Chapter 6

7.3K 497 28
                                    

Author's POV

Hari menjelang siang, Ara berusaha menahan sekuat tenaga rasa kantuk yang menyerang dirinya. Sebenarnya semalam dia tidur tidak larut dan tidur nyenyak, tapi saat jam tiga pagi dia dibangunkan Bibinya, untuk mencuci pakaian dan membersihkan rumah, kata Bibinya akan ada tamu penting yang datang. Entahlah siapa, Ara pun juga tak ambil pusing.

Pelajaran sejarah terasa sangat menjemukkan dan beberapa kali sukses membuatnya nyaris terantuk meja belajarnya, dan dia sempat melihat dari ekor matanya Nick terkekeh karena hal tersebut, mungkin karena terlalu mengantuk hingga membuatnya tidak memperdulikan itu.

"Baiklah sampai jumpa lagi, selamat siang"

Ara mendesah lega saat gurunya mengakhiri pelajaran yang sedikit membosankan tersebut. Namun bukan berarti semua sudah selesai, karena masih ada satu mata pelajaran lagi, yaitu Kimia bersama Ms. Naomi Tan.

*****

Arabella's POV

"Oke, minggu ini kita akan melakukan praktek mengindentifikasi senyawa polar, baiklah sekarang berkumpul bersama teman sebangku kalian!"

Mendengar perintah Ms. Naomi, aku yang sebangku dan semeja dengan Nick, yang membuat murid-murid lain, khususnya murid perempuan iri. Mulai mempersiapkan perlengkapan yang sudah ada dilaboratorium sekolah ini.

Prakteknya tidak terlalu susah, kami hanya perlu mengisi buffet dengan cairan-cairan kimia dan melihat reaksinya dengan batang politena, sungguh pelajaran ini tak ada masalah, yang menjadi masalah adalah pertanyaan-pertanyaan dari Nick.

"Apa dia kekasihmu?"

Aku melongo kaget. "Siapa?"

"Anak laki-laki yang bukan dari sekolah ini, yang tadi pagi bersamamu"

"Maksudmu, Ricky Young?" aku menebak.

"Oh, jadi itu nama kekasihmu"

"Bukan-bukan" jawabku cepat, "Dia teman yang aku kenal lewat media sosial, dia bukan kekasihku ataupun pacarku"

"Oh. Baguslah" ucapnya datar tampak senang sembari menahan senyumnya.

"Memangnya kenapa? Apa kau mengenalnya?" tanyaku yang sedikit kebingungan.

Nick melirik kearahku sesaat dan mengacuhkan pertanyaanku. Walaupun hampir dua minggu kenal dan duduk disebelahku, tapi kami tak pernah bisa akrab, dia selalu bersikap dingin dan seperti menjaga jarak dariku.

"Hei jawab dong!" desakku yang penasaran dengan sikapnya tadi pagi kepada Ricky Young, dan juga pertanyaan-pertanyaan anehnya.

Tiba-tiba Nick berpaling dan menatapku dengan tatapan yang tak bisa kujelaskan, yang selalu berhasil membuat jantungku berdetak kencang.

Deg deg deg

"Mengapa dia menatapku begitu?" Aku menggerutu pelan, tapi kuyakin dia mendengarnya.

Aku sedikit merasa risih karena ditatap seperti itu oleh Nick, dan dapat aku rasakan jika wajahku kini bersemu merah padam. Cukup lama aku membatu ditempatku. Bertatap mata dan bernapas yang sama didekat sosok lelaki yang sangat tampan ini. Aku kemudian berdeham, guna menyadarkan diriku sendiri dan Nick agar tidak saling pandang.

.

Bersambung...

Ini gambaran Nick alias Nicholas Prince, yang dingin, datar dan tak tersentuh

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ini gambaran Nick alias Nicholas Prince, yang dingin, datar dan tak tersentuh. Menurut versi Author's bukan Arabella Queen.

Kalau menurut kalian kurang ganteng, nanti aku saranin dia biar oplas deh biar tambah ganteng. Hehehe...

Maaf, just kidding...!!!

Vampire... I'm In LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang