Terungkap

1.3K 156 138
                                    

Budayakan membaca, jangan asal vote aja,hargailah karya orang lain 😍
Lebih baik gak divote tapi baca daripada vote tapi gak baca yakan?

Selamat membaca,semoga nyangkut di hati kalian 💜

Pagi ini aku ke kampus agak siang,dengan alasan telat bangun.Gak tau kenapa padahal aku sudah tidur jam 8 malam.Pikiranku masih terganggu dengan surat kemarin,apakah aku harus datang nanti?

“Woy kok lo bengong” teriak Yani tepat disamping telingaku
“Eh..apa? gak kok..” sahutku gelagapan
Jihan melihat kearahku dan Yani “Ada masalah ya Yessi?kalau ada masalah cerita aja”
Gak mungkin kan aku cerita ke mereka “Ah gak kok..”

Seiring dengan berhentinya percakapan kami,dosen mata pelajaran pertama sudah masuk ke kelas kami Mr.Joy yang terkenal tegas itu.Mata pelajaran kami kali ini adalah tentang teori musik.

*****

“Eh yuk pulang” kata Yani yang baru saja keluar dari toilet.
Sorry Yan aku terpaksa banget kali ini bohong “Lo pulang duluan aja gua lagi ada keperluan nih,mau daftar les piano”
“Ah..bergaya lo Yess hahahaha.Ya udah gua pulang duluan ya bye..” Yani pun berjalan menuju elevator dan melambaikan tangan padaku.

Aku menghela nafas sambil memperbaiki anak rambutku yang sedikit keluar dari kunciranku.Bukan..bukan aku ingin kelihatan cantik ketemu orang itu,ya biar rapi aja sih.Aku segera naik elevator dan menekan tombol 9 lantai teratas,dari lantai 9 aku harus naik tangga lagi menuju rooftop kampus.

Suasana di rooftop keren juga,darisana kita bisa lihat pemandangan Kota Wina dengan sangat jelas.Eh ya aku bukan mau lihat pemandangan,tapi mau nyari seseorang aku menoleh kesekeliling.Lho kok gak ada? Jangan-jangan aku dikerjain-

“Akhirnya lo mau datang  Yessi” suara orang dari belakangku,aku menoleh kebelakang mataku terbelalak melihat cowok itu,cowok itu tersenyum manis padaku.Dia kan.....oke flashback waktu itu..

Hello..” sapa Yani pada seorang cowok,ya cowok itu ganteng,putih mirip sekali dengan Chanyeol salah satu member EXO lagi.Entah kenapa kok di Austria ada banyak sekali cowok mirip personil EXO,hmm gak banyak sih cuma dua.
“Hello..” balas cowok tersebut dengan tersenyum manis,lalu cowok itu bergegas masuk ke elevator.

Jadi selama ini yang ngirimin aku bunga itu dia. “Lo kok tau nama gua?” tanyaku,cowok itu mendekatiku ahh jantungku squat jump entah kenapa.Cowok itu menjulurkan tangannya “Hai gua Michael Alvaro..”
“Jadi lo yang ngirim mawar itu? Kenapa?”

Bukannya membalas tapi dia malah duduk ditepi rooftop “Sini..duduk”
“Gak,gua takut ketinggian” sahutku ketus,abisnya dia gak jawab pertanyaanku sih.
“Ah cemen banget”
Emosiku memuncak enak aja dia bilang aku cemen “Cemen? Maksud lo apa? gua dateng kesini Cuma pengen tau siapa orang yang tiap hari neror gua pakek setangkai mawar merah beserta surat-surat gak jelas.Bukannya pengen liat ketinggian..” aku menghela nafas untuk melanjutkan ucapanku “Lo ngapain ngirimin gua bunga mawar tiap hari,mau neror gua?”

“Soalnya lo cantik kayak bunga mawar..” jawabnya,lalu bangkit dari duduknya dan berjalan mendekatiku,ah aku mati kutu. “Lo kenal gua darimana?” tanyaku ketus.
“Lo gak perlu tahu..”
“HAH? Jangan-jangan lo psikopat ya?” tembakku,cowok yang mengaku bernama Michael itu menautkan kedual alisnya “Gini deh lo kebiasaan nonton film horor,jadinya nethink (negatif thinking) mulu sama orang” lalu dia menoyor jidatku,kurang ajar
.
“Gimana gua gak nethink,makanya jelasin dong dari mana lo kenal gua dan apa alasan lo sebenarnya ngirimin gua bunga mawar tiap hari”
“Hmm..kasih tahu gak ya.Mau tahu aja apa mau tempe banget?”

Aku memutar kedua bola mataku,kemudian bergegas pergi meninggalkan cowok nyebelin itu. “Hey,,tunggu..” aku tidak menghiraukan panggilan cowok tersebut,aku menuruni tangga penyambung rooftop dan lantai 9.Saking tergesa-gesanya aku salah menapakkan kaki,hingga aku terjatuh “Aww..”

Regen (Telah Terbit) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang