Chapter 20

6.6K 443 8
                                    

PARIS

Cinta itu tak berumur, tak terbatas dan tidak pernah mati.
-John Goisworthy-

Cinta tidak terlihat dengan mata tetapi dengan hati.
-William Shakespeare-

Ketika cinta memanggilmu, maka dekati lah ia walau jalannya terjal berliku, jika cinta memelukmu maka dekaplah ia, walau pedang disela-sela sayapnya.
-Kahlil Gibran-

Ara membaca kata-kata romantis diaplikasi yang ada di handphone miliknya, sembari menunggu Nick yang lagi memesan makan siang dikapal pesiar sungai Seine tersebut. Sebelum menunggumu makan malam yang masih lama, Nick mengajak gadis itu berkeliling kota Paris dengan kapal pesiar yang terkenal di kota itu.

Sebelum menaiki kapal tersebut, Nick mengajak Ara ke Place De La Concorde sebuah alun-alun kota berbentuk oktagonal untuk berfoto-foto. Lalu kemuseum Louvre adalah sebuah museum bekas istana kerajaan Perancis yang sekarang menjadi salah satu museum terbesar di dunia, untuk melihat lukisan Monalisa karya Leonardo Da Vinci yang terkenal. Lalu mengajak shopping barang-barang ternama dunia dikawasan elite yang ada di Champ Elysees.

"Kau sedang baca apa?" tanya Nick yang tiba-tiba muncul disamping Ara seperti biasa.

"Kau selalu saja datang tiba-tiba" ungkap Ara yang merasa kaget. "Aku lagi baca kata-kata romantis ditempat romantis rasanya pas saja"

Nick terkekeh mendengar nya.

"Kenapa? Memangnya ada yang lucu?"

Nick mengangkat bahunya, "Tidak, aku hanya senang saja melihat kamu tampak bahagia" kata Nick sambil melanjutkan kata-katanya "jadi aku tidak sia-sia mengajak mu kemari"

"Terima kasih, ya! Sudah mengajak ku ketempat seindah ini"

"Sama-sama"

"Sekali lagi terima kasih ya!"

"Kamu tidak bosan mengatakan itu berulang-ulang kali?" kata Nick menatap gadis didepan nya.

Tatapan nya seperti menembus jantungku, sebuah tatapan yang selalu mampu membuat ku berdetak keras, batin Ara tersenyum malu, tanpa menjawab pertanyaan dari laki-laki yang ada didepannya.

Tiba-tiba saja kapal pesiar yang mereka tumpangi berhenti mendadak, membuat tubuh Ara terjungkal ke depan, dan dengan sigap Nick menangkap tubuh gadis manis berlesung Pipi tersebut.

"Ara..."

Gadis itu tersentak dan buru-buru menoleh kearah pemilik suara. Dia seakan meleleh melihat ketampanan vampire tersebut seperti biasa, yang kini menahan tubuhnya. "Iya"

"Aku mau mengatakan sesuatu"

"Iya, katakan saja!" ujar Ara dengan wajah merah merona, karena dia berpikir mungkin Nick akan mengatakan cinta pada nya.

"Aku..."

"Iya"

"Aku... aku mau mengatakan tubuhmu berat juga ya?" Ara menganga mendengar ucapan yang dikeluarkan Nick barusan, dengan rasa malu luar biasa dia segera memperbaiki posisi berdirinya sekarang.

"Maaf"

"Ya, tidak apa-apa!"

Dasar bodoh, sempat-sempatnya aku berpikir Nick akan mengatakan cinta padaku! Padahal itu tak mungkinkan? Aku rasa dia mau dekat denganku karena kasihan dengan hidupku yang malang atau mungkin karena aku tahu rahasia siapa dirinya. Pikir Ara yang langsung membuang jauh-jauh pikiran bodohnya, bahwa Nick si vampire yang memiliki wajah sempurna itu akan mengatakan cinta padanya.

Vampire... I'm In LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang