Bandung

722 33 7
                                    

Setelah hampir sehari lebih melakukan perjalanan agar sampai ke Bandung, tepat jam 3 sore kami sudah tiba di Bandung.

"Yeii..Bandung aku sudah sampai." teriak Yani dengan sangat kencang.

"Lebay lo Yan," cela Adrian, yang langsung dibalas dengan tatapan tajam Yani. "Bercanda kok Yan, kayak singa tau gak baru lo gitu." lanjut Adrian yang lagi-lagi membuat Yani melayangkan tatapan tajamnya.

Aku pura-pura batuk untuk melerai pertengkaran kecil antara Adrian dan Yani, "Ehem, udah dong bertengkarnya awas nanti kalian saling jatuh cinta karena pertengkaran ini hahaha."

"Duh sorry nih ya, ini kehidupan nyata bukan kehidupan di film atau novel-novel yang dari bertengkar atau benci bisa jadi cinta." ujar Yani sambil memasang ekspresi nyaris muntah, Jihan yang berada disampingnya hanya tersenyum kalem.

"Gua juga ogah kali disukai sama cewek kayak lo, kan udah ada Yessi."

"Mending kita cari taksi sekarang terus cari penginapan dekat sini, aku capek." kata Jihan yang tiba-tiba saja memotong pembicaraan.

"Gua setuju sama lo, tapi jangan lupa nyari makan dulu." Yani menyetujui apa yang Jihan usulkan, dia bahkan sudah berjalan menuju ke sebuah taksi yang terletak tak jauh dari lokasi kami berada.

Adrian mencekal pergelangan tanganku saat aku hendak menyusul Yani, "Apa?" aku bertanya singkat.

"Sini gua bawain tas sama koper lo." Adrian langsung mengambil koper dan melepas tas punggung yang masih aku pakai, aku hanya terdiam sembari memandangi wajah Adrian.

Adrian menyeringai, "Ngapain liat gua? Naksir? Atau terkagum?"

"Ihh GR banget." aku buru-buru menyusul Yani dan Jihan untuk menyembunyikan semburat merah di pipiku.

***

Kami menginap di salah satu hotel melati di Bandung, selain lokasinya strategis juga biayanya sangat murah sehingga dapat menghemat uang. Untuk sore ini kami memilih untuk istirahat terlebih dahulu, liburan akan dimulai esok hari. Aku satu kamar dengan Jihan dan Yani sedangkan Adrian sendiri, duh kasihan ya, tapi mau bagaimana lagi masa aku yang harus sekamar dengannya tidak mungkin kan. Jadi nikmati dulu ya Adrian, kesendirin selama di hotel ini.

Tepat pukul setengah enam sore aku bangun dari tidurku sementara Yani dan Jihan belum juga bangun, mungkin mereka masih lelah. Aku membasuh muka sebelum keluar dari kamar, kemudian duduk di dekat kolam renang untuk sekedar menghirup udara segar kota Bandung kebetulan di hotel tersebut terdapat banyak pepohonan sehingga lebih sejuk dari tempat-tempat lainnya.

Aku mengambil ponsel yang tadi kuletakkan di meja disampingku, menelepon mama adalah tujuan utamaku. Jujur saja aku belum bilang kalau saat ini aku berada di Bandung, aku mencari nama mama di kontakku dan menekan tanda 'call' untuk melakukan panggilan telepon. Terdengar nada sambung cukup lama, sekitar 20 detik, di detik ke 21 terdengar suara bidadariku, mama.

"Halo sayang," sapa mama dari seberang sana, "Gimana kabar?Udah sampai Bandung?"

"Baik ma, mama gimana? Udah ma, tadi jam 3 sampai."

"Mama juga baik-baik aja kok, oh baru dong sampainya, mendingan kamu istirahat aja dulu. Pasti capek kan perjalanan dari Austria sampai Bandung."

"Iya ma, ini juga baru bangun tidur."

"Udah makan?"

"Udah ma, mama udah?"

"Udah juga, ya udah udah dulu ya kalau gitu. Nih lagi ada pasien di tempat praktik mama. Bye sayang."

"Iya ma, semangat. Bye juga mama tersayang."

Aku kembali meletakkan ponsel di meja sebelahku kemudian duduk di tepi kolam renang seraya menjulurkan kedua kaki ke dalam kolam renang, uh segarnya air kolam renang ini. Baru saja aku merendam kaki di dalam kolam renang, terdengar suara langkah kaki seseorang yang keluar dari dalam hotel. Aku hendak mengangkat kakiku dari dalam air, tapi membatalkannya saat mengetahui kalau pemilik suara langkah kaki itu adalah Adrian.

"Ngapain lo kesini?" aku bertanya sedikit ketus.

Bukannya menjawab dia malah balik bertanya. "Lo sendiri ngapain disini?'

"Gua lagi ngerendem kaki di air."

Dia hanya ber-oh ria menaggapi perkataanku tanpa menjawaba pertanyaanku tadi. Dia duduk disebelahku dan melakukan hal yang sama seperti yang kulakukan, merendam kaki.

"Besok mau liburan ke mana aja?" tanya Adrian.

"Gua udah buat list nya. Ntar gua kasih tau ke lo, kalau Yani dan Jihan sih udah pasti setuju."

"Siap bos."

***

Pukul 06.15 AM

Aku, Jihan dan Yani sudah bersiap-siap untuk trip hari ini, kami bergegas menuju kamar Adrian yang terletak tepat di sebelah kamar kami. Yani mengetuk pintu kamar tiga kali tapi belum pula ada jawaban, Yani mengetuk lagi masih tak ada jawaban, kami bertiga menunjukkan wajah khawatir. Khawatir jika Adrian punya penyakit atau lebih disebut kebiasaan bangun siang, yang dapat menghambat kegiatan liburan kami. Akhirnya kami sepakat untuk mengetuk pintu kamar Adrian secara bersamaan sambil memanggil namanya.

"Adrian.." kami berteriak kompak.

"Kalian ngapain gedor-gedor kamar gua?" suara Adrian bukan dari dalam kamar melainkan dari belakang kami, kami sontak menoleh, ternyata pemikiran kami tentang kebiasaan buruk Adrian salah.

"Eh lo udah bangun, gua kira belum hehe." aku angkat bicara mewakili kami bertiga.

"Gua udah bangun dari tadi malahan, nih gua juga beliin sarapan buat kalian." ujar Adrian sambil menunjukkan sekantong tas plastik. "Nih bubur ayam, makanan favorit gua pas tinggal di Indonesia."

"Wah makasih nih Ad, kebetulan gua lagi lapar banget, cacing-cacing di perut gua udah pada teriak-teriak minta makan." kata Yani yang langsung menyambar tas plastik yang dibawa Adrian, urusan makanan memang nomor satu nih bocah.

"Makasih Adrian." Jihan seperti biasa berkata dengan nada yang sopan dan lembut.

"Hem sama-sama, kalian makan aja dulu. Gua mau siapin keperluan trip kita hari ini dulu ya. Makan yang kenyang Yessi, biar gak pingsan ntar." ucap Adrian sambil mengacak rambutku yang dibiarkan tergerai.

"Duh pagi-pagi gua udah jadi obat nyamuk aja." lagi-lagi Yani nyeletuk.

Jihan tersenyum kalem mendengar apa yang Yani katakan, aku hanya bisa meredam amarah akibat kelakuan sahabatku yang paling ngeselin ini.

***

Daftar tempat wisata yang akan dikunjungi :

Day 1

-Farmhouse Lembang

-Kebun Teh Sukawana

-Dago Dreampark

Day 2

-Trans Studio Bandung

-Curug Dago

-Air Panas Ciater

Day 3

-Kebun Strawberry Ciwidey

-Taman Miniatur Kereta Api

-Taman Begonia

Day 4

-Gunung Tangkuban Perahu

Day 5-7

-Ciwangun Indah Camp

Aku menyerahkan selembar kertas berisikan daftar tempat wisata yang akan dikunjungi selama seminggu liburan di Bandung, daftar tempat wisata itu membuat Adrian sedikit tercengang.

"Ini serius?" tanya Adrian ragu-ragu.

"Serius lah, itu tempat wisata hits di Bandung, gimana? Setuju gak setuju sih lo harus setuju" kataku, memaksa.

Adrian menghela napas, "Kalo lo udah ngomong, gua bisa apa lagi."

"Gitu dong nurut kalo jadi cowok, gua yakin Yessi makin klepek-klepek sama lo,." ledek Yani.

Regen (Telah Terbit) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang