Prolog

4.9K 163 8
                                    

Jikalau engkau berjalan menuju timur nusa, masuklah kedalam hutan-hutan jati nan rimbun. Jikalau engkau beruntung, dan roh leluhur merestui kalian, mereka akan menuntun engkau menemukan jalan setapak, yang akan mengantarkan engkau...

Menuju...

Puing-puing...

Ah, puing-puing. Ya, hanyalah batuan puing-puing hancur di tengah belantara.

Tunggu? Bukan! Bukanlah hanya puing-puing hancur.

Tunggu! Lihatlah! Lihat pahatan itu! Bersinar dan bergerak!

Lihatlah! Lihat puing-puing itu! Bersinar dan bergerak!

Bangunlah! Kembali ke wujud semula! Seakan patuh, batuan hancur itu tersusun kembali. Demikianlah titah roh leluhur kepada puing-puing itu.

Kini puing-puing itu bukan lagi puing-puing. Kini puing-puing itu adalah gapura, gapura sebuah kerajaan yang besar dan termasyur.

Masuklah! Maka engkau akan berdecak kagum memandang komplek keraton yang megah. Dengan ukiran-ukiran yang indah, dan puri-puri besar nan megah. Tengoklah! Maka kau akan menemukan patung-patung yang elok rupanya.

Lihatlah! Kini roh leluhur akan menuntun engkau, akan melantunkan sebuah kisah, yang telah terlupakan orang-orang.

Tentang sebuah kerajaan berjaya dan makmur.

Kerajaan yang hebat.

Kerajaan yang direstui Sang Hyang Widhi.

Yang kini, telah tenggelam, dalam anggapan dongeng belaka.

Sunadharpa, demikianlah nama kerajaan itu.

Dan kali ini, 'mereka' akan menceritakan kalian sebuah kisah. Tentang seorang yang teramat dihormati dan diagungkan, seorang yang teramat disayangi dan penting bagi kerajaan Sunadharpa.

Inilah, Babad Mahapatih Basupati. Seorang Patih kerajaan yang terhebat pada masanya.

Mari kita mulai.

Bersambung...

Babad Basupati: Petualangan PertamaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang