ini sama-sama dapat beasiswa kuliah di Austria kecuali Adrian. Dari situ deh kita kenal satu sama lain." ujar Yani.

"Jadi Jihan juga dapat beasiswa? Hebat kamu ya." puji pak Bram.

"Hehe iya om kebetulan aja kok, oh ya om udah boleh milih mobilnya kan? Tahu lah om kalau orang mau jalan-jalan gak bisa ditunda-tunda hehe." Jihan berkata jujur.

Pak Bram menepuk jidatnya seperti menepuk lalat eh nyamuk yang hinggap di jidatnya yang mengkilat, "Duh lagi-lagi keasyikan ngobrol, pilih aja dulu nanti harganya baru disesuaikan. Saya tunggu di dalam ya, kalau udah ada yang pas cari aja saya di dalam."

Regen (Telah Terbit) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang